10 • Dies Natalis

922 393 280
                                    

Happy Reading





30 Desember adalah hari di mana SMA Matahari didirikan. Kini sekolah itu sudah berusia 99 tahun dan tahun ini akan menginjak yang ke-100 tahun.

Saat ini masih tanggal 1 Desember 2020, tapi seluruh penghuni sekolah itu sudah mulai mempersiapkan keperluan untuk merayakannya.

Tak terkecuali kelas 11 IPA-C yang sudah heboh sendiri setelah Pak Leon memberitahukan hasil rapat pagi ini.

"Pake kostum Hallowen aja gimana? Kayaknya Arga cocok tuh jadi Vampir." Adi menyuarakan usulnya dan orang yang bersangkutan hanya menatap jengah.

"Kostum Fantasy aja, keren kayaknya," usul Dion.

"Ntar lo jadi Kaum Kurcaci," sahut Ziyi.

"Gue usul kostum seragamnya cewek Jepun gimana?" usul Rio.

"Bilang aja kalo lo mau ngintip paha mulus kita," sindir Elsy.

"Yaudah pake kostum hantu +62, lumayan buat nakut-nakuti," usul Rizky.

"KAGAK! Ntar kalo muncul beneran gimana?" ujar Hima seraya bergidik ngeri membayangkan.

"Lah terus pake apa boedak! Semua usulan kagak ada yang nerima," ujar Dion.

"Ya gitu cewek! Dasar kaum betina!" sahut Rizky yang sudah kesal.

"Kasar sekali," balas Aldo lirih.

"Ha ... lo ngomong apaan Al?" ucap Rizky yang sempet mendengar lirihan Aldo.

"Ucapanmu ... kasar sekali," jawab Aldo yang enggan menatap Rizky. "Menyebut seorang wanita dengan sebutan betina, itu kasar sekali," lanjutnya.

Dan selanjutnya kelas mendadak hening.

Aldo mendesah pelan dan menundukkan kepala. "Wanita itu sebutan manusia, dan betina identik dengan sebutan hewan. Jadi, tanpa sadar kau juga mengatai seluruh wanita termasuk ibumu dengan seekor hewan karena kau menyamakan wanita dengan betina," tutur Aldo.

"Makanya punya mulut kalo ngomong di filter dikit kek," ujar Bagas sambil menoyor kepala Rizky.

Rizky. "Ya maaf. Mulut gue suka gini."

"Lain kali jangan berkata seperti itu, sebelum kamu menyinggung banyak wanita," nasehat Aldo bijak.

Melihat Aldo yang memberi petuah pada Rizky membuat Pak Leon menyunggingkan sebuah senyuman. "Akhirnya kelas ini ada yang normal," batinnya.

"Emm ... Pak Leon, bisa kasih kita saran?" tanya Aldo bermaksud mengalihkan topik yang tak mengenakkan.

"Nah, bener tuh. Minta usul Pak Leon aja," ujar Adi menambahi.

Pak Leon mengangkat kedua alisnya. "Kalian yakin ingin mengikuti usul saya?"

"Iya," jawab mereka serempak.

"Huh, baiklah. Apa di sini ada yang bisa menebak apa kesukaan saya?" tanya Pak Leon.

"Yaelah, Pak. Pake teka-teki segala. Udah langsung aja, kita pasti setuju kok," balas Lia.

"Baiklah, karena saya juga salah satu pecinta anime, jadi-" ucapan Pak Leon terpotong saat seseorang menggebrak meja.

Brraak!

"Jangan bilang Pak Leon ingin kita jadi cosplayer anime!" sungut Ana.

"Ya, 100 buat kamu," jawab Pak Leon.

"Haaa!" pekik fans K-pop.

"Aaaa! LEON-SENSEI AKU PADAMU!" teriak Rio.

"I LOVE YOU 3000 LEON-SAMA!" ucap Lia.

My Perfect Class [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang