•••••
"AJARIN MULUT LO UNTUK BERBICARA YANG SELAYAKNYA SAMA PEREMPUAN!" Killa mendorong keras bahu Raden lalu segera mencari Amanda
Ia tahu sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja sekarang.
Killa berlarian menyusuri lorong-lorong kelas, perpustakaan hingga taman sekolah. Namun tak terlihat batang hidung Amanda.
Hingga 1 tempat lagi yang belum ia datangi, rooftop . Killa harap Amanda ada disana.
Gadis itu menaiki tangga dengan cepat, lalu melangkahkan kakinya di area terbuka itu. Dan syukurnya ia menemukan Amanda yang sedang memandang gedung gedung tinggi sambil terisak-isak.
"Man?"
Sahabatnya itu langsung menoleh dengan mata sembabnya dan menghambur ke pelukan Killa. Tangis Amanda pecah seketika.
"Maaf ya Man, gara-gara gue bawa lo kesana lo jadi semakin dipermalukan" ujar Killa sambil mengusap punggung Amanda yang bergetar
Setelah merasa tenang, Amanda melepaskan pelukannya.
"Manda ngerti kok, tujuan Killa itu mau belain Manda kan? Malah Manda yang minta maaf Killa jadi terlibat di masalah yang Manda buat sendiri. Harusnya Killa nggak usah repot-repot"
Jemari lentik Killa menghapus sisa-sisa air mata di pipi Amanda.
"Itu udah kewajiban gue Man, gue akan selalu bantu lo apapun masalahnya. Jangan segan-segan ya!" Killa menepuk-nepuk bahu Amanda, agar gadis itu tak merasa sedih lagi
"Manda cuma takut nanti Raden balas dendam lagi, nanti kalau Killa juga ikut kena gimana?" Tanya Amanda lirih
Killa menarik napas panjang sambil tersenyum, lalu mengenggam kedua tangan Amanda.
"Gue akan lakuin apapun demi melindungi lo Man, kalaupun nanti Raden ngelakuin yang lebih parah lagi gue nggak akan segan-segan untuk laporin dia. Jangan takut oke? Ada gue!"
Killa membuat Amanda lebih tenang, memang dia yang selalu bisa mengerti Amanda bagaimanapun keadaannya.
Tak pernah lupa ia selalu bersyukur karena memiliki sahabat sebaik Killa.
•••••
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring dilorong-lorong SMA Dharma. Membuat siswa-siswi bersorak gembira. Sama seperti kelas XI Ipa 1, mereka langsung mengemasi buku dan alat tulisnya.
"Selamat sore anak-anak, tugas kalian baca buku paket halaman 144 sampai 149! Besok Ibu lanjutkan materi yang itu." Ucap Bu Murni selaku guru Bahasa Indonesia, lalu berjalan keluar.
"Sore Buuu---." Lantas semuanya bergegas keluar kelas untuk pulang kerumahnya masing-masing, dan ada juga yang nongkrong dulu sebelum pulang.
Amanda dan Killa keluar kelas paling akhir. Karena malas berdesak-desakan.
Keduanya tengah berjalan melewati lapangan olahraga untuk sampai ke gerbang depan. "Man, lo dijemput Bang Vano?" Tanya Killa.
Amanda yang tengah melihat anak-anak basket, lantas menoleh ke sahabatnya, "Bang Vano lagi sibuk nyiapin buat pembukaan kafenya. Jadi, kayanya Bang Vano nggak jemput." Jawab Amanda.
Keduanya telah sampai di parkiran khusus murid SMA Dharma. "Lo bareng gue aja kalo gitu." Ujar Killa. Karena Killa selalu membawa mobil kesekolah. Karena Killa nggak mau pake sopir.
"Emang nggak ngrepotin?"
"Yaelah, justru itu lo punya sahabat buat direpotin Man. Sekalian gue mau mampir kerumah lo. Dah lama gue gak main." Ujar Killa. Kemudian masuk kemobil hitamnya, lalu disusul Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda
Teen FictionDistya Amanda namanya, gadis polos yang mempunyai wajah cantik nan imut. Tingkahnya yang polos membuat orang-orang terdekatnya gemas sekaligus geram, karena sikapnya yang kelewat polos. Hingga suatu hari Amanda dipertemukan oleh Raden Ganendra. Cowo...