5. Garden Flowers

76 28 14
                                    

Pastikan kalian udah vote sebelum baca ya guyss...


Syirik banget sama gue. Makanya jadi orang itu jangan buriq

_______Florenza

HAPPY READING
____________________

Dari tadi Flo tak berhenti mengomeli kakaknya, Fio. Bagaimana bisa Fio membawanya untuk pergi ke Garden Flowers panas-panas begini dengan sepeda gunung milik gadis itu. Etss...ini bukan taman bunga ya, tapi nama cafe yang akhir-akhir ini sedanging di sosmed.

Fio yang begitu penasaran dengan cafe tersebut langsung membawa adiknya itu untuk ikut. Maklum aja, Gadis yang sebentar lagi berumur 20 tahun itu masih belum mempunyai pacar setelah menjomblo 2 tahun ini.

"Masih jauh gak sih, kak?" tanya Flo sedikit kesal. "Kalau kaya gini mendingan gue tidur di kamar dari pada panas-panasan kaya gini sama lo." Fio yang melihat adiknya yang mulai manja itu mendengus sinis. Ini belum seberapa dibandingkan Fio waktu pergi mendaki ke Gunung Rinjani. Dia di bawah sinar matahari bahkan sampai 5 jam. Sekarang Flo baru saja di bawah sinar matahati sudah seperti cacing kepanasan.

"Udah nikmatin aja. Sinar matahari pagi bagus kok buat kulit lo. Jangan ngadem di dekat AC terus, ntar kulit lo malah kering."

Flo memukul tangan Fio kesal, "lo kalau mau susah jangan bawa-bawa gue dong. Perawatan kulit gue ini mahal. Butuh 3 mantan buat kasih gue duit."

"Ck, malu banget gue punya adek matre kaya lo!"

"Terserah gue dong!" bela Flo. "Lagian mereka aja yang bodoh masih mau pacaran sama gue yang matanya gak bisa lihat uang."

Fio mengangguk setuju dengan perkataan Flo. Fio tak habis pikir kenapa mereka masih mau pacaran sama Flo yang gak ada akhlaknya.

"Hati-hati sama cowok yang begituan. Soalnya mereka pasti ada udang dibalik batu. Gak mungkin kan mereka kasih uang sama lo percuma." Flo mengangguk saja mendengar wejangan kakaknya itu. Apa yang dibilang Fio emang benar adanya.

"Tenang aja. Kan gue adek lo, kak. Apalagi gue punya 2 bodyguard yang seram banget. Terus ada bang Aslan yang galak lagi." Fio terkekeh mendengarnya. Maksud Flo 2 bodyguard itu adalah adik kembarnya.

"Jangan lupa juga gue ini anak Silat yang jago nendang perut orang."

Fio berdehem. Mereka berlima memang sudah diajarkan dari kecil yang namanya ilmu beladiri. Bagaimanapun mereka adalah anak pengusaha yang kaya raya yang bisa saja nyawa mereka terancam karena saingan bisnis Ayah mereka. Terkhusus untuk Flo. Gadis itu memiliki wajah yang paling lemah dari kakaknya. Eitss...jangan salah. Flo itu memiliki julukan rubah berbulu domba alias licik. Tetapi tidak semua orang yang bisa melihat siapa Flo yang sebenarnya.

"Turun lo."

Flo mengedarkan pandangannya melihat cafe di depannya tampak ramai. Apalagi hari ini adalah weekend pasti banyak anak-anak muda nongki-nongki cantik di cafe ini.

"Ramai banget. Lo yakin kita bisa masuk?"

Fio menatap Flo remeh, "lo beruntung datangnya sama gue. Kebetulan teman gue pemilik cafe ini, jadi dia udah pesan meja untuk kita."

Flo menatap Fio kagum. Kakaknya ini memang pergaulannya luas. Berbeda dengannya yang masih stuck saja sama Berlie. Ahh...sebaiknya dia juga membawa Berlie untuk ke sini setelah pulang sekolah besok.

"Yuk masuk!"

Fio terlebih dulu jalan dan diikuti oleh Flo di belakang. Melihat punggung kakaknya itu membuat Flo berdecak kesal. Huftttt...Sebaiknya dia tak membiarkan Fio untuk memakai kaos Deus yang digadang-gadang adalah baju fakboy. Ditambah lagi Fio memakai jeans sobek-sobek dan topi berwarna hitam yang rambutnya dia masukkan ke topi. Sehingga pengunjung wanita di sana malah terpesona melihat dandanan gadis tomboy itu. Mereka tak sadar kalau mereka kagumi itu bukanlah cowok tapi cewek tomboy. Kakak gue ganteng banget...

🌜BUKAN STALKER🌛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang