Saat membuka mata, kabut menyapa.
Malamku telah tiada.
Si Kelabu menyambar hati patah punyaku,
Menyimpan rapat di saku kiri jaket lusuh.
Matanya kian meredup,
Sekilat, pandangannya meletup.
Aku ingin lari. Lari dan lari.
Meski akan bertemu kaulagi.
Wahai Pergi ... bawalah aku keluar dari fana,
Jauhkan aku dari cinta,
Aku sayang pada tiada.
Tapi tiadaku bila tiada bersama si Kelabu.
Selamanya ..., kala Malam aku pinta ada awan
Sebelum hujan, aku pinta mendung.
Katakan padaku,
bahwa ini bukan cinta namun tiada
Tapi tiadaku bila tiada bersama si Kelabu ,
Bila sebelum ada Kelabu, aku mati terdahulu.
cometria.
13.8.20
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell About You
PoesíaBarangkali rasa ini kekal dalam aksara. Mulanya renjana namun berakhir nestapa. Tak apa. Aku masih bisa merajuk pada masa. Masih bersyukur bisa terselip dalam ruangnya, saling berbagi puisi. Mengecup manis warna-warni luka. Barangkali rasa ini ke...
