Second Session Request

917 29 16
                                    

'Astaga pemandangan apa ini? Terlalu menggoda!' seru ongnielhwangjin dalam hati.

"Ok, ok, cukup, Jae. Kembali ketempatmu. Dan jangan pasang wajah menggoda seperti itu," ujar Jisung yang sepertinya mulai tergoda dengan Jaehwan.

"Sekarang kita ke permintaan kedua. Di mulai dari Jinyoung," ucap Sungwoon yang sudah membuka matanya.

.

.

"Ayo, kita mulai permintaan sesi kedua," ujar Jisung.

"Mulai dari Jinyoung aja."

"Ok, baiklah. Aku minta Kak Jaehwan nginep di rumahku malam ini," seru Jinyoung sambil mengedipkan mata.

"Sial, mau kau apakan Jaehwan malam ini?" protes Daniel tak terima.

"Suka-suka akulah, kak. Sewot aja," jawab Jinyoung ketus, membuang muka dengan kesal.

"Jinyoung nyuri start mulu ih, bikin kesal!" gerutu Woojin.

"Iya, bener," gumam Seongwu dan Minhyun menyahut kompak.

"Hahaha, yang sabar ya, Ujin," kekeh Jihoon mengelus-elus pundak Woojin berniat menenangkan, tetapi malah menimbulkan efek sebaliknya.

Jaehwan masih lemah lunglai tak berdaya dan hanya mengiyakan. 'Untung cuman menginap,' batinnya.

"Kak Jaehwan masih sehat?" tanya Daehwi.

Jaehwan mengangguk lemah

"Nih, minum susu dulu biar otaknya kembali bekerja," ujar Seongwu yang tiba-tiba saja sudah membawakan susu.

"Makasih, bang. Gratis, 'kan?" goda Jaehwan, tetapi tanpa menunggu jawaban Seongwu langsung menenggak habis susu di gelas.

Seongwu hanya mengangguk, sambil terkikik melihat kelakuan Jaehwan yang menurutnya lucu.

"Haus banget kayaknya, kak Jaehwan," celetuk Daehwi.

"Iya, sampai-sampai minumnya gak napas lagi," timpal Jihoon.

"Udah minumnya, Jae?" tanya Sungwoon.

"Udah, kak. Hayuklah lanjut, biar cepat kelar dan aku bisa pulang."

"Ciye kak Jaehwan mau cepat-cepat pulang ke rumahnya Jinyoung ya," goda Guanlin. Ia menyengir jenaka.

"Sialan, bukan itu maksud aku, bocah." Jaehwan sewot seraya mendengus kesal.

"Sudah, sudah, stop menggoda Jaehwannya," relai Minhyun yang mulai jengah.

"Lanjut kuy," celetuk Jisung menyadarkan bocah-bocah agar kembali ke topik sebenarnya. "Siapa lagi?"

"Aku, kak," jawab Woojin tersenyum charming.

"Apa permintaanmu? Jangan yang mesum-mesum lagi ya, Ujin," peringat Jaehwan.

"Permintaanku gak sulit dan mesum kok, kak. Aku cuman mau kak Jaehwan gak ngelarang apapun yang bakalan kulakuin ke kakak selama satu minggu. Itu aja kok, kak. Gak sulit dan mesum, 'kan?" ujar Woojin sambil menaik-turunkan alisnya bergantian.

Jaehwan bernafas lega. "Kukira kamu bakal meminta hal yang mesum lagi."

"Dih, Kak Jaehwan nethink aja sama aku," sungut Woojin. "Atau Kak Jaehwan emang berharap aku mesumin nih?" godanya sambil terenyum menampilkan gingsul.

"Ih, tidak kok, tidak," elak Jaehwan.

"Jaehwan, kamu terlalu polos atau bodoh sih?" gerutu Minhyun.

"Lanjut! Siapa berikutnya yang permintaannya kudu kukabulkan?" tanya Jaehwan sudah kembali bersemangat karena permintaan adik-adiknya ini tidak nyeleneh lagi.

UNO Game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang