[Season 2] Final Wish

2.6K 303 48
                                    

[Name]  mendapat jatah untuk memeriksa beberapa pasien di bangsal rawat inap.

"Selamat pagi." Sapanya dengan beberapa perawat yang berjaga disana.

"Selamat pagi dr. Ushijima. Apa kabar? Apakah dedek bayinya sehat?"

[Name] tersenyum. "Kami sehat-sehat saja, kok."

[Name] memeriksa berkas-berkas pasien. Maniknya membulat sempurna setelah melihat satu nama tercantum disana.

"Yumemita Midari." Gumamnya lalu mengepalkan tangannya erat-erat.

"Apakah ada yang salah dr. Ushijima?" Tanya salah seorang perawat disana.

[Name] sontak tersadar. "B-bukan apa-apa."

Sakit. Sakit sekali ia melihat nama itu. Meski ia mencoba untuk melupakan masalah itu, namun tetap saja ia teringat.

Ia tetap mengecek pasien-pasien disana dengan senyuman ramah dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka.

Yumemita Midari,menjadi pasien terakhir [Name] yang harus di cek tanda-tanda vitalnya.

Dengan mantap ia memasuki ruangan nomor 303. Terlihat seorang wanita terbaring lemah dengan berbagai macam kabel dan selang di tubuhnya.

"Selamat siang. Saya dr. Ushijima akan melalukan pemeriksaan." Sapanya dengan ramah meski batinnya berkecamuk.

Seorang wanita paruh baya yang menjaga pasien mempersilahkan.

Perawat membantu [Name] dalam memeriksa Midari.

"Yumemita-san, apakah adanyang dikeluhkan?" 

Yumemita menggeleng, "Tidak."

[Name] mengangguk, "Jika ada yang dikeluhkan bisa menekan tombol intercom disebelah sana. Kami permisi du–"

"Tunggu [Name], bisakah kau tinggal sebentar?"

Yumemita meminta wanita paruh baya tadi keluar. Perawat tadi juga menunggu aba-aba dari [Name].

[Name] mengangguk sebagai signal untuk perawat itu keluar ruangan.

Hampir 5 menit [Name] disana. Keduanya hanya saling diam.

"[Name], aku minta maaf." Ujar Midari diawal percakapan.

"Tidak apa. Aku sudah berusaha untuk–"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ponsel [Name] berdering.

"Maaf, aku harus mengangkatnya."

WakaWaka-kun Incoming Voice Call

[Name] mengangkat panggilan masuk itu.

"Ada apa, Wakatoshi-kun?"

Terdengar Ushijima menghela nafasnya di
seberang sana.

"Sayang, aku tahu ini akan membuatmu marah. Tapi.."

"Katakan saja sejujurnya, Wakatoshi-kun. Aku tidak akan marah."

"Yumemita-san, memintaku untuk menemaninya hari ini sebelum ia dipindahkan ke Amerika."

Manik [Name] memandang sosok di depannya. Lalu membuang nafasnya dengan kasar.

"Tidak masalah."

[Name] memutuskan sambungan teleponnya dan bangkit untuk kembali ke tugasnya. Namun sebelum pergi tangannya ditahan oleh Midari.

Sontak [Name] menoleh dan menatap datar Midari.

Midari menyunggingkan senyuman tipis. "Terima kasih sudah sudah mengabulkan permintaanku."

[END] USHIJIMA FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang