ɴᴇᴠᴇʀ ғᴏʀɢᴇᴛ ʏᴏᴜ (ᴊᴜɴʀᴏsᴇ)
■~■~■~■~■Seperti biasanya, setiap akhir pekan June bersama dengan keenam sahabatnya bercanda ria di tempat yang mereka sebut "rumah" dan mengistirahatkan diri mereka dari kegiatan-kegiatan yang melelahkan.
Ya mereka tinggal bersama, ini merupakan keputusan yang diambil bersama tanpa adanya paksaan. Mereka mengumpulkan uang mereka hingga akhirnya dapat membeli bangunan ini. Sebuah bangunan yang bisa dibilang cukup mewah.
Jika kalian menebak bahwa mereka semua sudah tak memiliki keluarga ataupun rumah, kalian salah. Mereka semua memiliki keluarga masing-masing, yang tentunya masih hidup di rumahnya masing-masing.
Namun seperti yang sudah diberitahukan tadi, ini merupakan keputusan mereka bersama."HAHAHAHA ANJIR TOLOL YUGYEOM," ejek June dengan sangat puas.
Pasalnya, Yugyeom mengira sabun cuci piring sebagai sirup marjan. Dengan bodohnya ia menuangkan sabun itu kedalam gelas dan menambahkan air kedalamnya. Alhasil yang ia dapatkan adalah gelas yang dipenuhi oleh busa.
June yang sedang mencuci tangannya tak sengaja melihat hal tersebut dan mengejek Yugyeom habis-habisan. Lagipula siapa yang meletakan botol sabun cuci piring ke dalam kulkas? Persetanan dengan semua itu.
"Tai lo, Juned." ucap Yugyeom dengan geram.
Cha Eunwoo yang sedari tadi sibuk dengan laptop di pahanya ikut tertawa melihat kebodohan teman-teman nya itu. Lalu tiba-tiba ...
"EH ANJING,"
Seluruh manusia yang berada di dalam ruangan tersebut terkejut dan otomatis mengarahkan pandangan mereka ke asal suara.
"Apaan sih anjir kiming bikin kaget bangsat," umpat Bambam kesal.
"Iya anjir, hampir gua lempar ni hp," sahut Jungkook.
"Ya abisnya anjir, gua kan mau go-food pecel lele, malah tutup si kampret," keluh Mingyu dengan emosi.
"Padahal gua lagi pengen banget," sambungnya dengan muka lesu.
Jaehyun yang mendengar itu pun dengan senang hati melemparkan bantal kursi yang berada di sebelahnya itu tepat ke muka Mingyu. "Goblok, makan tuh bantal,".
"Lo idup jangan ngeluh mulu anjir"
"Bersyukur lo kali-kali, liat noh si Juned kaga pernah tuh keliatan punya masalah idup, ketawa terus idupnye," sambung Yugyeom.
"Yeu tai," umpat Mingyu dalam hati.
"Udah-udah, setiap orang kan punya caranya masing-masing, gausah ribut-ribut gitu," ucap Eunwoo berusaha menengahi teman-temannya itu.
"Aku padamu, woo" ucap Mingyu sembari berlari berusaha memeluk Eunwoo.
●
●
●
Saat ini, June sedang duduk santai di sebuah cafe yang cukup terkenal dikalangan anak muda zaman sekarang. Sudah cukup lama ia berada disitu, ditemani minuman kesukaannya sembari sesekali mengecek ponsel miliknya.
"Woi! diem-diem bae,"
"Anj-" Hampir saja June mengumpat, namun mengingat ini merupakan tempat umum ia mengurungkan niatnya. Jungkook hanya tertawa melihat ekspresi sahabatnya itu.
"Kasian amat sendiri mulu," ejek Jungkook.
Ngomong-ngomong, Jungkook datang bersama dengan kekasihnya, Jung Eunha.
"Cari pacar gih, Jun," sahut Eunha.
"Bacot, gua udah punya pacar," jawab June.
"Lah belum move on lo anjir?" tanya Jungkook dengan nada yang tidak santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
【√】°ᴛʜᴀᴛ sᴛᴏʀʏ』 -97ʟɪɴᴇ-
Fanficᴏɴᴇsʜᴏᴏᴛ/ᴛᴡᴏsʜᴏᴏᴛ ᴊᴜsᴛ ᴀ ʀᴀɴᴅᴏᴍ sᴛᴏʀʏ ᴀʙᴏᴜᴛ ᴛʜᴇᴍ. ᴄᴀsᴛ : 97 ʟɪɴᴇ [ s ʟ ᴏ ᴡ ᴜ ᴘ ᴅ ᴀ ᴛ ᴇ ]