Happy Reading 😄
.
.Rasanya kejutan-kejutan kecil dalam hari Milea belumlah berakhir. Seperti pagi ini, datang seorang tamu yang tidak pernah disangka olehnya. Milea harus berusaha meredam detak jantungnya yang menggila, dua orang laki-laki beda generasi sedang asik berbincang sambil menikmati nasi goreng buatannya.
Dengan alasan mengembalikan dompet Milea yang tertinggal, pagi-pagi Rayhan sudah bertandang ke rumahnya. Bahkan Milea tidak sadar jika dompetnya semalam tertinggal dan menginap di rumah orang lain.
Oh dan jangan tanya bagaimana reaksi sang papa, pastilah dia senang bukan main. Baru saja semalam meminta Milea agar mengajak Rayhan bertamu, pagi ini Rayhan sudah muncul saja di rumah mereka.
"Ow, jadi kemarin itu kamu tanya-tanya parfum ke papa untuk memberi hadiah kepada seseorang," ujar sang papa seraya tertawa kecil.
Rayhan pun memandang Milea sambil mengulum senyuman tipis. Milea hanya terdiam sambil tersenyum malu. Bingung harus bicara apa, karena mereka pastinya sudah tahu jawabannya.
Papa Bayu adalah tipe orang yang suka mengikuti perkembangan jaman seperti anak muda sekarang. Dia memiki akun di FB, IG, Twiter, Line yang kesemuanya bertujuan untuk memantau sang putri di dunia maya.
"Papa nggak mau ketinggalan info tentang putri papa sendiri. Itu salah satu bentuk sayang papa kepada kamu," ucap papanya saat itu.
"Ternyata parfum kesukaan Nak Rayhan sama dengan milik om. Kita punya satu kesamaan lagi, sepertinya kita akan cocok," ucap papa selanjutnya pada Rayhan.
Rasanya saat ini Milea ingin menghilang sementara dari atas bumi, menyembunyikan rasa malunya sementara. Bersyukur dengan alasan akan mengantar Rara ke sekolah, tidak lama setelah menyelesaikan acara dadakan 'sarapan bersama' itu Rayhan pamit pulang. Milea juga harus segera berangkat ke klinik.
Ternyata efek dari postingan foto Rayhan tidak hanya sampai di situ. Setelah ini rasanya bumi yang biasanya luas, kini terasa sempit. Hanya selebar daun kelor saja.
Malam harinya, Milea duduk menikmati semilir angin sambil menatap gemerlap Jakarta dari atas rooftop 'The Awan Lounge'. Dia tidak sendiri. Disebelahnya Diana duduk dengan wajah yang menampilkan senyum lebar. Sedangkan di depannya, duduk sahabatnya yang lain. Wajahnya penuh selidik itu menatap Milea. Sahabat itu adalah Hilya.
Awalnya Hilya ingin memulai basa-basi saat bertemu kedua sahabatnya saat ini, tetapi dia tidak bisa. Otak cantiknya sudah tidak sabar, dia harus segera memuaskan rasa ingin tahunya.
"Sejak kapan kalian saling kenal?" Hilya bertanya kepada Milea.
"Hampir tiga bulan. Dia ayah dari siswa yang aku tangani."
"Apa ini alasan kenapa kamu menolak tawaranku waktu itu?"
"Tawaran?" Bukannya menjawab, Milea malah balik bertanya.
"Iya, tentang teman-teman Mas Ahya yang masih single," ucap Hilya mengingatkan Milea moment pertemuan mereka di cafe saat itu.
"Bukan. Kamu salah paham," balas Milea singkat.
"Jadi seberapa dekat kalian?" tanya Hilya masih penasaran.
"Sangat dekat. Aku selalu berdoa semoga Kak Lea jadi kakak Iparku." Diana menyela saat Milea akan menjawab. Masih dengan senyum lebarnya Diana sudah terang-terangan menunjukkan tujuan tindakannya mendekati Milea selama ini.
"Ckck..! Ada udang di balik mirong", pikir Milea saat ini.
"Bukan... bukan begitu. Aku dan Rayhan tidak ada hubungan apa pun. Hanya sebatas psikolog dan -- orang tua siswa. Seperti itu." Milea menyangkal, tetapi dia juga sebenarnya bingung menjelaskan hubungan seperti apa yang sedang terjalin sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/231163371-288-k483266.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selective Love (Completed)
Romantizm* "NIKAH YUK !!" Merupakan judul awal, sekang sudah BERGANTI menjadi "SELECTIVE LOVE" ** CERITA LENGKAP & LEBIH MENARIK, PINDAH DI KWIKKU YACH ** (Akan ada juga versi skenarionya di Kwikku) "Bapak punya pacar atau tunangan?" "Gak. kenapa?" "Nikah yu...