•Part 5

7 2 0
                                    

Hati-hati typo!! Happy reading~~

▪Ki_Ni▪

#Kelas 10 IPA 2

"Assalamualaikum" Wali kelas 10 IPA 2 memasuki kelasnya bersama cowok tampan di sebelahnya.

"Waalaikumsalam!!" Kaum hawa sudah menatapnya kehausan. Sama seperti pertama Ditya masuk sekolah itu.

"Kelas kita kedatangan murid baru pindahan dari sekolah xxxxx (sensor nama sekolah. Jadi jan negatif dulu) Eza, kamu perkenalkan diri kamu" Eza sedari tadi terfokus pada gadis di bangku paling belakang dengan tatapan datar. Siapa lagi kalo bukan Dhea_-)

"Perkenalkan nama saya Fahreza Willyam, biasa dipanggil Eza"

"Boleh panggil sayang gak?"
"Kalo gue panggil Daddy gimana?"
"Gue mau manggil lo bebeb"

     Para kaum hawa mulai menjalankan aksi menggodanya dan langsung dilemparkan tatapan tajam oleh Dhea. Tunggu! Tapi kenapa?

"Dhe" Bisik Nindy menyikut Dhea.

"Hm?"

"Lo suka sama dia?" Tanya Nindy dan Dhea hanya mengedikkan bahu acuh. Nindy kira Dhea akan marah padanya ternyata tidak. Kemudian Dhea kembali beralih pada bukunya yg sudah penuh dengan tulisan-tulisan tidak jelas.

     Saat gabut Dhea akan mengambil buku khususnya. Ia akan menulis keluhannya pada buku itu namun dalam betuk yg tidak bisa terbaca serta tulisannya bertumpuk. (Sengaja dia)

     Setelahnya wali kelas itu keluar. Eza duduk tidak jauh dari bangku Dhea. Ia duduk di bangku yg berjarak dua kali dari bangku Dhea tapi di sebelah kanan.

▪Ki_Ni▪

     Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yg lalu. Kini Via dan Nindy sedang berada di perpustakaan sambil menunggu Dhea yg sedang mengikuti ekstrakurikuler taekwondo. Nindy kira Dhea marah padanya, tapi ternyata tidak.

#Perpustakaan

"Si Nando kemana sih? Kok gak lewat-lewat juga?" Via celingak celinguk melihat keluar perpus.

"Nando mulu, Nando mulu" Cibir Nindy.

"Ish, lo mah" Rengek Via.

"Ututututuu cayang cayanggg" Nindy menarik Via ke dalam pelukannya.

"Nin, makin lama gue makin sayang deh sama Nando" Ujarnya membalas pelukan Nindy. Di perpustakaan hanya ada mereka berdua dan penjaga perpus yg kini entah kemana. Via sengaja memilih bangku yg dekat dengan jendela untuk melihat sang pujaan hati.

"Terserah lo aja"

"Eh, kalo misal lo suka sama Ditya-"

"Kata siapa?" Nindy mengerutkan keningnya memotong pembicaraan Via.

"Kata gue hihihi" Via cekikikan sendiri.

"Nih ya, kalo lo suka sama Ditya, gimana kalo kita bikin Dhea suka sama Iza?"

"Iza izaa!! Dia tuh Eza, Vii!!" Nindy menyentil dahi mungil Via.

"Shhh aduh" Rintihnya.

"Dasar lo. Gak pernah sekali aja nyebutin nama cogan langsung bener"

"Pernah kok" Angguknya polos.

"Cih. Waktu itu aja lo nyebut nama Ditya itu Dita. Sekarang giliran Eza lo sebut Iza. Tuh bibir belum diselametin ya"

"Ih lo mah. Tapi bener gue pernah nyebut nama cogan langsung bener"

"Siapa?" Nindy memutar bola matanya jengah.

Kisah NindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang