2. Dosen

983 60 3
                                    

Hallo...
Ada orang kah disini?
Jadi pembaca yang bijak ya sahabat!Vote sebelum membaca!
Happy readings!!!

✨✨✨

KAKI jenjang nya dihentakkan begitu ker.  Wajah nya ditekuk memancarkan aura emosi. Sepanjang jalan menuju kantin tangan nya mengepal kuat. Matanya menyipit dan menatap tajam orang-orang yang memperhatikannya.

Jessica menggebrak meja setelah duduk dihadapan sahabatnya. Dina tersentak, berulang kali ia mengelus dada nya. Baru beberapa jam Jessica sudah dua kali mengagetkannya. Tangannya yang mengepal memukul keras meja kantin. Beberapa pasang mata menatap nya lalu menggelengkan kepala melihat nya. Sudah biasa.

Dina menghembuska nafas. "Kenapa lagi sih lo?" Tanya Dina menyudahi acara makan pagi nya. Selera makan nya perlahan turun karena Jessica datang dengan aura sedikit negatif.

Jessica menatap Dina tangan nya meletakkan sebuah ponsel nya yang retak diatas meja. Mata Dina membulat. "WHAT?!" Teriak Dina kaget. Baru saja kemarin Dina melihat Jessica bahagia karena berhasil meluluhkan hati Sang Ayah untuk membelikan ponsel keluaran terbaru dan sekarang ponsel itu sudah tidak bernyawa. Dina dan Jessica menatap ponsel itu sedih. Melihat ponsel nya rusak seperti melihat skinker barubeli lalu pecah. Sakit nya bukan main.

"Kok bisa? Lo beneran gila ya iPhone 11 pro max bisa retak dalam hitungan hari" Dina menggelengkan kepalanya dan menatap Jessica tajam. "Mampus gue diomelin bokap" Jessica memukul-mukul jidat nya dengan kedua tangan. "Ya pasti lah lucintah" Dina kembali mengambil makanannya yang ia geserkan tadi lalu memakannya. "Ini semua garagara mahasiswa baru itu. Dia jalan gak lihat-lihat" Kata Jessica menyalahakan cowok yang tadi ia tabrak. Dina yang sedang makan tersedak mendengar perkataan Jessica. Tangan nya meraih botol air mineral lalu meneguknya "Mahasiswa baru?" Jessica mengangguk.

"Sekarang 'kan bukan tahun ajaran baru. Memangnya ada ya?" Tanya Dian tak
Percaya.

Jessica kembali mengangguk. Tangan nya mengepal kuat "Gue. harus. minta. ganti. rugi.!" Ucapnya dengan penekanan disetiap kata nya.

Jessica menemani Dian yang sedang menikmati makanannya dengan segelas jus yang telah ia pesan tadi.

Ting!

Satu notifikasi dari aplikasi whatsapp muncul di layar ponsel Dina yang terkunci. Mata Jessica menatap ponsel Dina yang berbunyi. Pemilik ponsel pun segera mengambil lalu membuka pesan yang dikirim oleh Adit di grup kelas.

Adit : Ada kelas pengganti Pak Andi jam sepuluh. Yang ngajar dosen baru. Katanya sih lebih kiler dari Pak Andi. Jangan sampai telat!

"Kenapa, Din?" Jessica penasaran karena melihat raut wajah Dina yang kaget setelah membaca pesan itu. Dina tak merespon. Jessica mengambil alih ponsel nya. Ia membaca pesan yang dikirim Adit beberapa detik yang lalu. Jessica melihat jam yang ada di atas layar ponsel Dina. Pukul 9.57. Mata nya membulat sempurna. "Ayo cabut buruan" Dina segera bangkit dari meja nya. Dia juga menyudahi makan pagi nya. Tangan Dina menarik tubuh Jessica meninggalkan kantin.

Dina berlari meninggalkan Jessica. "Dina tungguin!!!" Teriak Jessica. Sahabat nya tidak memperdulikan Jessica. Yang penting Dina datang tepat waktu agar tidak kena hukuman oleh dosen pengganti.

Kurang satu menit Dina telah sampai diruangan, ia duduk di kursi tengah. Tak lama kemudian dosen baru itu datang dan menyapa semua mahasiswa. "Selamat Pagi" ucap nya lalu meletakan beberapa buku diatas meja. Semuanya menjawab salam. Semua perempuan yang berada di ruanga ini berteriak histeris melihat Dosen baru.

"Ganteng banget anjir"

"Suami masa depan"

"Ini manusia jenis apa yatuhan?"

Ketampanan yang dimiliki dosen baru tak bisa di pungkiri, bahkan beberapa kaum adam juga ikut memuji nya.

"Sumpah Jess, ganteng nya sebelas duabelas kayak Nabi Yusuf" Ucapnya dengan mata yang masih menatap kagum ke arah dosen itu. Tidak ada respon. Mata nya menoleh ke kursi Jessica yang masih kosong. Dina membelalakan kedua mata nya. Kenapa ia baru sadar bahwa Jessica tidak ada? Dian menepuk jidat nya "Jessica kemana lagi? Pasti ketinggalan gara-gara tadi gue lari" Dina gelisah, hidup nya setelah ini akan tidak tenang. Sudah dipastikan uang bulanan nya akan habis untuk mentraktir Jessica yang akan marah pada nya.

"Saya Bian dosen baru kalian. Saya akan menggantikan Pak Andi selama satu semester" Jelas nya membuat semua mahasiswi kembali berteriak senang. Seperti mendapatkan sebuah jackpot, dikala mengerjakan soal soal kuliah yang sangat susah, tapi mata dan pikiran akan kembali jernih dengan melihat Pak Bian.

Ketika Jessica mengejar Dina, tangan nya ditahan oleh seorang cowok yang tersenyum manis ke arah nya. Jessica berusaha melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh cowok itu, tapi tidak berhasil. "Mau lo apa sih?" Tanya Jessica menatap tajam ke arah cowok dengan tas dipundak kanan nya serta tangan kiri yang dimasukan kedalam saku celana nya. "Mau gue, lo Jess"

"Ck" Jessica berdecak. "Udah berapa kali gue bilang kalau gue gak suka sama lo?"

"Hampir setiap detik lo nolak gue"

"Bagus. Itu lo tau. Jadi lepasin tangan gue. Gue masih ada kelas sekarang" Cowok itu melepaskan tanga Jessica.

Jessica berjalan meninggalkan Raihan. Baru tiga langkah, Jessica kembali membalikan tubuhnya dan berkata "Anya lebih baik dari gue, Raihan" Setelah itu ia berjalan meninggalkan Raihan menuju kelas.

Sesampai di depan kelas, Jessica menghembuskan nafas nya. Ia melirik jam tangan nya, sudah telat sepuluh menit. "Peraturan selama jam pelajaran saya yang pertama tidak ada yang berbicara selama jam pelajaran. Kedua, jika otak kalian tidak bisa menampung materi yang saya jelaskan, kalian bisa mencatat" samar sama Jessica mendengar nya dan tangan nya tergerak untuk membuka pintu. Sebelumnya ia berdoa agar dosen baru tidak memarahinya karena telat.

Ceklek.

Semua mata tertuju kepada Jessica yang baru saja masuk. Jessica membulatkan mata nya melihat cowok yang tidak sengaja ia tabrak tadi  sedang berada di depan menjelaskan peraturan.

"Ketiga, tidak boleh telat sedikit pun" Sambung nya menatap Jessica tajam. Jessica menunduk memaki di dalam hati. "Mampus! mampus! mampus! Hidup gue gak akan tenang setelah ini"

Jessica masih terkejut. Bahwa cowok itu adalah dosen baru, ia pikir adalah mahasiswa baru. Bego! Mana ada mahasiswa baru masuk saat pertengahan semester? Jessica kembali mengingat kejadian saat dirinya tak sengaja menabrak Pak Dosen. Jessica terlalu pintar! Mulutnya sudah mengejek dosen itu 'cowok tidak punya mata' karena sudah membuat diri nya jatuh dan ponsel nya retak. Justru itu semua karena Jessica yang tidak berhati-hati. Tapi ia menyalahkan Dosen itu. Selain itu Jessica juga mengejeknya'pendengaran nya yang bermasalah' karena dosen itu tidak mendengar apa yang Jessica katakan. Dan  'mulut nya yang sariawan' karena dosen itu sama sekali tidak meresponnya.

✨✨✨

Jangan lupa 'follow', 'Vote' dan 'Komen'
Sampai jumpa Next Chapter...
See u, Sahabat💛

8 Juli 2020

1031 Words

THE COLDEST DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang