Seorang gadis tengah berjalan tergesa-gesa di lorong rumah sakit.
" permisi sus ruangan pasien yang bernama Divyanka Stevani dimana ya? " Tanya gadis tersebut.
"Oh sebentar saya cek dulu," Jawab sangat suster.
"Ruangan mawar no 36,".
" Makasi Sus."
Gadis tersebut kemudian pergi menuju tempat yang disebutkan suster tadi. Setelah lama mencari akhirnya ia menemukannya.
"Vikram! " Teriaknya memanggil Vikram diujung sana.
Sang empu yang merasa namanya dipanggilpun menolehkan kepalanya.
"Loh Shila lo udah pulang? " Tanya Vikram.
Ya perempuan tersebut adalah Ashila Adriani Winata cewek yang beberapa bulan ini menjadi sahabat baru Vian.
"Iya, gue sengaja pulang duluan, gue dapet kabar dari Carles baru tadi pagi dan langsung kesini." Ujarnya panjang lebar.
"Oh yaudah masuk yuk, Vian udah boleh dijenguk. " Ajak Vikram.
"Yaudah yuk."
Vikram dan Shila masuk ke dalam ruangan Vian. Seperti biasa ruangan ini dipenuhi anak-anak Zeus yang setia menjaganya.
"Huaaaa Vian! " Tangis Shila pecah saat mendapati kondisi Vian yang bisa dibilang tak baik. Dengan perban menutupi sebagian tubuhnya.
"Hiks maafin gue yan huaaa gue telat jengukin lu hiks..." Isak Shila memeluk Vian erat.
"Ng.. Nggak papa kok Shila, gue baik-baik aja.." Ujar Vian membalas pelukan Shila.
"Baik-baik aja pala lu botak, banyak perban gini hiks..."
"Pasti sakit ya Yan? " Tanya Shila.
Vian hanya tersenyum manis dan menggeleng.
"Nggak usah senyum! " Teriak Bondan dari depan pintu.
Semua mata tertuju pada Bondan yang ada diambang pintu.
"Apa lo liat-liat!, bantuin kek berat ni! " Teriak Bondan meminta bantuan teman-temannya untuk membawa makanan yg ia beli di minimarket dekat sini.
"Lama banget sih lu, gue dah laper tau! " Ketus Carles.
"Tai lu, gue kayak orang mau bikin warung tadi, mana harus rebutan ama ibuk-ibuk jg! " Ketus Bondan.
"Jangan senyum! " Ucap Bondan lagi.
Vian mengerutkan dahinya menatap Bondan.
"Kenapa emang? " Tanya Vian bingung.
"Senyum lo kemanisan nanti noh para dedemit kepincut ama lu! " Ketus Bondan posesif.
Semua orang diruangan ini tertawa karena perkataan Bondan.
____________
"Vina udah siap belum? " Tanya Bian.
"Udah Pa, emang kita mau kemana sih pah? " Tanya Vina.
"Kita mau jengukin Vian, maukan? "
Vina mengangguk senang, akhirnya ia boleh bertemu dengan sang kembaran.
"Beneran boleh Pa? " Tanya Vina senang. Bian hanya mengangguk.
Vina sangat senang hingga tak terasa mereka sudah sampai dirumah sakit.
"Kamu duluan aja ya sayang nanti Papa nyusul," Ujar Bian.
"Iya Pa, Vina duluan ya." Ucap Vina kemudian pergi menuju Kamar Inap Vian.
"Vina! " Teriak seseorang dari belakang.
Vina berhenti dan menoleh ke belakang, ia mendapati Bintang tengah berjalan sambil ngos-ngosan.
"Kamu kenapa? " Tanya Vina.
"Hehe tadi gue dikejar bencong " Ujar Bintang sambil menetralkan nafasnya.
Vina langsung ngakak dibuatnya.
"Hhhh kok bisa? ".
" Nggak tau ,tadi gue lg beli minum didepan, terus ada yang lewat gue kira cewek cantik eh kagak tau nya bencong ,"
"Hahaha kamu ada-ada aja, yaudah yuk masuk," Ajak Vina.
" Siang kawan-kawan ku! " Teriak Bintang. Ruangan yang awalnya Riuh menjadi hening.
"Kok Diem sih! " Kesal Bintang.
"Bacot lo! " Ketus Jodi.
"Ih bang Jodi jahat" Rengek Bintang, Jodi yang kesal langsung mengajukan jari tengahnya.
"Vian.." Panggil Vina.
"Loh, lo sama Bintang bareng kesini? " Tanya Vian.
"Enggak kok tadi ketemu didepan."
"Oh, yaudah sini duduk," Ajak Vian. Vina mendekat dan duduk di sisi ranjang Vian.
"Vian udah mendingan kan? "
"Iya aman, "
"Woy bos lama amat lu dateng! " Teriak Carles.
"Biasa urusan lelaki.. "
" Buaya!," Teriak Johan memotong ucapan Bintang.
Semua orang kembali tertawa, melihat wajah kesal Bintang.
"Bos ada neng Shila noh," Tunjuk Akram.
Bintang mengikuti arah pandang Akram, dan menemukan sosok wanita cantik tengah tersenyum kearahnya. Bintang hanya cuek tak membalas senyum tersebut.
"Lo kesini ama om Bian ya Na. " Tanya Vikram.
"Iya Bang, bentar lagi mungkin masuk." Ujar Vina. Vian tersenyum senang akhirnya Papanya menjenguk dirinya.
Tak lama orang yang ditunggu-tunggu Vian akhirnya datang.
"Gimana Vian, udah baikan? " Tanya Bian hangat.
"Iya Pa.."
"Banyak-banyak istirahat, biar lukanya cepet sembuh. " Vian mengangguk senang.
"Yaudah kalo gitu Papa pamit dulu, ada miting om pergi ya tolong jagain Vian," Ujar Bian, semua mengangguk.
"Tumben om Bian baik? Pasti ada hal yang nggak beres ," Batin Vikram.
________________
Hai pa kabar?
Ho dah lama nggak ngetik ni 😁Gimana part ini?
Mau bilang apa sama Vian/Vina?
Mau bilang apa sama Bondan?
Mau bilang apa sama Bintang?
Mau Bilang apa sama Bian?
Hayo penasaran nggak sama part selanjutnya?
Jan ketinggalan ya 😊
Typo bertebaran.)
Tinggalkan jejak
Vote ⭐
Komen 📩See you next part 👋👋❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMPION
Teen Fiction[ Sebelum Baca Follow dulu ❤❤☺ HAPPY READING ✨❤] Yang diinginkan oleh seorang anak bukan hanya sebatas mainan dan uang, melainkan juga kasih sayang. Namun banyak orang tua yang tidak memperhatikan hal tersebut, begitu juga yang dirasakan oleh seora...