Mencuri Start!

992 31 18
                                    

"Jahat kalian semua, hiks." Air menggenangi mata Jaehwan.

"Udah, jangan nangis. Masih ada enam permintaan lagi, Jae," ujar Jisung sambil mengusap puncak kepala Jaehwan.

"Tidak!" teriak Jaehwan frustasi.

.
.
.

"Sekarang siapa lagi?" tanya Jinyoung.

"Dedew,kak.Dedew!"

"Kita 'kan teman, Dew. Permintaannya jangan yang sulit-sulit, ya?" pinta Jaehwan dengan puppy eyes-nya.

"Tenang, kak. Permintaan Dedew gak sulit kok." Daehwi mengedipkan mata menyakinkan. Tapi, senyum ganjilnya terlihat aneh.

Apalagi saat Daehwi meletakkan sesuatu di atas meja.

"Cuman pakai baju ini saat kerja, selama seminggu, ingat ini aja loh ya gak boleh ada tambahan yang lain, oke."

"Dedew! Ini sih memang tidak sulit, tapi ini mengerikan!" teriak Jaehwan dengan nyaring.

"Hahahaha," tawa Guanlin saat melihat pakaian apa yang ditunjukkan Daehwi.

Sebuah apron dan kemeja putih longgar yang jelas akan terlihat kebesaran di badan jaehwan.

"Gak di kasih celana pula" ujar Jisung geleng-geleng kepala.

"Cekcekcek.. sungguh kejam nian kalian ini" celetuk Sungwoon.

"Aku jadi tidak sabar menunggu besok," seru Minhyun.

"Aku juga ingin cepat-cepat melihat kak Jaehwan memakainya," kata Daniel.

"Buset dah, Hwi." Guanlin geleng-geleng kepala. "Pantat kak Jaehwan'kan semok, apa gak kependekan tuh baju kalau kak Jaehwan yang make?"

"Fufufu." Jihoon mengulum senyum."Justru itu tantangannya. Biar para bucinnya kak Jjaeni bisa tahan godaan."

"Yaks! Daehwi, Jihoon! Kalian sudah merencanakannya, ya?"

"Semoga kakak masih bisa selamat untuk satu minggu kedepan," ucap Jinyoung dengan nada khawatir yang dibuat-buat. Beberapa tawa geli mencelos begitu saja.

"Kenapa gak coba pake sekarang aja,Jae? Aku penasaran," seru Sungwoon.

"No way!"tolak Jaehwan menyilangkan tangannya di depan dada.

"Padahal aku pengen lihat." Wajah kecewa Seongwu begitu kentara, memancing beberapa tawa.

"Sudah, sudah. Lanjut, kuy. Udah jam sembilan lewat tiga puluh delapan menit nih, masih ada empat orang."

"Banyak sekali!" raung Jaehwan.

"Ingat, Jae.Kamu sendiri yang membuatnya jadi semakin banyak," kata Minhyun.

"Huaaa, jahat!Kalian jahat ngerjain aku, hiks."

"Udahlah, nikmatin aja. Jangan nangis gitu. Cup, cup, sini kupeluk," tawar Jisung.

"Modus, kampret," umpat Seongwu kesal.

"Yah, ketahuan." Bibir Jisung maju sebal.

"Lanjot!" teriak Daniel.

"Siapa lagi?"tanya Daehwi.

"Giliranku lagi," ujar Daniel semangat.

"Ya sudah, sonoh bilang ke Jaehwan mau minta apa," kata Sungwoon merebahkan kepala di atas meja. Mulai merasa lelah menunggu gilirannya.

"Aku mau tanya, 'waktu lagi senge, siapa yang kau bayangin di antara kita bersepuluh?' untuk membantu proses klimaks."

"Mesum, tapi nice," ujar Minhyun.

UNO Game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang