Loser.14

2.6K 276 83
                                    

Dari semua yang bisa Choi Sehun ingat, ia tak pernah merasa takut akan sesuatu selama ini. Ia terlahir untuk menjadi seseorang pemberani. Ia tak pernah menjadi pecundang. Tak ada yang berani mempecundangi seorang Choi Sehun. Ya, setidaknya sampai ia berumur tiga belas tahun.

Tiga belas tahun adalah usia yang begitu muda. Terlalu dini memang untuk tertarik pada seorang gadis. Namun, di usia itulah Choi Sehun bertemu Kwon Jisoo. Gadis culun berkacamata yang selalu menunduk saat berjalan. Sehun benci sesuatu yang lemah. Namun, untuk pertama kali Sehun merasa tertarik pada hal yang berkaitan dengan kata 'lemah'. Tertarik untuk menghancurkannya lebih tepatnya.

Sehun benci Jisoo yang lemah.

Sehun benci Jisoo yang lembut.

Sehun benci Jisoo yang baik hati.

Sehun benci Jisoo yang pemaaf.

Sehun benci Jisoo yang naif.

Sehun benci Jisoo yang polos.

Sehun benci melihat Kwon Jisoo yang terlihat seperti malaikat kebaikan, berbanding terbalik dengan dirinya yang terlihat begitu buruk—jahat. Sehun ingin Kwon Jisoo menjadi seperti dirinya, liar. Seperti ada rasa puas tersendiri dalam dirinya, membuat si gadis baik-baik menjadi gadis liar. Satu-satunya cara untuk membuat keinginannya tercapai, adalah membuang jauh-jauh sosok Kim Taehyung yang selalu berada di sisi Kwon Jisoo.

Kini setelah keinginannya terwujud, untuk pertama kali Choi Sehun merasa takut akan sesuatu. Ia sudah terlanjur mencintai Jisoo, bukan sekedar rasa tertarik seperti dulu, dan melihat Jisoo yang berjalan menunduk dengan bahu dirangkul oleh Kim Taehyung, seolah menampar Sehun dengan keras. Jisoo terlihat begitu rapuh saat bersama Taehyung, seolah tak berdaya jika ditinggalkan pemuda itu. Namun, saat bersama Sehun, Jisoo akan menjadi gadis kuat, seolah tak butuh perlindungan. Sehun takut Jisoo memilih kembali bersama Kim Taehyung.

Jisoo bisa bergantung pada Taehyung, tapi pada Sehun tidak. Seolah menegaskan; Jisoo baik-baik saja tanpa Sehun.


Mungkin ia sendiri pun tak sadar, tangannya tengah gemetar melihat pemandangan di depan sana. Matanya memerah, ia menggigit bibir dalam, untuk meredam rasa takut. Ia memejamkan mata. Menyakinkan diri  dalam hati, bahwa Jisoo tak akan meninggalkannya.










#####









Tubuh Jisoo terasa lemas, ia membiarkan Taehyung merangkul bahunya. Entah kenapa, ia benar-benar merasa tak memiliki tenaga. Ia merasa ... lelah. Bahkan sekedar melangkah pun terasa berat. Entah ini hukuman dari kesalahannya yang mana, sampai ada orang yang menerornya dengan cara tak main-main. Bohong jika ia katakan ia tak takut. Bohong jika ia katakan semua ini tak berpengaruh apa-apa padanya. Semua ini benar-benar mengganggunya.

Taehyung mengeratkan dekapannya pada bahu Jisoo. Ia menatap miris wajah lelah sang nona. Nonanya yang lemah lembut, kini menjadi gadis yang kuat. Taehyung bersyukur akan hal itu. Namun, sayang sekali senyum tulus nonanya pun berubah menjadi senyum sinis saat ini. Sulit sekali mendapati senyum tulus Jisoo seperti dulu lagi. Sehun begitu berpengaruh pada Jisoo. Menyadarkan Taehyung akan posisinya dalam hidup Jisoo.











####











Mereka berdua belum sadar akan keberadaannya, dan Sehun pun tetap tak bergeming di tempatnya. Berdiri di depan pintu markas Exo, menatap mereka dari kejauhan. Mengabaikan teman-temannya yang menunggu di dalam markas. Adegan di depan sana mengingatkannya akan masa lalu. Di mana dia selalu menatap kejauhan punggung Jisoo yang selalu berjalan beriringan dengan Taehyung. Bedanya, saat ini ia melihat dari depan saat kedua orang itu melangkah ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LoserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang