ʟɪᴛᴛʟᴇ sᴛᴏʀʏ 2 (ᴇᴜɴᴋᴏᴏᴋ)
■~■~■~■~■ɴᴏᴛᴇ
●~●~● = ғʟᴀsʜʙᴀᴄᴋ ᴏɴ
□~□~□ = ғʟᴀsʜʙᴀᴄᴋ ᴏғғJust enjoy...
Haiii... masih adakah yang ingat denganku? Seorang lelaki tampan yang dikejar banyak wanita.
Hahaha, bercanda.
Berlama-lama berada disini terasa membosankan dan diriku masih harus menunggu selama satu jam sebelum saatnya tiba. Sepertinya lebih baik aku melanjutkan ceritaku.
●~●~●
Satu tahun itu terasa sangat menyenangkan. Bermain, menggoda, mengejek, dan masih banyak hal yang kami lakukan bersama. Sampai-sampai beberapa teman kami seringkali menanyakan status diantara kami berdua.
Sudah pasti jawabannya adalah teman dekat, hanya teman. Sudah merasa nyaman dengan status ini, dan takut akan ada yang berubah ketika status itu berganti. Tanpa sadar bahwa ada benih-benih yang tumbuh dalam diriku.
Namun layaknya angin musim semi yang kian berganti, begitupun halnya dengan kedekatan kami. Sesuai kebijakan sekolah, setiap tahunnya, akan ada pergantian penghuni kelas secara acak.
Walau tak menutup kemungkinan untuk tetap berada dalam kelas yang sama. Namun kemungkinan itu tidaklah besar dan juga sepertinya semesta tidak memihakku kali ini. Bahkan bumi sengaja memisahkan kami.
"Yahh, ga sekelas lagi," ucapku sendu sembari melihat nama-nama murid yang akan sekelas denganku.
Kelasku dan kelasnya terpisah sangat jauh, 12-A dan 12-J. Sudah seperti kedua buah kutub, satu berada di utara dan yang lainnya berada di selatan.
"Ada yang sedih nih, ga sekelas sama gebetan." Sahabatku yang bernama Bambam berusaha menggodaku.
"Apaan sih," ucapku dengan nada ketus.
"Makanya kalo suka tuh kasih tau, jangan pura-pura ga tau," ucapnya, mengesalkan.
"Ga kok." Aku membantahnya, lagi dan lagi.
"Nanti diembat orang baru tau rasa," ejeknya.
"Biarin," ucapku santai, tanpa tau bahwa ini merupakan salah satu penyesalan dalam hidupku.
.
Kelas 12, semuanya berjalan lancar tanpa adanya hambatan. Sekali-kali aku dan dia masih suka bertemu dan mengobrol singkat, meski tak se-intens saat masih sekelas dulu, tapi ini sudah cukup bagiku.
Namun semesta sangat suka mempermainkan diriku, apalagi setelah kelasnya kedatangan seorang murid baru, kalau tidak salah namanya penyu, penwu, eunwoo apalah itu, peduli apa aku dengannya.
Sejak saat itu kami menjadi jarang bertemu, sebenarnya karena faktor kesibukan sekolah, tugas dan ujian juga sih, tapi yang jadi masalah adalah aku seringkali melihatnya berduaan sama si penyu itu.
Uhh, menyebalkan...
"Memangnya apa yang keren coba dari orang itu," gumamku saat melihatnya sedang belajar bersama dengan si penyu di perpustakaan.
"Pinter engga, ganteng biasa saja, masih gantengan aku kemana-mana juga."
Kontradiktif sekali, sebenarnya perkataan itu tak ada yang benar, aku mengatakannya guna menghibur diriku. Haha, menyedihkan bukan, sepertinya diriku memang bukanlah tandingannya.
Faktanya dia itu pintar, sangat pintar, bahkan hanya dalam waktu satu bulan si penyu itu telah menjadi murid kesayangan guru-guru di sekolahku.
Ganteng? Mau tak mau aku harus mengakuinya, sampai-sampai semua perempuan di sekolah ini hampir pingsan saat melihat dirinya saat pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
【√】°ᴛʜᴀᴛ sᴛᴏʀʏ』 -97ʟɪɴᴇ-
Fanficᴏɴᴇsʜᴏᴏᴛ/ᴛᴡᴏsʜᴏᴏᴛ ᴊᴜsᴛ ᴀ ʀᴀɴᴅᴏᴍ sᴛᴏʀʏ ᴀʙᴏᴜᴛ ᴛʜᴇᴍ. ᴄᴀsᴛ : 97 ʟɪɴᴇ [ s ʟ ᴏ ᴡ ᴜ ᴘ ᴅ ᴀ ᴛ ᴇ ]