Ana bergerak gelisah di dalam kereta kuda, berulang kali tampak melihat kearah luar jendela hingga membuat Hera yang sedang duduk disebelahnya merasa terusik dengan gerakan resah pelayan setianya itu. Hera lalu meraba-raba, menyentuh lengan atas Anastasya dan menanyakan kegelisahan pelayan yang ditunjuk untuk menemaninya selama tinggal di Istana kegelapan itu.
"Ana, kau kenapa?"
Ana terkejut. Memaksakan senyuman lalu balas menyentuh tangan Hera.
"Saya hanya sedikit merasa cemas Nona Hera. Karena sebentar lagi kita akan tinggal di Istana King Demon Zeus," gumamnya pelan, nyaris tanpa suara.Ana diam-diam meringis merasa bersalah. Namun, dia tidak punya pilihan lain selain harus berbohong. Tidak mungkin dirinya mengatakan masalah pribadinya pada Hera. Apalagi, saat ini posisi Hera sudah bukan lagi sekedar tuan puteri Goldenmoonpack. Melainkan Hera adalah belahan jiwa dari sang penguasa kegelapan. Iblis terkutuk yang merupakan junjungan para makhluk immortal. Kedudukan Hera tentu jauh lebih tinggi dari hanya sekedar seorang tuan puteri dari Goldenmoon pack belaka saat ini.
"Apakah kau takut? Apa King Demon Zeus menakutimu?"
Anastasya gelagapan. Memangnya makhluk mana yang tidak takut jika harus berhadapan dengan iblis terkutuk. Siapapun akan berkata dengan terus terang bahwa takut adalah opsi paling utama untuk menyebutkan betapa mengerikannya sosok king Demon Zeus. Selain terkenal dengan sifat dingin dan arogan, King Demon Zeus juga dikenal sebagai makhluk penghisap darah.
Bukan vampir maupun drakula, karena sejatinya Zeus merupakan keturunan yang terlahir dari darah sang lucifer.
"Saya hanya sedang merasa gugup. Nona tidak perlu khawatirkan saya."
Ana berusaha menutupi kebengisan Soulmate dari tuan putrinya itu. Bukan hanya karena tidak ingin membuat Hera sedih, tentu Ana juga tidak ingin mengambil resiko dijadikan santapan makan malam Zeus jika sampai King Demon Zeus mendengar Anastasya mengatakan sesuatu yang buruk tentang sang penguasa kegelapan itu.
"Apakah king Demon Zeus itu tampan? Bisakah kau menceritakannya padaku seperti apa pria itu?"
Ana mengulas senyum tipis lalu mengusap punggung tangan Hera dengan lembut.
"Sangat tampan Nona. Anda sangat beruntung karena memiliki soulmate dengan fisik sempurna tanpa cela seperti King Demon Zeus."
"Baguslah, setidaknya- ada yang bisa aku banggakan darinya, meskipun sifatnya terkenal begitu buruk."
Ana menelan ludah susah payah ketika melihat Hera memalingkan wajah secara tiba-tiba. Pelayannya itu bertanya-tanya, darimana Hera tahu tentang tabiat king Demon Zeus yang terkenal buruk. Padahal, Ana sudah berusaha menutupinya agar Hera tidak bersedih.
"Nona? King Demon Zeus tidak seburuk yang anda pikirkan kok."
Hera malah menggelengkan kepala dengan lengkungan senyum masam.
"Tidak perlu menutupinya Ana. Aku sudah tahu bagaimana sosok King Demon Zeus yang sesungguhnya."Ana mengamati Hera dengan wajah murung.
"Saat masih kecil, ibuku sudah menceritakan tentang sang penguasa kegelapan yang terkenal kejam dan berdarah dingin itu padaku. Dulu aku begitu takut, tapi siapa sangka takdir justru malah menjodohkanku dengan makhluk itu."Hera memilih menyandarkan punggungnya dan memejamkan kedua mata. Perjalanan menggunakan kereta kuda menuju kastil Istana Darken membutuhkan waktu hampir dua hari dua malam. Sebenarnya, jika saja Hera mau mengikuti saran Enrico untuk menggunakan portal- mereka bisa tiba di Istana kegelapan dalam waktu singkat.
Namun, Hera bersikeras ingin naik kereta kuda saja- sembari menikmati udara segar disepanjang perjalanan. Beberapa kali mereka sempat berhenti untuk sekedar beristirahat, mencari asupan makanan atau untuk membersihkan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (GoodNovel & E-Book)
FantasiTentang sang penguasa kegelapan yang memiliki belahan jiwa dengan keterbatasan fisik. Hera Aquinsha terlahir dengan keadaan buta. Merupakan seorang tuan puteri dari sebuah pack terkenal bernama Golden Moon Pack. Meski memiliki paras cantik tanpa ce...