9. Pulang Bareng

79 22 12
                                    

Jangan pernah merasa sendiri, karena kamu masih punya Tuhan dan mereka yang ingin melihatmu bahagia...

___Author

HAPPY READING
_______________________

Musik dari DJ Sandi menggema di seluruh ruangan bar. Malam ini tidak banyak pengunjung, tetapi Akhal tetap tidak bisa santai. Dengan pakaian pelayannya, Akhal mengantarkan minuman kepada pelanggan.

Tak jarang pula Akhal di goda oleh segerombolan wanita bar, tetapi Akhal hanya menanggapinya dengan senyuman.

Husein dan Adsel yang sedari tadi memperhatikan pengunjung wanita menggosipkan Akhal tanpak sudah biasa. Akhal memang setampan itu. Tetapi tidak yang paling tampan. Dibandingkan Akhal, Adsel dan Exel lebih tampan. Tetapi walaupun begitu, Akhal mempunyai daya tarik yang berbeda yang sangat disukai banyak wanita. Laki-laki itu tidak se dingin Adsel, tidak se playboy Exel, dan tidak se friendly Sandi dan Husein.

Akhal adalah Akhal. Orang yang mempunyai banyak teka-teki di kehidupannya.

"Si Akhal kemarin tidur di mana?"

Husein menoleh ke Adsel, "kayak nya dia gak kembali ke rumahnya. Kata pembantunya sih, Akhal gak pulang ke rumah."

Adsel menghela napas, "tuh anak masalahnya apaan sih? Gak ngotak banget buat kita khawatir."

Husein tertawa. "Lihat lo sekhawatir itu ke Akhal, gue curiga kalau kalian punya hubungan."

Adsel terkejut, cowok itu langsung menatap tajam Husein, "Gue masih suka cewek!"

"Hah apa?! Cewok?"

"Lo Anjing!"
.
.
.

Akhal merenggangkan otot-otot nya untuk mengurangi rasa penat di tubuhnya.  Dia melirik jam tangannya nya yang menunjukkan jam 2 dini hari.

"Udah mau pulang?"

Maria, pelanggan setia bar ini bertanya kepada Akhal.

"Iya. Jam gue udah habis." Balas Akhal seadanya. "Lo juga mau pulang?"

Maria mengangguk. "Lo mau anterin gak?"

Sebenarnya Akhal sedikit risih dengan Maria. Akhal juga tau kalau cewek itu memang sudah lama menyukainya. Mau menolak mengantarkan Maria, kasian juga. Akhal sudah sering menolak wanita itu.

"Ok. Cuma malam ini."

Maria tersenyum senang sambil mengecup pipi Akhal. Sontak membuat laki-laki itu langsung terkejut dengan tingkah agresif Maria.

Belum sempat Akhal memprotes, Maria dengan semangat menarik tangan cowok itu keluar dari sana.

"Ayok, Kal!"

.
.
.

Setelah mengantar Maria pulang dengan selamat, Akhal langsung pulang. Malam ini, dia tidak menginap di rumah teman-temannya. Dia langsung pulang ke rumah kakeknya.

"Kakek belum tidur?"

Akhal berjalan ke ruang kerja milik ayahnya dulu. Ini sudah dini hari, tetapi lelaki tua itu masih berada di ruang kerja penuh kenangan tentang ayahnya.

"Kamu baru pulang?"

Akhal menghela napas. "Kek, jawab pertanyaan Raja. Kakek kenapa jam segini belum tidur?"

Kakek Kelan terkekeh melihat wajah kesal cucu laki-lakinya itu. Raja adalah panggilan khusus dari Kelan untuk Akhal.

"Kakek kebangun. Makanya di sini." Jawab Kelana seadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🌜BUKAN STALKER🌛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang