Aisyah Kamilla Adnan💖

Si ketus Athalla

   Jam tanganku menunjukkan pukul setengah tujuh,itu berarti setengah jam lagi gerbang akan ditutup.Hari ini aku terpaksa diantar Pak Juki karna motorku sedang di servis akibat ulah Rizky.Dan sialnya pagi ini macet total membuatku mendengkus kesal.

"Pak Juki?!emang gak ada jalan alternatif gitu?"tanyaku panik kalau* aku terlambat akan berhadapan dengan Pak Arman si guru BK tak ada akhlak.

"Indak ado,non.Mungkin kalao motor biso sajo lewat jalan tikus"jawab Pak Juki dengan bahasa Padang yang sedikit kentara,seraya berpikir bagaimana agar aku tidak terlambat sampai di sekolah.

"Mmmm..kalo jalan kaki gimana pak?"ucapku setelah berpikir hampir sepuluh menit.

"Yah..biso sajo,non.Tapi..kek mano yo tetep terlambat,non"Sahut pak Juki agak ragu.

"Emang masih jauh banget ya pak?"tanyaku lagi tak menyerah.

"Masih jauh ,non.Saran ambo Non Aisyah naik ojek sajo,ikopun kalo non bersedio jalan sabentar?"Sahut Pak Juki memberi saran padaku.'Boleh juga si?ya udah deh..apa boleh buat?'batinku.

"Ya udah deh..saya naik ojek aja"Sambungku setelah berpikir tanpa ada hasil apapun.

"Jaga diri baik* yo non?"Sahut Pak Juki.Sebelum aku menarik tasku lalu keluar dari mobil dan mulai berjalan menelusuri trotoar.

  Tak ku sangka tidak hanya jalanan yang penuh.Namun, trotoar pun hampir penuh dengan pedagang kaki lima yang sudah menyediakan sarapan untuk para pembeli.Aku terus berjalan mencari tukang ojek yang dimaksud Pak Juki.

"Mana ya?kata Pak Juki jalan dikit?tapi udah sepuluh menit aku jalan belum nemu ojek juga?"gumamku sendiri seraya berjalan malas.

  Saat mataku tengah fokus menelusuri jalanan kota.Tiba* terdengar suara klakson motor mendekat,aku menghentikan langkahku.Awalnya ku pikir itu Reyhan namun, setelah membuka kaca helm.Ternyata itu 'si Cowok ketus Sialan' membuatku membuang napas kesal.

"Motor lo kemana?dijual ya?"Tanya cowok ketus yang belum ku ketahui namanya.Bisa di pastikan dia sedang ingin memancing emosiku.

"Bukan urusan lo?"Jawabku dingin karna malas melayani omongannya yang tidak ada manfaatnya.

"Owh..ya udah.Padahal niat gue baik loh?mau ngajak lo naik motor gue.Tapi,lo nya malah sewot gitu?Bagus deh kalo lo gak mau"Sahutnya seraya menghidupkan motornya.

"Tunggu?lo bilang mau ngajak gue bareng?gak salah?"Sambungku dengan terkejut karna cowok di depannya tak biasanya baik seperti ini.

"Kagak lah,gue tau lo lagi nyari ojek kan?"Sahutnya lagi.'lumayan juga sih.Gue jadi gak perlu cari ojek lagi,tapi..gue males banget,masa' satu motor ama 'si cowok ketus sialan' kaya dia?gak banget.tapi,apa boleh buat?daripada telat'pikiranku masih bertarung antara mau dan tidak.Namun,pikiranku buyar karna suara khas 'cowok ketus sialan' itu.

"Kebanyakan mikir lo...keburu telat nih"ucapnya tak sabar,akhirnya ku putuskan untuk ikut dengannya.Setelah aku mengenakan helm yang di berikannya,aku meletakkan tasku didepanku sebagai pembatas.

"Pegangan!"perintahnya lirih membuatku terkejut karna nakal* gini aku juga di didik agama oleh abi dan umi.

"Modus lo?gak mau"Tolakku padanya karna tak mau menambah dosaku yang sudah menumpuk.

"Bukan modus bego!gue mau ngebut! soalnya cuma tersisa delapan menit.Kalo lo mau jatuh si..no prolem?"Sambungnya menjelaskan panjang lebar.

"Ok.Tapi lo jangan cari kesempatan ya?"Sahutku seraya berpegangan  pada sisi kanan dan kiri bajunya yang bebas keluar.Namun,ditariknya tanganku agar melingkar di pinggangnya.