♤𝖘𝖊𝖆𝖘𝖔𝖓 3♤

2.9K 310 22
                                    

𝔹𝕖𝕣𝕥𝕚𝕘𝕒

Terlihat sepasang manik dark olive terbuka memandang kearah sampingnya. "[Name]?"

Ushijima, tak mendapati istrinya disampingnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 2 pagi. Ushijima bangkit dan melihat box bayi di kamar itu. Si baby tidak ada.

"Apa [Name] menyusui di ruang tengah lagi?"

Ushijima melangkahkan kakinya untuk keluar dan turun ke ruang tengah di lantai satu. Dan memang benar sesuai seperti dugaannya. Nampak [Name] masih menyusui bayi mungil dalam gendongannya. Dielusnya kepala istrinya itu.

"Kau terbangun, Wakatoshi-kun?" Tanya [Name] seraya mengangkat kepalanya.

"Kenapa menyusui disini?"

[Name] menggaruk pipinya dengan salah satu jarinya. "E-etoo.. kursi yang dikamar kan kau penuhi dengan barang-barangmu. Hayato sudah rewel jadi aku bawa kebawah saja."

Ushijima teringat kalau ia latihan sampai malam dan karena terlalu lelah ia meletakkan barangnya di sofa yang ia beli khusus untuk [Name] menyusui di dalam kamar. Belum lagi beberapa kado untuk Baby Hayato yag belum dibuka dan ditata.

Sudah 2 minggu sejak Hayato dibawa pulang. Sempat masuk inkubator selama 4 hari karena ia lahir di usia 38 minggu dan berat badannya yang belum cukup sehingga harus di rawat dan selalu di cek secara intensif.

Mikael juga sempat berkunjung kesana untuk melihat Ushijima mini yang baru lahir.

Flashback

Sepasang manik madu menatap lekat bayi yang tengah terlelap di ranjang. Tangan mungilnya mencoba menyentuh pipi bayi itu.

"Huwahh!! Mau Jepa bawa uyang!!"

Mikael hanya terkekeh kecil melihat antusiasme putranya terhadap bayi kecil [Name].

"Kau tidak boleh membawanya pulang, Jeva. Hayato punya Aunty dan Uncle."

Jevana kesal karena tidak boleh membawa pulang Hayato kecil. Ia menggembungkkan pipinya.

"Kayau begitu beyikan Jepa bayi."

Stephani mengedipkan maniknya berkali-kali. "Bayi itu bukan mainan yang bisa dibeli, Nak. Bayi hanya bisa dibuat."

Jevana terlihat berpikir sesuatu dan membuat 4 orang dewasa disana ikut berfikir apa yang dipikirkan balita satu itu.

"Kayau begitu buatkan Jepa dedek bagi yagi!"

Ushijima merona dan sempat ingin tertawa terbahak-bahak namun takut membangunkan Hayato iya menutup mulutnya."Pfftt!!"

"Apa yang lucu, Wakatoshi?"

"Hehe, nothing. He just so precious. Aku gemas dengan tingkah Jevana."

[Name] pun juga tak tahan dan akhirnya ikut terkekeh juga.

"Peka sedikit, Mikael. Secara sadar Jevana minta adik, tuh."

Flashback End

Kembali ke malam itu. Hayato sudah berhenti menyusu dan terlelap kembali. Keduanya mulai naik untuk kembali ke kamar mereka.

Setelah meletakkan Hayato dalam boxnya, [Name] sudah kembali untjk melanjutkan istirahatnya. Ia mendudukkan pantatnya dengan perlahan.

"[Name] apa dudukmu masih kurang nyaman?" Tanya Ushijima memperhatikan [Name] yang duduk diatas bantal.

"Ah, memang terkadang masih nyeri, sih. Tapi tidak seperti semalam setelah melahirkan."

"Eh?"

"Kau pikir malam itu aku tahan dengan rasa sakit bekas jatihan dibawah sana, Wakatoshi-kun? Aku tak menyangka kalau akan dilakukan prosedur episiotomi. Ditambah lagi aku tidak diberi epidural sebelum mulai mengejan."

Ushijima merapatkan jarak antara keduanya lalu mengecup mesra kening [Name]. "Karena melihtmu kesakitan itulah aku benar-benar merasa beruntung lahir dari rahim ibuku dan putraku yang lahir dari rahimmu. Oh ya, jangan mengangkat sesuatu yang berat sampai jahitan dan bekasnya pulih lagi."

[Name] mengangguk dalam dekapan Ushijima. "I know. Aku bergantung padamu, Wakatoshi-kun."

"[Name]?"

"Hm..?"

"Kira-kira, kapan aku bisa mendapat jatah lagi darimu?"

"W-what?"

"Meski kau sibuk dengan Hayato, jangan lupakan juga ada junior lain yang minta jatah."

[Name] merona dan kebingungan. "Aah.. i-itu kan nanti keputusan dokter besok saat checkup besok."

"Tapi bukankah kau dokter juga? Aku sudah tidak tahan, tahu."

[Name] makin merona dan menyembunyikam wajahnya di dada bidang milik Ushijima.

"Menyebalkan sekali." Ujar [Name] dengan suara sedikit keras.

"Oekkk!!!"

Kedua pasutri itu terbangun dan kelabakan. Ushijima secara refleks bangkit dan mengangkat perlahan putranya dan membawanya ke ranjang.

"Ahh, sshtt... Daddy's here.."

"Ahh, kita bedua terlalu asik mengobrol sampai aku terlupa menaikkan suaraku." Ujar [Name].

Ushijima mengangguk setuju. Ia pun menimpali.

"Bahkan aku terkadang juga lupa kalau kita sudah bertiga sekarang."




To Be Continued...





















Kultum Bersama Author:

Wanita saat melahirkan memang akan mengalami robeknya area perineum -mohon maaf, antara vagina dan anus apalagi saat melahirkan untuk pertama kali.

Nah, robeknya area perineum ini bisa secara alami dan juga secara buatan dokter yang biasa disebut sebagai prosedur episiotomi yaitu dokter akan membuat irisan kecil yang berfungi untuk melebarkan jalan lahir bagi si Baby.

Tingkat keparahan robeknya area perineum ini dibagi menjadi 4 dimana tingkat 1 tak perlu dijahit dan akan sembuh dengan sendirinya. Sedangkan tingkat 2 s.d tingkat 4 memerlukan jahitan untuk membantu proses penyembuhan. Jahitan ini biasanya akan sembuh sekitar 6-8 minggu pasca persalinan.

Dalam proses persalinan, ada pula istilah epidural, yakni enestesi yang diberikan kepada ibu hamil untuk mengurangi rasa sakit, sehingga si ibu bisa beristirahat dan berperan aktif dalam proses persalinan.

Nah, udah kebayang belom seberapa hebatnya seorang wanita? Udah kebayang belom kalau ibu kita dulu berjuang melahirkan kita? Bagaimana kalau tidak menggunakan epidural? Bagaimana kalau perineumnya dijahit dan proses penyembuhannya lama? Jadi inget dosa juga sih...









So, bagaimana dengan Season 3 ini? Semoga awalan ini disukai para readersnya..

Jangan lupa untuk terus dukung authornya.

Sekian dan Terimakasih💜💜💜

[END] USHIJIMA FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang