"Kita itu seperti Matahari dan Bulan, terpisah oleh siang namun tetap bersama di Angkasa."
~Elenio Angkasa~
"Bukan salah jarak dan waktu yang memisahkan kita. Salah kita karena tak berani menghadapinya bersama."
~Parisya Selena Darlene~
Skuy kepoi...
"Sahabat adalah seseorang yang menertawakanmu saat terjatuh, sekaligus mengulurkan tangannya saat kita membutuhkannya"
Risya POV
Sore hari yang begitu terik entah kenapa hari ini begitu terasa capek. Gue pulang duluan, sedangkan Akira masih di kampus. Terasa bosen sih ngga ada temen di kost, sebenernya ada tetangga sebelah anak peternakan tapi rasanya beda aja karena belum kenal. Alhasil gue nunggu Akira pulang kampus trus langsung ajak dia ke mall, ya itung-itung refreshing dikit lah. Lama banget nunggu si sipit bosen banget gila. Gue asik rebahan sambil makan cemilan, tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu.
Gue akhirnya ngebukain pintu, pas gue liat mukanya Akira udah ngga enak banget diliat. Gue rasa moodnya dia lagi ngga bagus nih.
"Risya yuk ke pantai," ajak Akira
"Pantai mana dah?"
"Mana aja lah, buruan siap-siap!" perintah Akira.
"Bentar gue pake sunscreen sama sunblock dulu,"jawab gue.
Gue sama Akira siap-siap ke pantai, biasa cewek pasti kulit yang diutamain. Oke, udah siap nih kita ke pantai, akhirnya gue sama Akira ke luar kamar.
"Lah kita ke pantai naik apa? Gojek atau grab?" Tanya gue.
"Udah tenang aja," jawab Akira pede Akira berjalan ke parkiran kost, dia memasukan kunci motor ke salah satu deretan motor yang tertata rapi di parkiran.
"Eh lo bawa motor siapa?!" Tanya gue.
"Motor temen gue lah," jawab Akira.
"Tapi lo udah izin kan ke temen lo?" "Udah dong, yuk buruan nanti ngga dapet sunset nih!" perintah Akira.
"Iye-iye, helm mana helm?"
"Nih. Udah siap?"
"Ayo cusss berangkat."
Akhirnya gue sama Akira meluncur pake motor tadi dari kost gue yang ada di Bukit Dharma menuju pantai Tegal Wangi. Kali ini pilihan kami ke pantai Tegal Wangi, cukup deket sih dari kost gue kira-kira 20 menit lah.
Hembusan angina di sore hari, kulihat pepohonan tepi jalan seolah-olah menyapa kedatangan kami bikin hati gue adem aja. Gue juga liat kera-kera yang duduk di pinggir jalan, itu pengalaman pertama gue sih liat kera-kera liar. Fix ini salah satu pengalaman gue yang ngga bakal gue lupain.
"Ra, ternyata enak ya traveling naik motor." Ucap gue.
"Apa Sya?!"
"Budeg lo!" jawab gue kesal.
"Sumpah gue ngga denger apa-apa." Teriak Akira.
Kebiasaan Akira yang gue ngga suka itu budegnya kadang-kadang kumat. Males gue ngulangin kata-kata gue lagi.
Ngga lama kemudian nyampe juga di pantainya. Akira udah selese markirin motor, gue sama Akira jalan kaki ke pantainya. Pantai Tegal Wangi bagus sih pantainya, cuma harus hati-hati aja soalnya sampingnya itu udah jurang, kepeleset dikit bisa langsung kecebur ke laut. Maklum belum ada pembatasnya, jadi harus extra hati-hati. Sampai juga di pantainya, entah kenapa langsung ilang semua penat gue.
"Dasar asdos sinting!" teriak Akira Gue masih bingung sama kelakuannya Akira.
"Ngapain lo marah-marah ke gue?! Gue salah apa sama lo?!" teriak Akira sambil ngelempar batu ke laut.
Fiks stressnya Akira mulai kumat lagi nih. Gue cuma bisa ngelus dada doang ngadepinnya.
"Bego lo semua!" teriak Akira sambil melempar batu ke tengah laut.
"Ra, lo kenapa? Curhat dong ke gue." "Laprak ngga ada gunanya!" teriak Akira.
Hadeh masih ngedumel mulu nih orang, dia malah nyuekin gue.
"Sabar Ra, udah duduk dulu sini cerita sama gue,"
"Praktikum gue ngulang Sya, lo tau kan gue ngerjain itu capek-capek. Eh pas di kumpulin laprak gue malah dilempar. Dan yang paling parah laprak gue disobek sama asdos, kesel banget gue," ucap Akira bernada kesal.
"Astaga, kok tega banget sih mereka. Gue ngerti perasaan lo Ra, walaupun gue belum pernah ngerjain laprak tapi gue liat dari keseriusan lo pas waktu ngerjain pasti itu susah banget." Ucap gue sambil menenangkan hati Akira.
"Gue pengen pulang Sya, gue ngga mau lagi lanjut di fisika. Gue ngga mau di sini, Gue pengen balik ke Jawa." Akira meneteskan air matanya.
Gue peluk Akira yang masih dalam keadaan menangis, menepuk-nepuk pundaknya. Sang surya menemani kami dengan sinar jingganya yang indah. Semilir angin pantai di sore hari menenangkan hati kami. Menatap sinar surya yang mulai tenggelam menyiratkan sinar jingga. Duduk di pinggir pantai berpelukan satu sama lain beralaskan pasir, gue menenangkan Akira yang belum berhenti menangis. Sore ini jadi saksi hubungan persahabatan kami.
*ini foto Pantai Tegal Wangi, bagus pantainya.Yang mau ke Bali jangan lupa ke Jimbaran banyak pantai disana,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dokumentasi pribadi
Selamat malam semuanya. Maaf aku telat up sibuk ngurusin tgs ehehe . Semoga kalian sehat selalu ya❤ Jangan lupa tekan⭐ kecilnya ya hehe 👇👇👇