not first kiss

17 1 0
                                    

Quin menatap langit langit kamarnya,ternyata memandang langit langit kamar lebih menyenangkan dari pada langit diluar sana,langit langit kamar quin kosong berwarna hitam,quin sangat menyukai warna hitam

Tok,tok

Quin menatap jendela kamarnya,apakah ada maling?berani beraninya dia maling di rumahnya,quin mencari sesuatu untuk menjadi senjatanya,quin menyeringai senang,didalam mejanya banyak sekali pisau lipat,entah sejak kapan pisau lipat menjadi mainan terbaik quin

Apa benar jiwa psikopat tak bisa dihilangkan,mungkin benar quin saja semakin menyukai bermain pisau dari pada boneka di kamarnya

Quin mendekati jendela itu lalu membukanya dengan siap menusuk pencuri itu,tapi melesat tusukannya,dan Untung saja orang yang mengetuk jendela itu tidak tertusuk

Quin terkejut ternyata yang mengetuk jendelanya adalah evano,kenapa harus lewat jendela?bukanya lewat pintu depan aja lewat jendela kan berbahaya,kenapa quin jadi memikirkan keselamatan laki laki ini?ah sudahlah

"Evano?"melihat quin terkejut evano tertawa kecil tidak bersuara,quin menyuruh evano memasuki kamarnya,eh kenapa quin tak takut evano memasuki kamarnya,quin merasakan de javu

Evano membaringkan tubuhnya di kasur king size quin,entah kenapa quin merasa tidak ketakutan lagi,dia mendekati evano dan Duduk disebelah laki laki itu

"Kenapa lewat jendela?"tanya quin,evano bangkit lalu menatap quin,jantung quin tiba tiba saja berdetak lebih cepat

"Kalo lewat pintu depan,nanti gangguin bokap lo,gw kan mau ketemu elo bukan bokap lo"

Evano terus menatap gadisnya,dia masih merindukan gadis dihadapannya,setelah sekian lama menunggu akhirnya gadisnya kembali,evano tersenyum lalu mengusap rambut quin,itu kebiasaan evano ketika didekat quin

Quin mematung,perlakuan evano memang sangat manis,jika begini terus dia bisa pingsan menerima tingkah evano yang begitu lembut

"Gue kangen sama lo,selamat kembali quinya evano"evano memeluk gadisnya dan pelukannya juga dibalas quin,apakah quin harus menerima evano masuk ke hatinya,ketika diamerika banyak laki laki yang mendekati quin tapi tidak ada satupun yang diterima quin

Tapi kenapa berada didekat evano dia terasa nyaman,evano melepaskan pelukanya

"Maksudnya apa kasih gue selamat?"tanya quin,apa ayahnya sudah memberi tau evano

"Hehe,preman yang lo bunuh itu suruhan gw,gw nyuruh mereka buat akting dan ternyata berhasil,lo kembali persis seperti quin gw dulu"quin tak percaya evano akan melakukan itu,tapi dia juga tak masalah karna kejadian itu dia tau jati dirinya sebenarnya

"Quin..."ucap evano sambil menatap quin hangat,quin juga menatap evano

"Cepatlah kembali ke pelukanku,jangan pergi lagi,jika suatu hari nanti kamu pergi lagi aku akan tetap kejar kamu bahkan jika kamu keujung dunia pun,karna hati ini cuma buat kamu,kamu itu oksigen buat aku,kalo kamu g ada aku mati,karna aku cuma bisa hidup jika ada kamu,jangan pergi lagi quinnsha qiana achazia,ini untuk terakhir kalinya kamu lupain aku,untuk saat ini aku maafkan kamu"quin merasakan ketulusan dari ucapan evano,mungkin saat ini quin harus membukakan hatinya untuk kedua kalinya untuk laki laki didepannya

Entah kenapa quin tiba tiba ingin menangis mendengar ucapan evano

"Sudahlah,aku sudah memaafkan mu"evano memeluk quin lalu mencium bibir quin sedikit lama,bukanya ini first kissnya,tapi kenapa merasa sudah terbiasa,evano menyudahi ciuman ga lalu menatap quin yang mematung

"First kiss aku..."lirih quin,evano yang mendengarnya malah terkekeh geli

"Itu bukan first kiss kamu sayang...dulu kan kita slalu melakukanya,oh iya kamu pasti lupa,aku akan mengingatkannya lagi"evano mencium quin lagi dengan sangat cepat,apa yang dilakukan evano?

Kini wajah quin memerah,pasti terlihat oleh evano,quin segera memalingkan wajahnya karna malu

🔥

"Friska...Aleta..."sapa quin ketika sampai di kelasnya,ya tentunya dengan harapan mereka kembali menjadi temanya lagi

Mungkin Dewi Fortuna sedang berpihak padanya mereka yang dipanggil quin tersenyum padanya,lalu menyapa balik

Aleta menghampiri tempat duduknya Friska dan Aleta,dia terlihat sangat senang melihat quin tak seperti kemarin yang ketakutan dan malah menjauh

"Quin gue minta maaf kemaren ngejauhin,lo pasti tau alasan gw kan"ucap Aleta dengan merasa bersalah,quin bertanya tanya kenapa sekarang tidak takut lagi?

"Gw juga"ucap friska sama seperti Aleta

"Gw juga minta maaf sama kalian udah buat kalian khawatir,buat kemaren gw gapapa,gue ngerti ko"

"Terus kenapa kalian jadi g takut lagi sama gue?"tanya quin antusias,dia harus tau alasannya kan

Aleta dan Friska pun saling tatap,apakah harus mereka beri tau alasanya,aleta pun menggeleng pelan sangat pelan tapi masih bisa diartikan Friska bertandang jangan diberi tau

Kemarin malam evano memberi pesan pada Aleta dan Friska untuk tidak menjauhi quin,mereka itu satu satunya yang diizinkan evano untuk menemani quin,agar quin tidak bersedih lagi

"Ga ada alasannya"ucap Aleta meyakinkan dan diangguki Friska kalau dia juga sependapat,quin tak menatap curiga,dia tak peduli yang penting teman temanya kembali berteman padanya

Baru saja quin ingin mengucapkan sesuatu guru masuk memulai pelajaran pagi ini,yasudahlah yang ingin dia ucapkan juga tidak penting,semua murid kembali ke tempat duduknya masing masing

Untuk hari ini dia lebih bersemangat karna temanya sudah kembali,mungkin jika saja temanya tetap menjauhinya hari ini dia akan putus asa dan tak bersemangat lagi

----------------------

Tbc


Evano dan QuinnshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang