Mungkin semesta memang tak membiarkan ku merasakan bahagia walau hanya sesaat___________
Waktu sudah menuju pada pukul 11.30 malam, namun Vian masih tetap enggan untuk pulang, Ia tengah ikut bergabung dengan Anggota Zeus, disini ia memang sedikit merasa tenang.
"Yayan pulang ya, udah malam nanti orang tua kamu nyariin." Bujuk Bondan.
"Bentar lagi elah, masih seru juga lagian orang tua gue mana peduli, mau gue nggak pulang pun mereka nggak masalah," Kata Vian
" Tapi kan lo cewek Yan, pulang ya," Bondan berucap lelah, karena sudah sendari tadi ia membujuk sangat kekasih.
"Iya Yan, pulang sono ntar lu kenapa-kenapa kita juga yang berabe. " Ujar Carles
"Owh berarti gue disini cuman ngerepotin kalian aja, ok gue pulang puas lo pada? " Kesal Vian, kemudian ia mengambil tasnya meninggalkan gerombolan anak-anak yang terdiam.
"Abis gue," Gumam Carles, karena mendapat tatapan tajam dari teman-temannya.
" Dan cepet kejer, keburu ilang ntar! " Teriak Vikram kalang kabut, karena kalo Vian sampai hilang abis dia sama nyokap nya, bukan karena apa, masalahnya Si twins Akram-Vikram adalah sepupu Vian.
Bondan langsung menyambar kunci motor yang berada di meja,kemudian menuju parkiran menghidupkan motornya, mengendarainya dengan kecepatan penuh.Syukur Vian belum terlalu jauh.
"Yayan! " Teriak Bondan.
Vian berhenti, mood nya menjadi hancur malam ini.
"Ngapain lo kesini, pergi sana!! " Usir Vian
"Ih Yayan gue kan khawatir sama lo, lagian Carles tadi cuma becanda kok, dia nggak mau kamu dapet masalah lagi." Nasehat Bondan.
"Haa..." Vian membuang nafas kasar
"Yayan gue anterin pulang ya," Ajak Bondan.
"Hm yaudah yok, lagian juga katanya disini ada tante-tante." Ujar Vian merinding sendiri.
"Ha tante-tante?, tante girang maksud lo? " Tanya Bondan tak konek.
"Bukan elah, tante kunti maksud gue!, yok ah cepet merinding gue." Ucap Vian, langsung melompat menaiki motor.
"Iihhh bilang dong dari tadi!! " Bondan langsung menancap gas motor nya kencang.
_____________
Vian berjalan mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya melewati pintu belakang. Saat sudah sampai di anak tangga, langkahnya terhenti karena melihat sang Ayah tengah tertidur di kursi ruang tamu.
Vian berniat menghampiri, namun ia urungkan karena Ayahnya sudah terbangun terlebih dahulu.
"Dari mana kamu? " Tanya Bian dingin
Vian tak menjawab ia memilih diam.
"Jawab saya! Dari mana kamu jam segini baru pulang! " Bentak Bian.
"Apa peduli Papa." Jawab Vian dingin
"Siapa yang mengajarkan kamu untuk kurang ajar sama orang tua! " Bentak Bian lagi.
"Udahlah la Pa, untuk apa Papa nasehatin Vian, lagian juga Papa nggak pernah peduli sama Vian, Vian capek Pa Vian mau istirahat, mending Papa juga tidur udah malam, nggak baik untuk kesehatan Papa." Ucap Vian kemudian pergi meninggalkan Bian yang masih diam.
"Maafin Papa Vian." Gumam Bian
Jam dikamar Vian sudah menuju pukul 07.00,namun Vian masih setia berkutat dengan selimut tebal dan bantal guling kesayangannya.
"Neng Vian bangun, udah siang neng nanti terlambat kesekolah nya." Suara bik inah dari luar kamar Vian.
"Hm bentar lagi bik." Lenguh Vian.
"Tapi ini udah jam tujuh lewat neng!" Teriak bik inah
"Astaga Dragon, mati gue!"
Vian langsung ngacir ke kamar mandi, mencuci muka dan menggosok gigi saja, persetan dengan mandi, Vian langsung memakai seragam sekolah nya lekap dengan sepatu dan menyisir rambutnya. Vian Langsung menyambar tas, jaket dan kunci motor Ninja nya.
"Bagus ya jam segini baru mau berangkat sekolah." Sinis sang Ibu
"Udah deh mah Vian nggak mau debat sama mama," Ujar Vian melewati sang Ibu
"Mau jadi apa kamu?, sering keluyuran, pulang malam, memang anak nggak punya masa depan." Sengit Ratih, sehingga membuat Vian menghentikan langkahnya.
"Mama kenapa sih! " Vian meninggikan suara
"Owh berani kamu bentak mama Ha! " Bentak Ratih
"Mama duluan yang mulai! " Vian kembali meninggikan suara.
Ratih maju menghampiri Vian,
Plak.. Plak..
Tamparan mendarat di kedua pipi Vian dengan mulusnya, hingga bagian pinggir sudut bibir Vian mengeluarkan darah.
Vian tersenyum sinis, Baru kemarin lukanya sembuh sekarang timbul lagi.
"Puas mama." Ucap Vian kemudian pergi meninggalkan Ratih yang diam mematung.
"Apa yang barusan ku lakukan..." Lirih Ratih
_______________
Holla holla
Vian yang kuat ya, (
Hihihi halo apa kabar, aduh part ini kurang nyesek ya 😏
Hehe maaf-maaf, ntar ku usahain di part berikutnya.Typo nya ada la ya
Tinggalkan jejak
Vote ⭐ & comen 📩Ok see you next part 👋❤💕✨😘😍☺
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMPION
Teen Fiction[ Sebelum Baca Follow dulu ❤❤☺ HAPPY READING ✨❤] Yang diinginkan oleh seorang anak bukan hanya sebatas mainan dan uang, melainkan juga kasih sayang. Namun banyak orang tua yang tidak memperhatikan hal tersebut, begitu juga yang dirasakan oleh seora...