🚫Adik Akhlakless yang Durhaka

1.8K 22 0
                                    

Para penonton hanya bisa terdiam menikmati adegan yang semakin lama semakin panas dan membuat AC di ruangan berasa tak berfungsi dengan benar.

"Gerah sialan," komentar Sungwoon yang mulai terpancing.

Bahkan beberapa ada yang sudah mengeluarkan penisnya masing-masing untuk dimanjakan dengan tangan sendiri.

.

.

"Aaahhh!" teriak Jaehwan saat Jisung dengan sekali hentak memasuki lubangnya yang sempit.

"Ahh Daddy, ittai! Ittai!" raung Jaehwan kesakitan saat ular besar itu membobol dirinya. Kaki Jaehwan melemas, lututnya serasa berat. Jaehwan sedikit maju dan meletakkan lututnya di ujung kursi untuk menopang tubuh.

Jisung berdiam sejenak menunggu Jaehwan tenang.

"Daddy, move," ujar Jaehwan yang sudah merasa relaks.

Dengan perlahan Jisung menggoyangkan pinggulnya. Maju mundur secara perlahan, sesekali meremas gemas pantat serta penis Jaehwan.

"Uhh, Kak Jisung, ayo gantian," seru Daniel yang juga ingin mencoba menari di dalam hole Jaehwan.

"Tidak bisa, Niel. Kau 'kan sudah meminta permohonanmu tadi," tepuk Sungwoon iba, namun detik berikutnya dia tertawa mengasihani Daniel.

Suara tepukan terdengar keras saat tangan Jisung menampar pipi pantat Jaehwan.

"Aahh Daddy, right there! Do it there again!" seru Jaehwan saat Jisung tidak sengaja menyentuh titik prostatnya.

Mendengar hal itu Jisung kembali menyentakkan pinggulnya ke titik yang sama.

Membuat Jaehwan semakin gila dimabuk sex pertamanya. "Yaah ahh .. ahhh Daddy yaa yaaa di sana di sana," racaunya berulang.

Tubuh Jaehwan semakin bergetar seiring hentakan Jisung yang makin menggila. Kaki Jaehwan terasa melemah sampai-sampai tidak bisa lagi menahan bobot tubuhnya.

Menyadari apa yang terjadi pada Jaehwan, Jisung membalikkan posisi. Kembali pada posisi semula saat dirinya mengasuh manja Jaehwan seperti bocah berumur lima tahun yang sangat suka duduk di pangkuan ayahnya.

"Ahh aaa Daddy, penismu sanggat nikmat. Rasanya lubangku terisi penuh dan semakin penuh saat penismu berkedut."

"Daddy, anh Jjaeni suka ughh... saat milik Daddy memasuki Jjaeni."

"Ternyata enghh yang asli lebih menyenangkannh dari pada mainan emh yang Guanlin berikan awwhh."

Sontak semua mata menatap tajam ke arah Guanlin yang sudah mengangkat tangan sambil tersenyum gugup.

"Sepertinya semua bocah di sini sangat suka mengajari Jaehwan hal yang tidak-tidak," ujar Sungwoon menatap tajam tiga bocah yang sedang mengalihkan pandangan. Terlalu takut bertatap muka dengan Sungwoon yang penuh aura mengintimidasi.

"Kak Jaehwan, bagaimana kalau aku meminta permohonanku sekarang?" ujar Guanlin mengacungkan tangannya.

Jaehwan yang merasa terpanggil menengadahkan kepalanya. "Ahhh aahh silahhh aaghhhh kaannhhh." Jaehwan terbata dengan desahan nikmat, sodokan Jisung membuatnya sulit berpikir.

"Jangan bilang kau ingin bergabung?!" seru ongnielhwangjin bersamaan tidak terima.

"Tidak kok kak. Santuy lah," ujar Guanlin sambil tersenyum jahat ke arah Sungwoon. "Bukan aku kok yang akan bergabung, tapi Kak Sungwoon."

"Apa yang kau rencanakan bocah?" delik Sungwoon mengerahkan seluruh auranya dengan bar-bar.

"Cuman sekadar nge-BJ sampe Kak Jaehwan keluar kok. Bentar itu mah. Ya, 'kan? Hwi? Hoon?" sambung Guanlin sekaligus mencari teman.

UNO Game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang