♤season 3♤

2.4K 293 14
                                    

Tanda-Tanda

Ushijima masuk timnas lagi untuk mewakili Jepang di Eropa. Dan itu membuat Hayato sempat rewel tidak mau ditinggal sang Papa untuk pertama kalinya. Apalagi selama 2 minggu.

"Aya mau ikut Papa!!" Rengeknya saat di Bandara. "Mama, Aya boleh ikut, kan?"

[Name] tidak dapat menjawabnya.

Ushijima berlutut dan mengusap air mata Hayato. "Hayato, dengarkan Papa baik-baik. Anak laki-laki itu kuat bukan?"

Hayato mengangguk.

"Mama baru saja sembuh. Kalau bukan Hayato siapa lagi yang akan menjaga Mama saat Papa pergi?"

Ya. [Name] mengeluh sakit kepala yang berputar dan sempat pingsan 2 hari yang lalu. Ia masih sedikit lemas hari ini.

Hayato kini menyadari tanggung jawabnya untuk menjaga sang Mama.

"Aya janji akan jaga Mama." Ujarnya.

Ushijima mengekus puncak kepala putranya itu. "Itu baru jagoan Papa." Setelah itu ia bangkit lalu menatap istrinya. "Jika ada apa-apa beritahu aku segera."

Ushijima tak lupa mengecup kening [Name] sebelum masuk. "Wish me luck, Honey."

.
.
.

[Name] tetap melaksanakan tugasnya di rumah sakit. Ia menitipkan Hayato di kediaman Sawamura krena kebetulan ia juga punya sepupu baru.

Saat hendak mengecek pasien, [Name] sempat pusing dan kepala terasa beroutar sebentar.

"Dr. Ushijima, jika memang sedang tidak enak badan lebih baik kembali dan istirahat." Ujar St. Umeda yang membantu [Name] sore itu.

[Name] menggeleng. "Hanya tinggal 1 pasien. Nanggung sekali."

Usai bertugas bahkan suster Umeda masih sempat membuatkan teh hangat untuk [Name] dan keduanya memakan cookies bersama.

"Sudah seminggu ini dr. Ushijima nampak lemas. Sudah periksa?"

"Sepertinya tidak masalah hanya kadang aku terasa lelah dan mual. Istitahat sebentar nanti segar kembali."

"Mungkin sakit karena kangen suami."

Kedua wanita itu saling menatap lalu tertawa.

"Ahh.. kau benar juga. Rasanya beda sekali saat tidur sendiri dan tidur kelonan."

Suster Umeda menelan cookiesnya. "Oh! Saya hampir lupa mengingatkan, besok pagi pukul 7 akan ada morning report korban kecelakaan pekerjaan tadi siang."

"Arigatou.." [Name] melihat tanggalan di ponselnya lalu membuat alarm khusus disana.

Ia merasa aneh dengan tanggal-tanggal tersebut.

"Dr. Ushijima? Ada yang bermasalah?"

[Name] tersentak kaget. "Ah, bukan apa-apa. Aku harus segera kembali dan menjemput putraku."

"Baiklah."

"Terima kasih tehnya. Aku pergi dulu."

Dalam hati [Name] tetap bertanya-tanya. "Aku hanya merasa aneh saja setelah melihat tanggalan. Ahh nanti saja dirumah."

.
.
.

Sudah satu minggu sejak Ushijima pergi. Hari pertama [Name] memang merasa kesepian, namun kelamaan iya menjadi sedikit terbiasa.

[END] USHIJIMA FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang