Golden Moon Pack

10.3K 941 18
                                    

Jesselyn berdiri di belakang tubuh Alpha Elios dengan kepala tertunduk kaku. Mengamati Alpha Goldenmoon pack itu, yang sedang duduk di sisi ranjang Hera sambil menggenggam erat satu tangan adiknya itu dengan kedua tangannya. Ana yang baru saja tiba di Goldenmoon pack, tampak menatap khawatir Hera yang sedang terbaring lemah diatas ranjang. Gadis pelayan itu menatap Jessy dengan wajah bingung, yang dibalas Jessy dengan hendikan kedua bahu dan menggelengkan kepala dengan raut wajah muram.

Semua pengawal yang di beri tugas mengawal Hera selama diperjalanan, juga tengah menunduk menatap khawatir tuan putri mereka dari arah luar pintu. Mereka semua, jelas turut merasa sangat bersalah karena telah membawa Hera kembali dalam keadaan jatuh pingsan.

"Kalian semua pergilah," kata Alpha Elios dengan nada suara datar.

Tanpa diperintah dua kali, mereka memilih segera pergi guna memberikan waktu pribadi Alpha Elios yang tampak masih ingin menemani Hera didalam kamar gadis itu. Elios menatap Hera dengan raut wajah sendu yang sudah tidak bisa ia tutup-tutupi lagi.

"Hera."

Alpha Elios mendekatkan satu tangan Hera dan mengecup punggung tangan adiknya itu penuh kasih sayang, satu tangan lainnya- terulur untuk menyingkirkan anak rambut Hera yang jatuh menutupi keningnya.

"Sadarlah. Jangan mendahului kematianku."

PLAK!

Alpha Elios terbelalak.
Menatap tak percaya pada Hera yang ternyata sudah sadar dari pingsannya. Gadis itu tampak mencebikkan bibirnya dengan tatapan mata kosong, membuat Alpha Elios secara spontan bangkit dari duduknya dan langsung membawa tubuh adiknya itu masuk kedalam dekapannya yang hangat.

"Dasar kakak tidak berperikekakakan. Bisa-bisanya aku mempunyai seorang kakak yang sangat bodoh sepertimu. Aku ini hanya pingsan bukan mati"

Alih-alih marah, Alpha Elios malah terkekeh gemas ketika mendengar suara merajuk adiknya itu. Elios segera menangkup wajah Hera dengan kedua tangannya.

"Lupakan saja. Sekarang ceritakan padaku, apa yang terjadi padamu sebenarnya?"

Hera yang tampak masih kesal tiba-tiba langsung dibuat terdiam. Beberapa detik kemudian, secara spontan menutup kedua telinganya sendiri dengan kepala tertunduk dalam. Kilasan bayangan tubuh tegap berotot itu kembali terbayang dalam pikirannya, hingga membuat Alpha Elios segera membawa tubuh Hera kembali kedalam pelukannya.

"Hera tenanglah."

"Alpha, aku ... aku melihatnya," kata gadis itu dengar tubuh dan suara bergetar.

Elios terlihat begitu cemas ketika adiknya terus bergerak gelisah dalam pelukannya.

"Hera, tenangkan dirimu."

"Aku. Aku melihat seseorang, Alpha."

Elios segera menangkup wajah Hera sekali lagi dan menatap wajah adiknya itu dengan tatapan serius, "Apa kau mengalami mimpi buruk, Hera?"

"Aku tidak tahu. Tapi aku seperti bisa melihat seseorang yang berdiri membelakangiku. Alpha mungkinkah itu bentuk tubuh manusia? Apakah, tubuhmu juga sebesar itu, Alpha?"

Alpha Elios mengerutkan keningnya, menatap Hera dengan raut wajah penuh selidik.
"Bagaimana kau, bisa melihat itu? Apakah itu imajinasimu karena sering menyentuh tubuhku?"

Hera secara reflek langsung memukul lengan Alpha Elios lagi hingga pria itu terkekeh sendiri. Dipeluknya kembali tubuh Hera kedalam dekapan tubuh hangatnya. Alpha Elios diam-diam mengucap syukur, karena Hera hanya pingsan sesaat dan terlihat sudah baik-baik saja saat ini.

Soulmate (GoodNovel & E-Book) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang