Di sebuah rumah sederhana, di pinggir kota Daegu. Selalu saja terdengar keributan disana. Sang suami, yang selalu pulang dalam kondisi mabuk. Berakhir pertengkaran dan main fisik.
Sementara itu, di dalam kamar mereka. Sang anak yang masih kecil, begitu ketakutan. Bocah lelaki itu menutup kedua telinganya. Tak ingin mendengarnya. Air matanya terus mengalir.
"Pergi dari sini, sekarang juga !! aku menceraikanmu. Cepat tanda tangani ini !!" perintah sang suami.
Sedangkan lelaki cantik itu. Dengan tangan yang gemetar, juga derai air mata. Ia menanda tangani surat itu.
"Bagus. Mulai besok, kalian angkat kaki dari sini !!" ucapnya angkuh.
Pria cantik itu pun, memasuki kamar mereka. Mendapati sang anak, duduk di pojok kamar. Menangis dalam diam.
---skip>>>
Esok harinya. Ia dan putranya benar-benar terusir, dari rumah itu. Mereka pergi, meninggalkan kota Daegu. Berbekal sedikit uang, mereka naik kereta menuju Seoul.
"Eomma, kita pelgi kemana ??" tanya sang anak, yang masih berusia 5 tahun.
"Kita ke Seoul, sayang. Kita akan tinggal disana. Hanya kita berdua heum," jelas sang ibu.
Bocah menggemaskan itu hanya mengangguk, lalu melanjutkan tidurnya. Sedangkan sang ibu, memandang kearah luar jendela. Ia sudah bertekad, untuk meninggalkan tempat ini. Dan memulai hidup baru, di ibukota. Ditatapnya sang anak, yang tertidur pulas. Dengan memeluk boneka bentuk hati kesayangannya.
_FlashbackOff_
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Father
FanfictionSeorang remaja manis, yang begitu antusias memiliki ayah lagi.