Hai kekasih,
Selepas kau pergi
Aku keluar masuk kafe sendiri
Duduk di pojok kiri kemudian memesan kopiKau pasti tau sekali
Kebiasaanku memesan macchiato
Malam ini, tidak lagi, kasih.
Rongga batin di sulut espressoTurut pahit bersama nasib
Sisa-sisanya pun buat meringis
Bodohnya, espresso yang gemar kau pesan kini habis
Namun pekatnya masih betah di mulut iniAkhir-akhir ini rasa rindu menjelma espresso
Bersemedi di mulut
Meracuni hati seharum kopi gayoTengah malam americano jadi teman
Berbaik hati pada kau, kasih yang bernama mantan.Esok paginya, robusta jadi sarapan.
Tatkala aku jalan ke taman dan tampak kau telah bergandenganPahit.
Dan kamu tahu bukan realita itu nyelekit?
Karena kisah kita tak berlangsung semenit
Harapan untuk mengulang kembali jadi gigit jariBalik ke rumah, Pak Tua dan sarung kebesarannya menyapa.
Disertai tawaran kopi itam.
Aku terima.Asam pahit kopi jadi adiksi setelah kau pergi.
Dan manis macchiato tiada tercecap kini.cometria
12.7.20
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell About You
PoésieBarangkali rasa ini kekal dalam aksara. Mulanya renjana namun berakhir nestapa. Tak apa. Aku masih bisa merajuk pada masa. Masih bersyukur bisa terselip dalam ruangnya, saling berbagi puisi. Mengecup manis warna-warni luka. Barangkali rasa ini ke...