29

1.3K 91 28
                                    

"Dia bukan nya GUANLIN?" ucap Seulgi terkejut melihat orang yang menolong Lisa sangat mirip dengan sahabat masa kecil nya,Guanlin.

"Bener! Dia mirip banget sama Guanlin. Tapi aku gak yakin itu Guanlin kalau inget mereka udah..." ucap Yeri menggantungkan kalimat terkahir nya.

"Tapi gue yakin mereka masih hidup" jawab Jennie dengan penuh keyakinan.

"Bicara-in itu nanti. Yang ter-penting sekarang Lisa harus dibawa ke rumah sakit" lerai Jisoo memberhentikan pembicaraan antara Yeri dan Jennie.

"Jisoo bener. Ayo!" ajak Irene kepada adik-adik nya yang masih sibuk ber-adu argumen.

"Lo bisa bawa Lisa ke mobil gak?" tanya Wendy kepada orang yang menolong Lisa.

Orang itu langsung mengangguk, "Bisa kok. Mobil kalian yang mana?" tanya nya.

"Gue lupa. Mobil kita ada di villa tapi jarak nya gak terlalu jauh kok dari sini" balas Irene menepuk dahi nya.

"Jangan. Kalau gitu pakai mobil gue aja. Lisa harus segera di-tangani" ucap orang itu lalu sedikit ber-lari ke arah mobil yang tidak jauh dari mereka.

Perkataan orang itu membuat Blackvelvet membeku. Bagaimana bisa ia mengetahui nama Lisa sedangkan mereka tidak saling mengenali satu sama lain?

"Kok kalian diam? Ayo nanti Lisa tambah parah!" ajak orang itu kepada kakak-beradik di hadapan nya yang masih diam membeku.

"Eh? Iya maaf. Ayo!" jawab Irene yang ter-sadar dari lamunan nya.

Blackvelvet dan seseorang yang menolong Lisa langsung pergi ke rumah sakit ter-dekat. Walau wajah mereka terlihat biasa saja,tetapi hati mereka sedang sangat cemas takut terjadi sesuatu. Mereka juga masih bingung sebenar nya siapa orang yang berada di kursi pengemudi.

"Udah sampai. Biar gue yang bawa Lisa masuk" ucap orang itu dengan sopan. Jisoo dan Irene langsung mengangguk mengizinkan nya untuk membawa Lisa.

Setelah itu Lisa dibawa ke ruangan untuk di-tangani oleh dokter disana. Sekarang keadaan Blackvelvet sangat khawatir pada Lisa. Berharap gadis itu baik-baik saja seperti janji nya tadi sebelum ia pingsan.

Tidak lama kemudian dokter yang menangani Lisa keluar dari ruangan nya.

"Dengan keluarga pasien?" tanya dokter tersebut.

"Kami kakak nya dok. Bagaimana keadaan Lisa? Apakah ia baik-baik saja?" tanya Irene berharap adik nya yang satu itu baik-baik saja.

"Begini...Apakah pasien memiliki trauma terhadap pantai?" Irene mengangguk lalu bertanya, "Memang nya ada apa dok?" tanya Irene.

"Trauma nya sedikit parah. Ia kembali mengingat masa lalu nya yang membuat ia ketakutan hingga pingsan. Dan satu lagi apa pasien hampir tenggelam?"

"Iya dok. Adik saya hampir tenggelam" jawab Joy.

"Ah karena itu...Alat per-nafasan pasien tersumbat karena ada nya air yang masuk ke-dalam hidung nya. Apakah kalian ingin pasien segera dioperasi untuk mengeluarkan air-air yang berada di alat pernafasan nya?" jelas dokter tersebut dan bertanya.

"Lakukan apa pun agar Lisa selamat dok" jawab Rose dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sudah pasti nona. Kami akan berusaha sebaik mungkin agar pasien selamat" balas dokter tersebut membuat hati Blackvelvet tenang walau hanya sedikit saja. Lalu dokter itu pergi.

"Harus nya aku larang Lisa tadi" ucap Jennie dengan suara yang ber-getar.

"Lisa tidak menepati janji nya kepada ku" gumam Rose mengingat Lisa yang berjanji untuk baik-baik saja.

"Tidak seharus nya aku membiarkan Lisa pergi karena keras kepala nya" lirih Jisoo merasa ber-salah.

Mereka ber-delapan sibuk dengan hati nya masing-masing tanpa niat bertanya kepada seseorang yang berada di dekat mereka.

Tiba-tiba Wendy tersadar, "Oh iya gue lupa nanya. Nama lo siapa?" tanya Wendy.

"Gue. Kang Guanlin" jawab Guanlin tersenyum manis.

"Biskuit Khong Guan jualan Lilin?" tanya Rose asal membuat Guanlin menatap nya,tajam.

"Eh kembang! Enak aja biskuit Khong Guan. Gue Kang Guanlin anak terakhir Kang Dong-han dan Kang Mi-rae. Adik nya Kang Minhyun,Kang Daniel,Kang Jihoon,Kang Jisung,dan Kang Sungwoo" jelas Guanlin.

Deg!

Berarti...Perkataan Jennie benar bahwa mereka masih hidup! Ingin rasa nya mereka menangis bahagia karena teman masa kecil nya masih hidup, mereka tidak menyangka akan hal ini.

"Lo inget kita kan?" tanya Joy dengan mata yang membulat sempurna.

"Kenal. Lo Kim Soo-young,lo Kim Chaeyoung,lo Kim Seulgi,lo Kim Wendy,lo Kim Jennie,lo Kim Yeri,lo Kim Jisoo dsn terakhir Kim Irene. Iya kan?" jawab Guanlin menunjuk Blackvelvet satu-persatu.

"Guan! Lo dari mana aja sih kita sedih tau pas dokter bilang kalian gak bisa di selamatkan" ucap Yeri senang memeluk Guanlin.

"Lo sendiri di Jeju? Yang lain mana? Bibi Mi-rae sama paman Dong-han dimana?" tanya Jisoo kepada Guanlin.

"Gue sama abang-abang gue kok. Kalau mama sama papa,mereka di New Zealand" jawab Guanlin.

"Serius? Lo tinggal disini?"

"Gue kesini buat liburan doang kok soal nya kangen sama korea. Minggu depan gue ke New Zealand lagi"

"Nah kebetulan kita minggu depan mau ke New Zealand. Oh ya Guan,nanti ajak yang lain ke villa kita" sahut Wendy.

"Iya nanti gue ajak kak" balas Guanlin mengangguk.

"Gue jadi inget pas kita kecil suka main kejar-kejaran sampai jatoh. Tapi aneh nya kita bukan nangis malah ketawa" ucap Jennie terkekeh mengingat masa kecil nya.

"Iya. Apalagi waktu Daniel sama Guanlin rebutan mainan sampai ke-lempar ke atas pohon" lanjut Irene.

"Waktu Minhyun kecebur di selokan. Kita bukan nya tolongin Minhyun malah ketawa sampai sakit perut" sahut Jisoo tertawa.

"Eh! Flashback nya nanti aja. Sekarang kita lihat Lisa dulu. Kata salah satu perawat mereka udah operasi Lisa jadi kita bisa masuk" lerai Seulgi menghentikan yang lain.

"Nah kak Seulgi bener. Kita masuk dulu ke ruangan Lisa,lo ikut kan Lin?" tanya Rose menatap Guanlin yang terlihat bingung.

"Gue nyusul aja deh. Takut di cariin sama bang Jisung,nanti gue ajak mereka kesini buat jenguk Lisa" tolak Guanlin halus.

"Yaudah deh. Makasih ya Lin udah nganterin kita ke rumah sakit" setelah itu,Guanlin berpamitan kepada mereka ber-delapan dan pulang menuju rumah nya.

"Ayo masuk!" ajak Joy lalu masuk kedalam ruangan Lisa.

"Gue jadi gak tega ngeliat Lisa kayak gini" ucap Jennie melihat wajah Lisa yang ter lihat pucat.

"Gue juga gak tega Jen. Harus nya kita larang Lisa tadi" sahut Jisoo menatap Lisa sendu.

"Udah Soo,Jen. Jangan terlalu di pikirin, lagian gue yakin kok kalau Lisa bakal sembuh. Kita berdoa aja" ucap Irene menenangkan kedua adik nya yang sedih.

"Jangan!---

Tbc
Vomment🙇🏻‍♀️💜

Double up yeay!
Lanjut besok ya udah malam🌚

Love In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang