•Part 6

6 2 0
                                    

Hati-hati typo!! Happy reading~~

▪Ki_Ni▪

"Dhe!" Nindy meneriaki Dhea yg sudah berdiri di depan perpustakaan.

"Yuk" Dhea jalan lebih dahulu tanpa menunggu sahabatnya.

"Bentar woy! Kita ngambil tas!" Cegah Nindy.

Brum

     Deru motor terdengar sangat jelas kemudian berhenti.

"Reni!!" Ditya menghentikan motornya.

"Ly, ayo lo bareng gue" Ajak Nando yg dihadiahi tatapan ragu dari Via.

"Lo bareng gue, Reni bareng Ditya, nih es batu biar sama Eza" Ujar Nando.

Dhea menatapnya tajam "Kalian duluan aja"

"Nggak Dhe, lo bareng Eza ya" pinta Nindy.

"Gak."

"Dhe"

"Nggak"

"Kalo lo gak mau, lo pulang sama siapa?"

"Bang Iyan"

"Dia gak bisa jemput. Kak Keyza sakit" Cicit Via. Dhea menatap sahabatnya tajam seolah mengintimidasi.

"Gu-gue ada buktinya kok" Nindy menyerahkan handphone-nya yg berisi chatnya dengan Iyan. Via membelalakkan mata menatap Nindy. Yg ditatap hanya tersenyum manis.

     Kenapa Via panik? Karena ia sadar tadi pesan dari Nindy yg minta untuk tidak dijemput belum dihapus. Tapi tenang, Nindy tidak segoblog itu ferguso:V

Flashback

     Via mengajak Nindy untuk kembali ke pertpustakaan tanpa menunggu Nindy yg merapikan rambutnya. Nindy ingat jika beberapa pesannya tidak dihapus. Contohnya saat ia meminta supaya tidak dijemput.

"Oh iya, Nanti kalo Dhea gak percaya gue kasih aja chatnya abang. Tapi harus gue hapus nih sebagian" Gumamnya sambil menghapus beberapa pesannya"

Flashback off

     Setelah membacanya, Dhea menyerahkan HP itu pada empunya, menatapnya datar, kemudian mengangguk.

"Yess"~batin Via
"Mantap"~batin Nindy

     Ketiga pasangan itu berlalu keluar sekolah dengan motor.

"Mau makan dulu?" Tanya Ditya menatap kaca spion.

"Boleh. Gue juga laper" Jawab Nindy yg memeluk pinggang Ditya.

     Hanya Dhea yg tidak memeluk Eza. Karena Lyvi juga melakukan hal yg sama seperti Nindy. Bukannya Eza tidak menyuruh Dhea, ia sudah melakukan apa yg dilakukan Nando dan Ditya, yaitu menyuruh pasanganya supaya memeluknya. Namun Dhea hanya menatapnya datar.

"Yaudah suruh mereka berhenti" Karena yg di depan motor Nando, Ditya mempercepat laju motornya supaya bisa mendahului Nando.  Dan berhasil, sepertinya Nando mengerti sehingga memelankan laju motornya.

"Cari makan!" Ujar Nindy setengah berteriak sambil menoleh ke belakang yg diangguki oleh Nando.

"Ly, lo suka gak, sama gue?" Tanya Nando.

"Hah? Bercanda ya lo!" Via berusaha supaya tidak kentara jika jantungnya sedang berdebar-debar.

"Lah serius ini gue nanya"

"Apa?"

"Tauk ah"

     Via tertawa puas karena berhasil membuat pujaan hatinya kesal. Nando yg melihat Via dari kaca spion tertawa lepas mengembangkan senyumnya.

Kisah NindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang