•Part 1

13 2 0
                                    

Hati-hati typo!! Happy reading~~

▪Ki_Ni▪

"Woeee!!" Seseorang berteriak dari belakang. Ketiga gadis itu menoleh serempak.

"Cogan astagaa!!"~batin Nindy
"Aww ganteng banget!!"~batin Via
Batin Dhea? Gatauk.

"Ekhem. Gue mau nanya, ruang kepsek dimana ya?" Tanya-nya menatap Nindy. (Ya, terfokus pada Nindy:V)

"Aduh suaranyaaa"~batin Nindy

"Hey! Gue nanyak lho" Cowok itu melambaikan tangannya di depan wajah Nindy karena tak kunjung mendapat jawaban.

"Eh iya sorry. Kenapa? Lo tadi tanya apa?" Tanya Nindy sadar dari lamunannya.

Cowok itu terkekeh "Ck ck ck. Gue tau gue itu ganteng, tapi masa iya lo ngeliatin ampe segitunya. Gak perih apa itu mata?" Godanya dengan percaya diri.

     Nindy kesal dengan penuturannya. Apa apaan dia? Kenapa percaya diri sekali? Yaa meski memang tampan:[

"PD banget sih lo" Nindy memutar bola mata jengah.

"Dan kenyataannya emang gitu. Keluarga gue, temen gue, kaca, bahkan anjing gue bilang kalo gue itu ganteng"

"Sinting lo ya!"

"Udah udah. Lo jadi kesel pagi-pagi" Kekehnya mengakhiri perdebatan.

"Eumm lo murid baru ya?" Tanya Via.

"Eh, iya. Gue nanya ruang kepsek, tapi temen lo malah natapin gue" Ujarnya melirik Nindy.

"Dasar nih cowok, rese banget. Gue kerjain tau rasa lo!"~batin Nindy

"Huh. Yauda yauda sini! Lo rekam ya gue ngomong!"

"Oke"

"Jadi, dari sini lo lurus aja. Abis itu ada 3 koridor, lo pilih yg paling kiri, atau paling timur. Ya itu sama aja. Lo jalan aja sambil ngitung gang koridor yg ke timur. Nyampe gang koridor ke 4, lo masuk situ. Belok maksudnya. Inget, yg ke 4 lho ya. Nah lo lurus lagi, ada belokan lo ga usah tengok kanan kiri. Baru pas paling ujung ada perpustakaan, belok kanan, ada kamar mandi cowok, jalan lurus abis itu ada ruangan yg ditutup tapi gak dikunci. Lo masuk aja disitu"

"Itu ruang kepseknya?" Tanyanya memastikan.

"Bukan. Kandang kambing"

"Astaga lo gampang kesel amat sih" Kekehnya lagi.

"Yaudah kalo gitu gue cari ruang kepseknya ya. Bye~" Ujarnya lalu berlalu.

"Thanks cantik!!" Soraknya sambil mengangkat tangan kanannya.

Deg.

Apa ini?

Kenapa terasa berbeda?

Padahal ini bukan pertama kalinya seseorang berterimakasih padanya.

Padahal ini bukan pertama kalinya ia menjahili seseorang.

Dan ini juga bukan pertama kalinya seseorang memanggilnya cantik.

Lalu apa yg berbeda?

"Nin, lo ngerjain dia ya?" Tanya Via tak percaya.

"Iya"

"Jahat lo sumpah. Kasian tauk. Dia itu murid baru, udah lo kerjain aja"

"Biar tau rasa. Kesel gue sama dia!"

"Jadi ke kelas gak?" Tanya Dhea datar seperti biasa.

"Hehee ayo cayangg" Cengir Nindy.

▪Ki_Ni▪

Kisah NindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang