10 : Awkward Silence

94 27 15
                                    

Hening.

Cukup menggambarkan betapa canggungnya keempat orang itu saat mereka tak sengaja bertemu di kantin.

Yejin yang cukup terkejut melihat Mingyu dihadapannya -bersama kekasihnya tentunya- langsung tersenyum paksa berusaha terlihat ramah.

"Jadi lo yang namanya Yejin?" Tzuyu menyunggingkan senyumnya lalu mengulurkan tangannya dan tentu disambut oleh Yejin.

"Iya, gue Yejin. Lo pasti Tzuyu kan?" Yejin tersenyum tipis. "Ternyata bener kata orang, lo cantik banget." Ucap Yejin jujur.

Dahyun membuka matanya lebar, tak menyangka perkataan pujian itu akan keluar dari mulut sahabatnya.

Bahkan Mingyu yang sejak tadi hanya diam langsung tersedak saat mendengarnya.

"Kalian mau istirahat disini?" Tanya Tzuyu.

"A-ah iya nih. Kalian mau gabung?" Ajak Yejin tulus, tapi malah mendapat tatapan tajam dari Dahyun dan Mingyu.

"Kaga kaga! Orang gue maunya makan berdua doang sama lo, Yejin!" Tolak Dahyun mentah-mentah.

"Lagian bentar lagi mau bel masuk" Sahut Mingyu bermaksud mendukung Dahyun.

Tzuyu mengerucutkan bibirnya, lalu menarik manja lengan Mingyu. "Ayolah honey~ Aku kan mau kenalan sama mereka berdua~ Mau ya?"

Merasa risih, Yejin sontak mengalihkan pandangannya ke segala arah, asalkan tidak melihat apa yang ada didepannya ini.

"Geli gue liatnya" Bisik Dahyun ditelinga Yejin yang hanya ditanggapi dengan sebuah senyuman tipis.

"Hm, yaudah." Pasrah Mingyu.

"Okey! Thank you so much, Honey~" Ujar Tzuyu kegirangan.

Sedangkan dilain sisi, Yejin dan Dahyun hanya bergidik ngeri melihat sikap menjijikan diantara Mingyu dan Tzuyu.

Tzuyu yang kelewat bahagia menarik tangan kanan Mingyu dan mencarikan 1 meja kosong untuk ditempati mereka berempat.

"Sini sini! Gue udah nemu tempat yang bagus banget nih!" Tzuyu melambaikan tangannya pada 2 gadis yang berjalan setengah ikhlas itu.

Bagaimana pun baiknya Tzuyu kali ini, bagi Dahyun, dia pasti mempunyai maksud lain yang akan membuat Yejin sakit hati.

Dan yang benar saja, berkumpulnya 4 orang itu cukup menyita perhatian seantero sekolah dan malah membuat kantin yang tadi sepi kini malah ramai kembali.

"Risih." Gerutu Yejin dalam hati.

"So, kita mau pesen apa sekarang?" Tanya Tzuyu berantusias.

"Gue sama Yejin pesen es jeruk aja" Jawab Dahyun dengan muka flat nya.

Tzuyu mengerutkan keningnya, "Loh kalian gak makan? Gue traktir ya?"

"Enggak kok, kita berdua gak laper." Sahut Yejin seadanya.

Brakk!

"CUKUP!" Semua pasang mata terkejut mendengar gebrakan keras dari Mingyu.

Yejin yang tadinya sempat melamun langsung tersadar sambil melirik kearah Dahyun. "Kenapa?" Tanyanya lirih.

Dahyun mengedikkan bahunya, "Gak tau."

Bisa dilihat kedua tangan Mingyu mengepal keras sambil menatap tajam kearah Tzuyu. Mingyu menghela nafas panjang, kemudian berdiri merapikan bajunya yang sedikit berantakan.

"Ayo pergi!" Mingyu menarik paksa lengan Tzuyu dan membawanya pergi dari sana.

"Lepasin gue, Ming!" Jerit Tzuyu kesakitan, tapi sepertinya yang diteriaki malah berpura-pura tuli dan terus menyeret gadis cantik itu sampai kelasnya.

Ada rasa kasihan dibenak Yejin. Walaupun ia sangat benci pada Tzuyu, tapi melihat bagaimana Mingyu membawanya sampai tangan gadis itu memar, membuat Yejin sangat marah dengan lelaki yang ia suka.

Kak Mingyu is Calling...

"Jin, ada telfon tuh dari-"

"Udah biarin aja, gak usah diangkat." Potong Yejin, lalu memasukkan hp nya kedalam saku rok nya.

Dahyun memegang pundak Yejin, "Angkat aja dulu, barangkali penting."

Yejin menggeleng, "Enggak mau!"

Kesal dengan sikap acuh sahabatnya, tanpa permisi Dahyun langsung mengambil handphone Yejin dan mengangkat telfon dari si lelaki Kim.

"Halo, Yejin?" Tanya Mingyu dari seberang sana. Suaranya terdengar lebih berat dibandingkan tadi.

"Sorry ini bukan Yejin. Ini gue, Dahyun."

Disamping Dahyun, terlihat Yejin yang sudah memasang wajah marahnya yang mungkin akan meledak kapanpun dia siap.

"O-oh elo? Yaudah tolong sampein ke Yejin ya... Gua minta maaf banget sama sikap Tzuyu tadi, yang mungkin udah bikin kalian berdua marah atau kesel" Ujar Mingyu.

"Ada lagi gak?" Tanya Dahyun sebelum ia tutup telfonnya, karena disuruh Yejin.

"Oh iya satu lagi!" Mingyu diam sejenak, mengambil nafas dalam-dalam.

"Karna gua tau si Yejin pasti dengerin ini, gua cuma mau bilang kalo gua gak ada hubungan apa-apa sama Tzuyu,"

"Asal lo tau, gua cuma suka sama lo, Yejin! GUA CUMA SUKA SAMA LO! Gua-"

"Hey! Kenapa lo matiin bego?!" Omel Dahyun pada Yejin yang tiba-tiba saja mengambil hp nya dan memutuskan telfonnya.

Yejin tersenyum, senyum yang sulit diartikan. "Biarin aja, gak guna."

"Eh?"

"Napa? Emang bener kan si Mingyu tuh cowok gak guna."

Padahal didalam hatinya, Yejin sedang berteriak sekencang-kencangnya, bahagia mendengar pernyataan jujur dari lelaki bernama Kim Mingyu itu.


Tbc.
See you to next chapter❤

WhatsApp || Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang