🌷31

1.6K 174 49
                                    

Maaf aku lama apdet.3Sebelum itu aku mau bilang sama kalian, Mood aku lagi Down! Banget. Sumpah aku tuh sedih banget. Jadi barusan ada Temen gua army, dia tuh benci banget sama SHIPPER SHIPPER gitu, sampai sampai dia bakal bilang, dia ga ngerestuin Jirose sampai kiamat. Dia bakalan benci banget sama ship blackbangtan. Terus dia bilang dia ga ngestan Rose lagi karena trauma shipperan kayak gini,soalnya dia cemburu karena bias nya jimin di shipperin. Ini nih yang bikin aku gak Mood nulis ff Jirose. Emang gak boleh kita ngeship Jirose?

Oh ya makin hari vote dan komen nya makin menurun ya:)

Dan karena aku liat asupan asupan komen kalian sangat membantu Mood ku, karena itu kalian jangan berpikir komen kalian atau dm an kalian gak aku baca. Aku baca kok. Cuman aku gak bisa balesin satu satu. Dan sebelum nya aku makasi banyak banget yang udah komen.. itu sangat membantu aku banget untuk semangat nulis ff ini. Makasi ya☺️❤️🖤







"Bagaimana kerja Mu?"

"Baik boss! Mereka kayak nya sudah mati."

"Ahaha, makanya! Gak usah ngeremehin seorang Nahee! Kan udah aku bilang aku akan bales dendam!"

"Bayaran nya dua kali lipat ya boss."

"Iya iya tentu.. sekarang aku tinggal, memberi tau nyonya dan tuan Park soong woo bahwa anak nya sudah meninggal. Rasanya aku tidak sabar melihat ekspresi mereka. Pasti mereka sangat menderita, itu lah yang aku nanti nanti!.."nahee mematikan sambungan telefon pada body guard.

"Tapi kayaknya aku rasa, Rose sama jimin belum mati deh, harus di cek dua kali dulu ini. Intinya mereka berdua harus benar benar mati!!!!"nahee menekan pedal gas nya.

...

Rose membuka matanya. Kepalanya terasa pening. Badan nya berdenyut denyut ngeri. Oh ya Tuhan lihat lah bergerak saja Rose sudah tidak sanggup.

Dia memegang kepalanya. Tepat nya di dahi. Darah menetes netes di kening nya.
Sungguh ini perih sekali. Bagi Rose ini paling sakit dari rasa sakit yang ia rasakan seumur hidupnya.

Rose mencoba duduk, pandangan Rose masih buram. Dia melihat tubuh nya, yang dipenuhi oleh darah, Rose meneteskan air matanya. Banyak luka di tubuhnya. Dia bergerak sedikit saja, rasa sakit itu langsung menjalar perih di area punggung nya.

Ini sudah pagi omong omong. Ia belum melihat jimin,

"Jimin.."rs

"Jim.."lirih Rose.

Dia baru ingat semalam, bahwa ia dilindungi oleh jimin. jadi ini adalah hal yang wajar jika Rose sadar duluan.

"J-jimin... hiks~ dimana kau..."Rose masih merangkak rangkak mencari keberadaan jimin.

Dan ia menemukan jimin yang tergeletak dibawah mobil.

"JIMINNN!!!!"Rose berusaha teriak.

"Jim.. Jim.. bangun... jimin bangun!!!"rs

Tapi apa daya? Jimin masih tak kunjung bangun juga. Rose berusaha menarik jimin dari bawah mobil itu tapi rasanya susah sekali. Karena tak cukup tenaga Rose hanya menghela nafas, badan nya yang sakit begini mana bisa menarik jimin yang berat itu.

Rose mendengar ada aliran sungai, sepertinya ada sungai, disekitar sini. Jadi ia mulai merangkak rangkak, mendekati aliran sungai itu.

Hanya dengan air sungai, itu bisa membuat luka luka nya mengering. Jadi dengan cepat Rose segera mengambil air sungai itu, ia mengusap ngusap ke wajah nya, dan ia juga sempat meminum air sungai itu karena terlalu haus.

GoblokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang