marah

16 1 0
                                    

Happy reading

------------------

Lima orang dengan badan bertubuh besar dibaluti pakaian berwarna hitam sedang berdiri didepan seseorang yang sedang melihat berkas berkas penting

Sesekali ia melihat video rekaman dalam laptop yang ada diatas meja depan orang itu

"Apakah kalian sudah tau siapa orangnya"evano menatap lima orang berbadan besar itu dengan nada dingin dan tegas,ada aura wibawa dalam diri evano,padahal dia baru menduduki bangku kelas SMA

"Blm diketahui tuan,tetapi jika diperjelas lagi rekaman cctv itu,dalam mobil terlihat jelas jika yang menabraknya seorang laki laki dan masih muda"

Evano mengecek kembali reman cctv tempat terjadinya kecelakaan quin,ini tak bisa dibiarkan terlalu lama,ia harus cepat menemukan sang pelaku,jika tidak jejaknya akan semakin sulit ditemukan

"Dimana tuan pranadipa sekarang?"

"Beliau sedang pergi ke Dubai untuk pertemuan rapat penting tuan"evano mengacak rambutnya frustasi,sebenarnya tentang pencarian seperti ini dia tidak cukup ahli,dia harus lebih banyak belajar pada ayahnya

Meskipun ayahnya seperti tak mempedulikannya tetapi bagi evano ayahnya adalah guru terbaik dalam hidupnya

🔥

Menikmati waktu jam kosongnya quin Aleta dan Friska lebih memilih bersantai di rotroof sekolahnya,menikmati langit yang saat ini tampak indah bagi quin

Dia sangat menyukai langit siang hari yang ditaburi banyak awan awan yang menghalangi sinar matahari

"Kemana Evan,biasanya lo nempel Mulu tuh sama cowok lo"tanya Aleta sambil mengutak Atik handphonya

"Tau tuh katanya ada urusan,dia gampang banget ya izin ga sekolah"jawab quin sambil memandang awan putih

"Namanya juga anak pemilik sekolah,sultan mah bebas bro"

"Bersyukur lo jadi pacarnya Sultan"timpal friska

"Leta gue penasaran deh sama lo"Aleta menghentikan kegiatannya dan langsung berbalik kearah quin

"Lo sama Darren kenapa sih"Aleta mendengus kesal mendengar pertanyaan quin,mantan kenapa harus dia bahas sih

"Kepo aja lu,males gue ngomonginnya,mantan bukan untuk dikenang tapi dilupakan apalagi mantanya kayak si Darren"ucap Aleta kesal,lalu mendelikkan matanya

"Dulu aja pas sayang sayangnya di bangga banggain sekarang udah jadi mantan ga diakuin"Friska menggeleng gelengkan kepalanya,mangkanya itu ia tak pernah mau berpacaran

Quin menghela napas pelan,padahal dia ingin tau,gini gini juga kan dia temanya,tapi quin bisa mengerti jika privasi seseorang ada yang tak bisa diumbar umbar seenaknya

Seperti quin sendiri yang memiliki privasi bahkan itu sangat rahasia,privasi tentang jati dirinya yang nyatanya adalah psikopat,ia tak ingin sama sekali orang orang mengetahuinya apalagi kedua temanya

"Suatu saat gue bakal cerita,tapi ga sekarang"ucap Aleta ketika melihat quin seperti sangat kecewa,quin mengangguk sambil tersenyum

"Yaelah sellow aja kali,lo ga cerita juga gapapa"

"Eh gue tiba tiba kebelet nih,gue ke toilet dulu ya"tanpa persetujuan kedua temanya quin sudah berlari meninggalkan mereka dengan tergesa gesa

Evano dan QuinnshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang