05 : Pengakuan

164 64 25
                                    

"Yeaa akhirnya si item dateng~" Seru Bambam tersenyum riang.

Mingyu mendecak, "Lu dah dikasih ge masih aja ngehina gua."

Bambam dan lainnya hanya tertawa pelan. Mereka dengan cepat mengambil kantong plastik berisikan es krim ditangan kanan Mingyu.

Setelah semuanya selesai mengambil satu es krim, Jaehyun mengernyit bingung. "Ming, kok masih sisa 3?"

"Oh! Itu pasti bonus buat gua, kan?" Sahut Dokyeom dengan pedenya.

"Paan lu, orang itu buat gua" Timpal Yugyeom tak mau kalah.

Hanya karena masalah sepele, jadilah pertengkaran kecil diantara keduanya. Jaehyun sebagai yang tertua segera melerai kedua temannya ini yang tingkahnya masih seperti anak kecil.

"Kan gua belum ngambil, gimana sih" jawab Mingyu yang baru saja datang dari dapur, mengambil air dingin.

"Duanya lagi?" Tanya Jaehyun, lagi.

Mingyu tersenyum lebar, "Sisanya mau gua kasihin ke adek lu, Jae.."

Jaehyun hampir tersedak yang mendengar ucapan Mingyu. Tak lupa juga 5 teman lainnya menatap tak menyangka dengan jawaban Mingyu yang terang-terangan itu.

"Lu suka sama Yejin?" Tanya Jaehyun yang diangguk malu-malu oleh Mingyu.

"SUMPAH GUA GAK NYANGKA, ITEM!!!"

Suara teriakan bahagia memenuhi seisi rumah Jaehyun. Bambam dan Eunwoo merangkul Mingyu, sedangkan Yugyeom, Dokyeom, dan Minghao memukul-mukul punggung Mingyu sebagai tanda kalau mereka semua turut senang.

Jaehyun selaku kakak dari gadis yang disukai temannya itu juga turut bahagia.

Tapi dilain tempat, Jungkook yang sedang memakan separuh es krimnya hanya tersenyum getir melihat Mingyu yang pada akhirnya didukung juga oleh Jaehyun.

"Enak amat ya si Mingyu" gumamnya.

Tap tap tap...

"Eh eh itu si Yejin turun!" Seru Bambam.

Mereka bertujuh melihat ke tangga dan yang benar saja, Yejin yang hanya memakai kaos dan celana training sedang berjalan turun kearah mereka.

Wajah gadis itu terlihat lusuh, seperti baru bangun tidur. Mingyu tertawa pelan melihat Yejin yang berantakan.

Yejin berjalan menghampiri Jaehyun yang duduk disamping Mingyu. Sebelum ia bicara pada kakaknya, ia sempat melirik tajam kearah Mingyu.

"Kak, berisik tau!" Omel Yejin kesal.

"Emang ganggu kamu ya?" Tanya Jaehyun, sengaja memancing Yejin.

Yejin mendecak, "Napa kak jangan bikin gua emosi deh! Orang jelas-jelas kalian tadi teriak kenceng banget kok!"

"Iya-iya... Maafin kita ya..."

Yejin mendelik. Pasalnya yang menjawab bukanlah Jaehyun, tapi si lelaki yang selalu bikin dia darah tinggi.

"Yakk! Ikut campur ae lu Mingyu!" Bentak Yejin seraya memukul kepala Mingyu.

"Aww!"

Jaehyun meraih tangan Yejin lalu mencubitnya kecil. Yang dicubit sontak merintih kesakitan, kemudian mengusap-usap pelan luka kecilnya.

Yejin menatap tajam kearah Jaehyun, "Kak! Kok jadi gua yang kena cubit sih?!"

"Lu sama yang lebih tua seharusnya sopan, bukannya asal mukul kepala! Cepet minta maaf, sekarang!"

Yejin yang menjadi pusat perhatian teman-teman kakaknya hanya menghela nafas beratnya. Kali ini, ia harus menanggung malu hanya gara-gara lelaki bermarga Kim itu yang terus membuat dirinya kesal.

Lain kali, Yejin harus membalaskan dendam padanya. Harus!

Dengan berat hati, Yejin berjalan 2 langkah ke samping kiri, tepat didepan kursi yang Mingyu duduki. Ia mengulurkan tangan kanannya, bermaksud untuk minta maaf.

Padahal dalam hati ia sudah berulang kali mengucapkan umpatan untuk si Mingyu.

"Maaf, kak Mingyu"

Mingyu tersenyum tipis lalu menerima uluran tangan Yejin. "Ikhlas gak nih?"

"Oh ayolah jangan bikin gua emosi lagi.." Ucap Yejin menekankan.

"Hey Ming! Kasian anak orang oon!" Umpat Minghao tak kalah emosi.

"Wkwk, canda elah" gurau Mingyu.

Mingyu kembali fokus pada Yejin, jangan lupakan tangan mereka berdua masih saling menggenggam.

"Iyaiya udah dimaafin kok, Jin." Mingyu mengambil kantong es krim yang tadi ia beli, lalu ia berikan pada Yejin. Gadis itu menatapnya bingung.

"Ini apaan?" Tanya Yejin.

"Itu es krim buat lu. Semoga lu suka ya" jawab Mingyu dengan cengiran khasnya.

Semua yang ada disana tersenyum geli dengan ucapan Mingyu barusan. Sayangnya hanya Jungkook yang merasa bahwa kejadian itu terasa sangat menjengkelkan jika ia lihat.

"Ciee ciee..." goda Dokyeom.

"Gasskeun ming!" Sahut Eunwoo.

"Gece bro mumpung ada kakaknya nih!" Timpal Yugyeom.

"Masih gua pantau nih" ujar Jaehyun dengan santainya.

Telinga Yejin terasa mau pecah mendengar teriakan-teriakan aneh disekitarnya. Ia juga kesal kenapa kakaknya juga bersikap biasa saja.

"Kenapa sih cie cie segala?!"

Jaehyun berdiri lalu merangkul pundak adiknya, "Lu mau gak jadi pacarnya Mingyu? Dia kan cakep tuh dek, baik lagi."

"WHAT?! GUA PACARAN SAMA DIA?!" Teriak Yejin tak percaya.

Bahkan Mingyu saja juga sangat terkejut pada Jaehyun yang berterus terang. Ia memang suka pada Yejin, tapi ia tidak berhak memaksa perasaan gadis itu padanya. Apalagi ini secara tiba-tiba.

"Jae, jangan begitu dong. Kesannya kayak gua yang ngarep banget wkwk." Ujar Mingyu mencoba untuk tetap tersenyum.

"Kak, gua ga-"

"Tenang aja, Jin. Gak mau juga gapapa kok. Jangan dipikirin lagi, oke?" Potong Mingyu tiba-tiba.

"Hey kalian! Gua pamit duluan ya!" Pamit Mingyu lalu pergi meninggalkan Yejin dan keenam temannya yang masih dipenuhi banyak pertanyaan dibenak mereka.

"Kak Mingyu..." gumam Yejin pelan.

Tbc.
See you to next chapter❤

WhatsApp || Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang