Chapter 2 [DIA]

277 26 11
                                    

"Bahkan untuk membayangkan melupakanmu pun aku tak mampu."

****

"Iya, kok kamu tau namaku sih?" Tanya balik Akira menghadap lawan bicaranya dengan wajahnya yang masih kebingungan.

"Gue El, temen SMP lo. Masa lo lupa sih?" Jawab Elenio.

"El? Maksud lo, si jenius Elenio Angkasa anak 9B?" Tanya Akira dengan wajah yang tak percaya.

"Iya, ini gue." Jawab Elenio dengan semangat.

Akira masih tidak percaya bisa bertemu dengan Elenio disini. Dia memandangi Elenio dari ujung kepala sampai ujung kaki untuk memastikan bahwa dia benar-benar Elenio teman SMP nya dulu

"Gila aku masih ngga percaya loh kita bakalan ketemu disini. Lo kuliah disini juga? Ambil prodi apa?" Tanya Akira yang masih tak percaya.

"Gue ambil matematika. Lo sendiri ambil apa?" Jawab Elenio.

"Wah satu fakultas dong, gue ambil fisika El." Jawab Akira dengan bangga.

"Seriusan Ra lo ambil fisika? Kek ngga ada prodi lain aja, siap-siap otak lo panas hahaha." Jawab El sambil tertawa.

"Hehehe panjang ceritanya. Gue duluan ya, bye El." Pamit Akira sambil melambaikan tangannya meninggalkan Elenio

"Bye."

Elenio Angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elenio Angkasa

Akira menyudahi dialognya dengan Elenio, sebelum berpisah mereka bertukar nomor WhatsApp. Akira pun segera mencari ruang medis ditemani teriknya mentari sore hari di pulau dewata ini.

Berjalan menyusuri area rektorat, Akira terpukau dengan bunga-bunga yang mekar berwarna putih kemerahan mengingatkan bunga sakura yang terakhir dia lihat. Sampai-sampai dia lupa untuk menjemput Risya yang ada di ruang medis. Lama Akira mencari ruang medis, akhirnya dia menemukannya juga.

*******

"Lo kok lama banget jemput gue sih? Nyasar?" Tanya Risya.

"Ya iyalah gue nyasar, orang kampusnya luas kek gini. Lagian kenapa sih lo harus pingsan segala? Bikin malu aja, orang sepuluh menit lagi upacaranya selese kok. Ini pasti alibi lo doang kan, biar bisa di bopong sama bli-bli yang ganteng itu?" Jawab Akira bernada kesal.

"Ya ampun Ra, gue beneran udah ngga tahan, udah katingnya ngeselin, panas banget gila. Ayo pulang, udah capek banget nih." Ajak Risya pada Akira.

Mereka meninggalkan ruang medis dan beranjak untuk pulang ke kost. Bukan Akira namanya kalau dia tidak cerewet. Sambil berjalan kaki, Akira masih mengajak mengobrol dengan Risya.

"Sya, tadi gue ketemu Elenio loh. Dia udah tambah ganteng gila, dan yang bikin pangling itu dia udah ngga pake kacamata lagi." Akira membuka topik pembicaraan dengan penuh semangat.

"APA!! ELENIO?! SI KUTU KUPRET DISINI JUGA?!!"

Bersambung.....

Hai semuanya, makasih udah baca:)
Penasaran ngga nih sama Elenio si cowok misterius?

Lanjut ngga nih?

Jangan lupa tekan ⭐ kecilnya ya😉
👇👇👇

ANGKASA: P.S I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang