5 messages from 1 chats
Kak Mingyu
Last seen today at 03.45| Yejin
| Maafin yang kemaren ya
| Gausah dianggep serius
| Gua cuma bercanda kok
| Hehehe☺
(Read)Yejin menghela nafas pelan. Seharusnya sejak tadi ia nyalakan saja handphone-nya, kalau begini jadinya ia merasa bersalah pada Mingyu. Jam 5 pagi Mingyu mengirim pesan padanya dan bodohnya baru ia buka saat jam istirahat sekolah, pukul 12 siang.
"Heh Jin, napa lu?"
Pandangan Yejin teralihkan pada teman sekelasnya yang duduk tak jauh darinya. Temannya itu mengerutkan alisnya, menunggu jawaban dari Yejin.
"G-gua gapapa kok, Mark. By the way, lo ga ke kantin?" Tanya Yejin pada lelaki yang kini berdiri didepannya.
Mark menggeleng pelan, "Mager banget gua ke kantin." Jawabnya malas.
"Hilih tukang tipu. Bilang aja lo risih ketemu Yeri." Goda Yejin yang membuat Mark mendengus kesal.
Ya memang kemarin adalah hari paling memalukan bagi lelaki bernama Mark Lee ini. Bagaimana tidak, Kim Yeri, teman seangkatan mereka berdua itu menyatakan cintanya secara terang-terangan pada Mark dihadapan banyak orang saat ia sedang makan dikantin.
Sebenarnya, Mark sudah tahu kalau Yeri menyukainya. Begitupun sebaliknya, Mark juga sudah menyukai Yeri sejak lama.
Tapi karena sikap konyol Yeri, Mark jadi mengurungkan niatnya untuk memberitahu perasaannya pada gadis itu.
Seharusnya lelaki duluan yang melakukannya, bukan perempuan. Itulah menurut Mark dan itu juga alasannya untuk menjauh dari hadapan Yeri.
"Lu sendiri, Jin? Gak ke kantin?"
"Males ah kalo gak ada yang nganterin." jawab Yejin tertawa kecil.
"Mau gua anterin?" Tawar Mark.
"Seriusan mau?"
"Dengan senang hati." Jawab Mark dengan senyuman manisnya.
Tak butuh waktu lama, mereka berdua akhirnya sampai dikantin. Cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang masih duduk dibangku kantin sambil bercanda dengan teman-temannya.
Mark dan Yejin mengambil bangku yang paling pojok, lebih tepatnya depan warung bakso langganan Yejin.
"Lu mau pesen apa nih?" Tanya Yejin.
"Gua gak laper, Jin."
"Mumpung gua traktir nih. Yakin masih gak mau?" Desak Yejin agar temannya itu mau makan bersamanya.
Seperti sebelumnya, Mark menggeleng dan menolak tawaran gadis yang sekarang sedang cemberut. Pada akhirnya Yejin harus pasrah, membiarkan dirinya makan sendirian.
Selama makan, Mark sama sekali tidak berbicara pada Yejin. Hanya melamun, setelah itu kembali sibuk pada hp-nya.
Yejin bisa saja memukul Mark, tapi pandangannya fokus pada segerombolan lelaki yang sedang berjalan memasuki area kantin.
Siapa lagi kalau bukan Jaehyun dan ketujuh temannya. Ingin sekali Yejin berbalik badan dan berpura-pura tidak tau kedatangan mereka.
Tapi terlambat, salah satu teman Jaehyun sudah lebih dulu melihat Yejin.
"Woy Yejin!" Teriak Bambam dan itu sukses membuat semuanya menoleh kearah Yejin, termasuk Mark juga.
Yejin menunduk malu, untungnya kantin tidak seramai tadi. Mark yang melihat tingkah Yejin hanya menggeleng pelan.
"Yejin, itu dipanggil sama temen abang lu tuh." Mark terkekeh lalu menggoyang-goyangkan badan Yejin.
Yejin menoleh tajam, tangan telunjuknya ia arahkan kebibirnya sebagai tanda agar Mark diam. "Diem kaga lu!" Ketusnya.
Plak!
Suara pukulan terdengar jelas saat Jaehyun memukul pelan kepala adiknya. Niatnya hanya ingin adiknya itu berbalik lalu menyapanya, tapi sepertinya Yejin menganggapnya serius.
Lihat saja sekarang, ia bahkan berkacak pinggang didepan kakaknya sendiri.
"Maksudnya apaan coba, dikira kaga sakit apa ya." Yejin mendengus, matanya menatap tajam ke Jaehyun.
"Sorry elah, gua cuma bercanda kok." Jawab Jaehyun tanpa merasa bersalah.
"Oh."
"Hey bro! Lu siapa?" Jaehyun berjalan kedepan Mark, memberinya salaman.
Mark tersenyum kaku, "Hai bang Jae. Kenalin gua Mark, temen sekelasnya Yejin."
Keduanya tertawa bersama, seperti sudah lama kenal. Padahal ini baru pertama kalinya Mark berbicara dengan Jaehyun.
Dilain tempat, Mingyu yang berdiri dibelakang Jaehyun, merasa jengah melihat Yejin tertawa lepas hanya karena kelakuan bodoh lelaki bernama Mark itu.
Cemburu? Mungkin iya.
"Kak Mingyu! Ngelamun aja sih heran." Panggil Yejin yang berhasil memecahkan lamunan Mingyu.
Dokyeom berdehem, "Oh gitu~"
"Iya dah yang dipanggil mah Mingyu doang, gua kaga." Sindir Jungkook.
"Aku kuat kok, kuat banget malah" tambah Eunwoo dengan nada alaynya.
Yejin memandang geli kelakuan ketiga teman kakaknya itu. "Apasih gaje banget."
Grep.
Mark menggandeng tangan Yejin, entah itu disengaja atau tidak, tapi itu cukup membuat semuanya terdiam seketika.
"Kita ke kelas dulu ya, bang. Istirahatnya udah mau kelar, hehe." Pamit Mark pada kedelapan kakak kelasnya itu.
"A-ah iya, kita pa-."
"Kita ganggu waktu pacaran kalian berdua ya? Hahaha..." potong Mingyu datar.
"Gua pergi dulu."
Setelah mengucapkan itu, Mingyu benar-benar pergi tanpa menoleh sekalipun. Yejin yang melihat kepergian Mingyu hanya tersenyum getir. Niat ingin meminta maaf pada lelaki itu hilang begitu saja.
Bagi Yejin, Mingyu seperti sedang...
Menjaga jarak?
"Dek, kita pergi dulu ya." Ujar Jaehyun yang diangguki oleh Yejin.
Akhirnya, setelah kejadian tak terduga itu, Jaehyun dan kawan-kawan pergi untuk menyusul Mingyu.
Kini hanya ada Yejin dan Mark.
"Lo tuh kenapa sih Mark?" Omel Yejin.
"Why? Kan emang bener bentar lagi mau masuk." Jawab Mark santai.
"Tau ah bodoamat."
Yejin pergi duluan meninggalkan kantin. Dari belakang, Mark tertawa kecil karena merasa puas dengan permainannya tadi.
"Kayaknya seru juga nih,"
"Bikin mereka berdua saling benci."
Tbc.
See you to next chapter❤
KAMU SEDANG MEMBACA
WhatsApp || Kim Mingyu
Fanfiction"𝑨𝒅𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒆𝒍𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒃𝒂𝒓." • • ✐ 𝐒𝐭𝐚𝐭𝐮𝐬 : 𝐇𝐢𝐚𝐭𝐮𝐬 ✐ 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭 : 𝟎𝟏/𝟎𝟔/𝟐𝟎𝟐𝟎 ✐ 𝐄𝐧𝐝 : ? 𝐚𝐢𝐥𝐨𝐩𝐲𝐮𝐮_𝟑𝐫𝐞𝐛𝐮...