Disini aku merasakan kebahagian tak ada luka baru yang ku dapat, aku hanya merasakan kebahagian, hanya kebahagian tak ada lagi luka, hukuman, cacian beserta makian kedamaian ini yang kucari selama ini, mungkin semesta tengah berbaik hati padaku,)
Vian
__________
Sinar matahari menyinari seluluh alam ini. Kicauan burung yang merdu membuat siapa pun yang mendengarnya menjadi tenang.
Tubuh yang dipenuhi luka itu sekarang telah sembuh total, tak ada sedikitpun goresan. Wajah yang berseri menambah kesan kedamaian padanya.
"Kak Vian bangun kak, " Suara seorang anak kecil, menyerpa indra pendengaran Vian.
"Ehm, udah siang ya," Tanya Vian.
"Iya kak, ni aku buatin sarapan, "
"Wah pas banget ." Vian sumringah
"Kak.." Panggil anak kecil tersebut
"Kakak nggak mau pulang apa? " Tanyanya.
"Enggak." Jawab Vian singkat.
"Tapi kakak udah dua minggu disini."
"Biarin, lagian juga kakak betah disini, nggak ada luka, beban dan lain-lain. " Kata Vian
"Walaupun begitu kak, ini bukan tempat kakak."
"Kakak belum siap untuk pulang dek, "
"Tapi mau nggak mau kakak harus pulang, banyak orang-orang disana yang nungguin kakak bangun," Jelas anak kecil tersebut.
Vian tertegun, benar apa yang dikatakan anak kecil tersebut, pasti saat ini ada orang yang tengah menunggunya.
Namun rasanya ia hanya ingin terus berada disini. Merasakan kedamaian yang sangat abadi.
Semesta membiarkannya untuk merasa nyaman.Dan entah apa yang akan diberikan semesta ketika ia sudah kembali.
__________
Diruangannya Vian tengah berbaring Dengan Damainya. Anggota Zeus pun tengah berkumpul diruangan ini, namun sebagian ada juga yang menjaga diluar.
Vian saat ini tengah menjadi putri tidur yang harus dijaga dengan baik oleh sahabat-sahabatnya.
"Dan.." Panggil Johan
Bondan tetap diam, ia hanya menatap Vian yang terlihat sangat Damai.
"Lo jangan kek gini terus dong Dan, Vian bakal sedih kalo liat lo kayak gini." Carles bersuara.
"Lo nggak tau rasanya Les, rasanya sakit." Lirih Bondan
"Gue tau Dan! Gue tau gimana rasanya!" Bentak Carles
"Gue tau Dan, Gue juga pernah kehilangan dan yang lebih sakit lagi wanita itu orang yang ngelahirin gue." Lirih Carles.
Bondan terkesima, ia menegakan kepalanya menatap Carles yang sudah berurai air mata.
Carles juga pernah merasakan hal yang lebih menyakitkan dari ini, ia juga terluka melihat Vian yang terbaring tak berdaya.
"Maaf..." Lirih Bondan
"Lo nggak perlu mintak maaf Dan lo gak salah," Ujar Carles.
Bondan berdiri dan memeluk Carles, keduanya saling menguatkan, .Anghota Zeus sudah menganggap Vian seperti saudara mereka sendiri.
Mereka turut merasakan luka."Kita nggak boleh lemah Dan, kita harus selalu berdoa biar Vian cepet sembuh. " Kata Vikram menguatkan semua.
"Iya, gue terlalu larut dalam kesedihan," Ucap Bondan
"Iya sampe2 tugas sekolah lo gue semua yang ngerjain! Besok masuk lo kalo kagak gue penggal lo di lapangan basket! " Ketus Jodi kesal.
Bondan hanya cengengesan, benar juga sudah dua minggu ini dia juga tidak masuk sekolah.
"Hehehe iya-iya maaf, besok gue masuk de.."
"Dan gue pulang bentar ya, Bunda nyuruh nganterin kebutik," Pamit Bintang.
"Iya, makasih ya udah bantu jaga, salam buat ayah sama bunda." Ucap Bondan
"Bro gue duluan ya, kalo ada apa-apa call me hehe," Ucap Bintang memainkan tangannya seperti orang menelpon.
"Yo, ati-ati bos! " Seru anggota yg lain.
"Maaf bos saya nggak bisa masuk kedalam, ada anggota geng yang menjaga perempuan itu," Ucap seseorang yang sedang memantau ruangan Vian.
"Kamu terus pantau dia," Ujar urang dari ujung sana.
_____________
Holla pa kabar guys, dah lama nggak Up ni.
Belum end kok aman, konfliknya masih banyak aman aja😂,
"Jahat bener lu tor, nyiksa babe gue " Bondan
"Maaf ya Bondan anakku, itu udah alurnya 😊, " Author
Ok tinggalkan jejak
Vote ⭐ & komen 📩See you next part ❤😘😘😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMPION
Teen Fiction[ Sebelum Baca Follow dulu ❤❤☺ HAPPY READING ✨❤] Yang diinginkan oleh seorang anak bukan hanya sebatas mainan dan uang, melainkan juga kasih sayang. Namun banyak orang tua yang tidak memperhatikan hal tersebut, begitu juga yang dirasakan oleh seora...