selamat datang

20 1 0
                                    

Sinar mentari sangat terik menyinari quin seakan akan mentari juga ingin melihatnya seperti murid murid di sekolahnya saat ini

Quin baru saja sampai di sekolahnya diantar oleh Rama tetapi Rama hanya mengantarnya sampai depan sekolah,sekarang quin jadi tontonan orang mungkin karna kejadian kemarin

Apalah jadinya jika dia berangkat dengan evano sekarang,kemarin evano izin pada quin tidak bisa mengantarnya dan dia juga tidak bisa masuk sekolah karna ada urusan mendesak

Dari pada melihat murid murid yang menatapnya ngeri lebih baik menata tangannya yang sekarang terdapat geratan bertuliskan evano

Kemarin tangannya sangat sakit tapi sekarang sudah tidak,cepat sekali sakitnya hilang

Ingin sekali bertanya pada ayahnya,kenapa dia dengan sangat mudah mempercayai anaknya ini bersama evano,apakah ayahnya tak tau evano psikopat?banyak sekali pertanyaan yang blm terjawab,membuat quin semakin pusing

Quin memasuki kelasnya,lagi lagi semuanya menatapnya ketakutan,kelas yang sebelum quin datang sangat ramai sekarang menjadi hening,yang menakutkan itu evano kenapa dirinya harus ikut imbasnya

Quin menghampiri tempat duduknya yang berada disebelah Friska,quin menghela napas,jika seperti ini terus akan membuatnya frustasi,apalagi sekarang melihat friska da Aleta yang kepalanya menunduk ke bawah meja tak ingin dilihatnya

"Friska"sapa quin,dia harus membuat temenya tidak menjauhinya,friska mendongak menatap quin lalu memalingkan lagi

Quin memegang bahu temanya itu agar tidak ketakutan lagi

"Fris jangan takut,apa sih yang lo takutin dari gw,emangnya gw ngigit lo?"Friska memberanikan menatap quin

"Gue takut deketin lo,nanti gue kena amuk evano,gue masih mau hidup quin"

Benar saja Friska ketakutan karna takut terkena amuk evano,ini tak bisa dibiarkan begitu lama,bisa bisa quin hidup menyendiri di sekolahnya,dia harus berbicara pada evano

Tak lama pun guru pelajaran pertama masuk,selama pelajaran berlangsung untuk hari ini quin tidak bisa fokus,tiba tiba saja dia kepikiran kemarin evano menyiksanya kemarin

"Tenanglah sayang..."ucap evano sambil menyeringai mengerikan,evano menggores tangan quin dengan sangat hati hati

Quin sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya,dia juga tak bisa berontak yang bisa hanyalah menangis menatap ke arah lain,tak berani melihat tangannya digores pisau lipat yang sekarang sudah dipenuhi darahnya

Evano tak punya hati batin quin

Evano berhenti menggoreskan tangan quin karna ditangan quin sudah tertulis namanya evano,dia tersenyum puas melihat tangan quin,lalu mengecup kening pacarnya agar tenang,ini hanya hukuman kecil,tapi quin sekarang sangat ketakutan

Sudah saatnya pulang sekolah,disekolahnya tadi sangat membosankan,padahal ini baru hari kedua quin masuk disekolah ini,tapi murid murid sudah menjauhinya,bahkan Friska dan Aleta pun tak mau berbicara padanya

Quin merasakan getaran pada tasnya ternyata ada pesan masuk diponselnya,evano

Evanoadz:sayang maaf gue g bisa jemput,ada urusan penting

Quin menatap pesan dari evano jengah,siapa juga yang mau diantar olehnya

Quin saat ini tidak membawa kendaraan apapun karna tadi pagi diantar Rama,terpaksa ia harus naik taksi

Tak lama menunggu taksi pun datang,quin langsung menaikinya,jarak sekolah ke rumah memang tidak terlalu jauh,bagi yang suka jalan jauh,bisa saja ditempuh dengan hanya berjalan kaki,tapi quin tak mau menyia-nyiakan waktu dan tenaga,selagi ada uang kenapa tidak digunakan

Evano dan QuinnshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang