🚫Nonton live🚫

2K 29 13
                                    

🚫 WARNING 🚫
📌 Tidak di anjurkan untuk pembaca dibawah umur
📌 Bukan asupan untuk reader yang tidak suka adegan panas
__________________________________________

"Tidak bisa, Kak. 'Kan udah perjanjian kudu bin wajib ngelaksanakan perintah. Lagian permintaannya juga tidak berbatas. Jadi sah dong permintaannya Jihoon," ujar Guanlin menolak keras.

"Ya, ya, benar tuh, bener. Jadi, mau tidak mau harus dilakukan." Sungwoon ikut menolak tegas. "Jadi, ayo cepat dimulai!"

.

.

Jisung menghela napas pasrah dan mulai mendekati Jaehwan. Ia mendudukan diri di kursi panas tempat dimana Jaehwan menggodanya beberapa menit yang lalu. Dengan lembut Jisung menarik pinggang Jaehwan yang masih diam melamun.

Jaehwan terduduk tepat di paha Jisung dengan ekspresi bingung. Tidak bisa mencerna apa yang sedang terjadi, kepalanya mendadak pusing bukan kepalang.

Jisung mengelus lembut paha mulus Jaehwan yang hanya tertutup apron. Tangan kanannya bergerilya menjajah kemeja Jaehwan, membuka satu persatu kancing yang masih melekat. Secara bertahap mengekspos dada mulus serta tonjolan pink kecoklatan yang terlihat mulai mengeras pada dada Jaehwan.

Jisung mendekatkan bibirnya pada ceruk leher Jaehwan, menghirup dalam aroma penuh candu yang menguar dari tubuh pria mungil di pangkuannya.

Jaehwan menggeliat. Wajahnya mulai memerah, meresapi hangatnya sentuhan tangan Jisung. Jilatan serta kecupan sentuhan bibir Jisung yang mulai semakin liar pada leher dan bahunya menambah sensasi memabukkan.

Minhyun menahan napas sambil menekan area selatannya agar tidak terbangun. Jihoon mencengkram lengan Woojin yang sedari tadi berontak ingin bergabung dalam kegiatan panas Jisung dan Jaehwan.

Daehwi cekikikan berseru riang melihat pertunjukan gratis yang begitu panas. Sungwoon mengambil tali dan langsung mengikat tubuh Seongwu di kursi. Lantai di bawah Seongwu sudah mulai digenangi darah yang bercucuran dari hidungnya. Daniel dan Guanlin hanya menatap penuh minat adegan demi adegan yang disuguhkan Hwansung di depan sana.

Suara desisan menggoda mulai terdengar, membuat para penonton menahan napas secara bersamaan.

"Oh, shit. Nonton live ternyata cukup mendebarkan," komentar Guanlin.

Jaehwan memejamkan mata saat Jisung dengan perlahan memisahkan lutut Jaehwan yang sebelumnya terapit.

Jisung meneguk air liurnya saat memandangi selangkangan Jaehwan. Tempat itu masih tertutup apron, namun ada sesuatu yang menonjol. Sedikit mengintip dari balik apron. Tangan Jisung semakin berani menuruni paha Jaehwan dan menyentuh milik Jaehwan.

Jaehwan mengigit bibir bawahnya saat merasakan sebuah elusan dibarengi pijatan lembut pada miliknya. Tindakan itu membuat miliknya perlahan-lahan menegang.

"Enghh," lenguhan merdu lolos begitu saja dari mulut Jaehwan saat Jisung menggenggam dan mulai melakukan pergerakan naik turun memompa penuh hasrat milik Jaehwan. Membuat milik Jaehwan yang sudah tegang mulai menyemprotkan precum bening nan lengket.

Perlahan namun pasti, tangan itu bergerak naik-turun. Memberi rangsangan yang membuat bulu kuduk Jaehwan meremang. Perasaan aneh yang tidak bisa Jaehwan jabarkan bercampur geli dan nikmat.

Jaehwan mencoba mengapitkan kembali kedua kakinya, namun tangan serta kaki Jisung langsung menahan pergerakan Jaehwan dan malah membuatnya semakin mengangkang lebar. Dengan jelas menampakkan apa yang tengah Jisung lakukan terhadap penis Jaehwan yang mulai kemerahan.

UNO Game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang