19| Regret & Lies

177 28 1
                                    

30 menit sebelum Heejin datang

Jeno merasa frustasi dan gelisah, dia nekat meminum 1 botol soju di sekitar taman tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya maupun kakaknya.

Pikirannya sedang kacau balau dan tidak bisa berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah antara dirinya dan juga Heejin, menurutnya jika dia meminum soju ingin menghilangkan rasa stressnya.

Yves sebagai kakaknya terus-menerus menelponnya namun Jeno tidak mengangkat panggilan itu, diketahui ternyata saat pulang sekolah kedua orangtuanya sudah merasa ada sesuatu yang aneh dengan Jeno.

Oleh karena itu Yves pergi ke beberapa teman Jeno untuk bertanya, dan salah satu temannya bilang Jeno dan Heejin baru saja bertengkar hebat, sontak Yves terkejut dia juga mencoba menelpon Heejin untuk memastikannya tapi Heejin sama sekali tidak menjawabnya.

Yves pun memberi tahu pada kedua orangtuanya, baik Mr. Seokjin maupun Mrs. Joy ikut terkejut.
Yang jadi masalahnya ialah Ayah-Heejin sudah mempercayakan Heejin pada Jeno untuk menjaganya dan tidak akan membuatnya kecewa, tapi apa daya sekarang sudah terjadi dan Mr. Seokjin pusing memikirkan apa yang akan Mr. Kai lakukan pada Jeno setelah dia tahu semua ini.

Seteguk demi seteguk Jeno meminumnya sampai mulai mabuk dia menghubungi seseorang.

|Lee Jeno|
❝Minju-ya, apa lo bisa ke Taman sekarang? Gue butuh seseorang yang mau diajak bicara.❞

Minju kaget karena suara Jeno itu seperti orang yang tengah mabuk dia ingin menolaknya namun dia juga tidak tega, lantas Minju pergi menemuinya.

Saat sampai ditaman Minju syok melihat keadaan Jeno yang tengah mabuk ringan, Minju yang khawatir akan keadaannya menghampirinya dan mulai bertanya-tanya kenapa Jeno bisa seperti ini.

❝Minju, hikkss. Heejin, diaa..❞ ucapnya terbata dengan beberapa airmata mulai keluar.

Minju merasa kasihan melihat kondisinya.
❝Iya, gue tahu kok. Gak perlu dijelasin lagi.❞ sanggahnya.

Jeno tiba-tiba memeluk tubuh Minju, Minju berusaha melepaskan pelukannya tapi tidak bisa karena pelukan yang Jeno berikan sangat kuat.

❝Minju, hikks. Kenapa dia tega sama gue? Hikkss.. Padahal gue bakal memperbaikinya kalo dia kasih satu kesempatan lagi, hikkss..❞ ungkap Jeno yang bertambah menangis dalam pelukan Minju.

Minju beberapa kali menepuk punggung Jeno untuk menenangkannya.
❝Semua pasti akan baik-baik aja, tapi kenapa lo minum-minum gini sih? Ini gak baik buat lo, udah yaa jangan diterusin, gue mohon..❞

Minju tidak bisa membiarkan Jeno seperti ini dia ingin pergi ke supermarket untuk membeli obat pengar tapi lengannya ditahan oleh Jeno.

Cupp💋💋

Satu kecupan mendarat di bibir Minju, dia membelakakan mata terkejut dengan semua ini bagaimana bisa Jeno bersikap seperti itu. Minju terdiam ketika kecupan itu berakhir dia termenung.

❝Maaf kalo gue lancang Minju, tapi disatu sisi, gue juga suka sama lo..❞ celetuk Jeno spontan.

Hati Minju serasa seperti berhenti berdetak di saat itu juga, dia tidak bergeming sedikitpun hingga dia baru menyadari bahwa Heejin telah melihat semuanya.

.
.
.
.

Ketika ujian kelulusan semakin dekat, mereka tidak hanya dibingungkan dengan soal-soal ujian, mereka juga tengah diuji kesabaran dengan hubungan asmaranya.

Walaupun Mr, Kai beberapa kali berkata bahwa Heejin harus fokus pada ujian tapi dibalik balasan yang Heejin beri, setiap malam sebelum tidur dia selalu menangis mengingat kejadian-kejadian itu.
Ya, dia tahu dia sudah tidak ada lagi perasaan terhadap Jeno tapi entah kenapa luka dalam hatinya itu terasa susah untuk menghilang.

You and I [JHN x KMJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang