Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Dikelas 11 IPA 2 yang merupakan kelas Amanda, sudah sepi. Tinggal beberapa anak yang sedang mengerjakan tugas piket.
Amanda masih duduk anteng dibangku kelas ditemani oleh Killa, sahabatnya.
"Lo daritadi kenapa sih? Gue perhatiin, lo kaya beda gitu dari biasanya?" tanya Killa, sambil menyangga kepalanya menggunakan tangan, dengan siku tangan dimeja. Duduknya menyamping, mengarah ke Amanda.
"Killa jangan bocorin ke orang-orang yah. Janji?" ujar Amanda, jari kelingkingnya diarahkan kesahabatnya ini.
"Bocorin apa? Perasaan, gue gak bocorin ember Bunda lo." Bingung Killa.
"Ihhh.... Bukan itu Killa."
"Lah, terus apaan Man?" tanya Killa.
"Aku ceritain dulu, tapi Killa jangan potong ucapan Manda yah." jawab Amanda dan dibalas anggukan oleh Killa.
"Killa, jangan sebarin tempat basecampnya Raden yah!" pinta Amanda. "Yang tadi pagi aku ceritain ke Killa itu," sambung Amanda.
"Emang kenapa?" tanya Killa penasaran.
"Tadi aku ketemu sama Raden lagi. Terus dia bilang buat nggak bocorin tempat itu. Dia juga ngancem aku tadi, kalo tempat itu sampe kesebar, aku berurusan sama Raden. Aku takut banget sama dia, jadi Killa janji buat nggak bocorin tempat itu yah," jawab Amanda sambil mengarahkan jari kelingkingnya ke Killa.
"Oke. Lo tenang aja, gua nggak bakal bocor." ucap Killa, lalu membalas menautkan jari kelingkingnya.
Mendengar itu, Amanda tersenyum lega.
•••••
Kini Raden sedang berada di markas Travisor, bersama teman-teman lainnya. Markas Travisor ini terletak jauh dari jalan raya. Dulunya merupakan bekas pabrik, namun karena sudah tak terpakai mereka memutuskan merenovasi ruangan dalam untuk dijadikan markas Travisor. Tempat ini adalah markas Travisor sesungguhnya. Basecamp yang ada disekolah, adalah basecamp yang hanya untuk tempat nongkrong atau bolos untuk anggota Travisor yang bersekolah di SMA Dharma. Sedangkan markas disini untuk semua anggota Travisor dari sekolah lain. Dan disini juga mereka menyusun strategi untuk tawuran, tetapi biasanya juga dibuat untuk tongkrongan.
"Loh bos, sejak kapan muka bos bonyok gini?" tanya Bayu pada Raden yang duduk disofa panjang.
"Kemarin. Gue dikeroyok sama geng Argaza," jawabnya sembari menghisap rokoknya.
"Wah, nyari gara-gara tuh si Batra." Sahut Darrel.
"Belum kapok dia." Ucap Rian.
"Harus dikasih pelajaran tuh," ujar Bayu.
"Jangan." Ujar Aidan. "Kita diem aja dulu. Kalo sampe mereka bikin ulah lagi sama kita, baru kita bales," sambung Aidan.
"Bener tuh," jawab Raden.
"Wow, ada apa gerangan sampe Aidan ngomong panjang dikali lebar," ujar Rian.
"Baru engeh gue." Ujar Bayu.
"Bacot lo." Ujar Aidan.
•••••
Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Amanda menggunakan piyama panjang bermotif beruang. Ia sedang mengerjakan tugas sekolah yang belum selesai.
Ceklek
"Manda, makan malam dulu sayang. Tugasnya diselesain nanti kalo udah makan" Ujar Bunda dipintu kamarnya.
"Tugasnya udah selesai kok Bunda," jawab Amanda tersenyum.
"Yaudah. Bunda tunggu diruang makan sama Ayah dan Abang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda
Teen FictionDistya Amanda namanya, gadis polos yang mempunyai wajah cantik nan imut. Tingkahnya yang polos membuat orang-orang terdekatnya gemas sekaligus geram, karena sikapnya yang kelewat polos. Hingga suatu hari Amanda dipertemukan oleh Raden Ganendra. Cowo...