13•Regret 1.1•

335 64 8
                                    

Maaf ya lama nunggu update-an nya.. Soalnya lagi banyak kerjaan dan susah buat fokus mengembangkan Cerita..

SELAMAT MEMBACA🥰

Silahkan Play Musik Video yg tersedia diatas ya🔊










Johnny

Apakah Pamanmu sudah memberi kabar?
Kamar Nomor Berapa?

Kamar VIP nomor 14.
Kau ingin menemui siapa?

Terimakasih banyak, Bro. Aku sangat menghargai ini.

Ibu jariku sibuk mengetik berbalas pesan singkat dg Sahabat semasa SMP ku yg baru pulang ke Seoul minggu lalu.

Anak pemilik perusahaan properti terbesar 'Treasure Company' itu baru saja mengabariku tempat Sana dirawat.

Aku mengambil kunci di atas meja ruang tamu Chaeyeon dan bersiap bergegas pergi melihat kondisi Sana.

(Rumah Sakit Universitas Hallym)

'VIP'

Aku memencet tombol lift itu dg yakin. Aku menjadi sedikit merasa gugup seiring dg lantai gedung yg semakin mendekati lantai khusus VIP.

Ting...

Pintu terbuka. Aku menyusuri lorong rumah sakit yg tampak berbeda dari pada lantai lainnya itu.

Tidak banyak ruangan tersedia disana namun lantai nya lebih luas dg kamar-kamar yg sangat besar, dinding berwarna gold dg ukiran-ukiran yg terpahat seperti sebuah karya seni.

Ruangan-ruangan dg pintu-pintu yg terlihat mewah dan besar itu ku lewati satu persatu.

12

13

14

"Kau tidak perlu menjawab apapun, Kau bebas menggunakan aku sesukamu."

"AA..paa..maksudmu dg menggunakan mu?"

"Entahlah.. mungkin suatu hari kamu akan memerlukanku."

"Kamu kesurupan?"

Suara dari dalam ruangan terdengar samar karena pintu ruangan yg sedikit terbuka.

Lebam.

Luka-Luka Goresan.

Gips itu...

Terlihat sangat menyakitkan, dadaku terasa sangat sesak.

'Apa yang sudah ku lakukan, Sana'

Aku sangat ingin memeluk gadis yg tersenyum rapuh dibalik pintu ini tapi di sisi lain aku merasa aku tidak pantas melakukannya.

Gadis itu tersenyum, tapi bukan untukku lagi.

Genangan airmataku semakin ingin mendesak keluar.

"Eunwoo-ya terimakasih sudah menyelamatkan ku."

'Aku hanya bisa menyakitinya, bahkan kata maaf dariku mungkin tidak akan pernah cukup.'

Aku tertunduk, kakiku terasa lemah. Aku berusaha meredam semua emosi yg memuncak ini namun rasanya sia-sia.

Aku hanya semakin merindukan gadis yg selalu menunggu kabar singkat dariku yg bodoh ini.

Aku kehilangan harapan dan bahkan terlalu brengsek untuk sebuah kata 'Maaf'.

Setengah Hati|•JAEHYUN x SANA•| NCT x TWICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang