8. Putri dan Pangeran

74 21 10
                                    

Baru belum tentu bersih dan lama belum tentu  kotor

_______Author

HAPPY READING BEB
__________________________

Tak seperti biasanya, Akhal akhir-akhir ini sedang disibukkan dengan gelar The most wanted the boys. Banyak cewek-cewek yang meminta nomornya serta nama Instagram nya.

Sebenarnya ini bukan kali pertama buat Akhla. Laki-laki itu sebelumnya juga cowok famous di sekolahnya dulu.

Seperti pagi ini, Akhal yang baru saja tiba di sekolah dengan motor cross nya sudah di suguhi oleh para fans nya (Akhfalup). Banyak dari mereka yang memberinya surat, bunga serta coklat.

"Thanks"

Setelah mengatakan terima kasih, Akhal langsung meninggalkan parkiran. Dia mengeleng melihat betapa banyak nya surat di kantong kresek yang berisi surat.

Tidak kebanyakan cowok lainnya, Akhal lebih suka membaca surat dari fans nya itu dari pada dibuang. Dia sangat menghargai pemberian orang lain yang susah payah dibuat untuk nya.

"Surat lagi?" Tanya Akhal kepada Exel.

"Iye. Nih buat lo."

Ada surat yang misterius yang Akhal dapatkan. Bukan berisi kata-kata ancaman tapi berisi puisi. Surat itu sudah ada sejak dia menginjakkan kaki di sekolah ini.

Akhal mengambil surat di tangan Exel dan membacanya.

Kamu adalah pelangi yang sangat disukai banyak orang
Dan aku adalah hujan yang selalu di eluhkan banyak manusia

"Maksudnya apaan?" tanya Exel yang melihat isi surat itu.

"Gak tau."

Akhal lebih memilih menyimpan surat itu di kolong mejanya.

.
.
.

Hari ini, Flo sudah ada janji dengan Berlie untuk mengikuti Akhal setelah pulang sekolah. Dan di sinilah mereka sekarang, di tempat persembunyian. Tak jauh dari sana ada warung kecil yang mayoritas pengunjungnya adalah cowok.

"Kok gue takut ya, Bel."

"Ho oh. Gue juga gitu." Berlie bergidik ngeri melihat wajah-wajah teman Akhal yang babak belur. "Kayaknya tadi mereka tawuran deh."

"Pulang aja, yuk." Flo menarik-narik tangan Berlie tetapi naasnya, Berlie malah terjerembab ke jalanan.

"AKHH!"

Flo meringis minta maaf. "Sini-sini gue bantu."

Mereka tak sadar kalau mereka sudah menjadi pusat perhatian banyak orang di sana. Termasuk Akhal. Dahi cowok itu mengerut melihat dua adik kelasnya berada di sini.

"Lo kenal?" Tanya Boni, teman Akhal yang duduk di sebelah cowok itu. "Kek nya mereka adik kelas lo deh. Almamater kalian sama."

Akhal mengangguk. "Yang pakai tas biru itu adiknya Adsel dan Exel. Dan tas pink itu temannya."

"Ck, gak nyangka gue Adsel sama Exel punya adik secans itu." Decak kagum Lintar. "Bisa di gebet nih."

Akhal melihat Lintar risih. "Digorok lo sama si Adsel."

Lintar tertawa. Tetapi kemudian cowok itu meringis pedih. Sudut bibir cowok itu robek karena belati sang musuh waktu tawuran.

"Lo samperin sana, Khal. Kayak nya mereka tersesat deh."

🌜BUKAN STALKER🌛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang