Part 3. Kelam

175 104 47
                                    

Embun telah sampai dirumahnya setelah menjalankan hari yang melelahkan disekolah.
Saat sampai dirumah Embun sama sekali tidak melihat keberadaan mama nya. "Ma embun pulang" tidak ada jawaban dari siapapun, Embun mulai menaiki tangga menuju kelantai atas kamarnya.
Terdengar dari sebelah kamarnya seperti ada orang yang menangis tapi siapa, apa mamanya menangis. Ah tidak tidak.

Ceklek...

"Mama" Seru Embun Kaget " Mama Kenapa, Mama nangis? "

"Ehh kamu udah pulang sayang" ujar mamanya sambil menghapus air matanya.

"Mama kenapa??" Tanya Embun matanya sudah berkaca-kaca ingin menangis.

Melihat anak gadisnya yang sudah berkaca-kaca saras langsung mendekap putrinya itu "Mama gkpapa kok"

"Kenapa mama nangis?" Tanya embun di pelukan mamanya.

"Mama cuma inget papa kamu aj kok" hal itu membuat Embun melepas pelukan mamanya lalu menatap manik mata orang yang telah melahirkannya.

"Ma aku udah pernah bilang jangan pernah inget dia lagi, embun bencih dia ma" Ucap embun lalu beranjak pergi meninggalkan mamanya.

"aku benci papa hiks.." lirih embun sambil menangis saat memasuki kamarnya. Bayangan kelam masalalunya kembali teringat.

Flasback on

" aku sayang papa " ucap gadis kecil yang berada di gendongan laki laki paruh baya. Dia adalah Dava Prayoga ayah Natalia Embun Prayoga.
Dava tersenyum mendengar perkataan anak perempuannya itu.

"Papa juga sayang embun" Ucap Dava sambil mencium kening embun.

"Pah jangan tinggalin embun sama mama ya" Ucap gadis kecil itu sambil memeluk erat sang ayah.

"Papa gk akan kemana mana, papa bakalan jagain Embun sama mama ya"Balas dava sambil tersenyum meyakinkan.

Flasback off

"papa Jahat, papa udah bohongin embun sama mama hiks.. Papa ninggalin embun disini hiks..aku benci papa hiks.. " lirih Embun pelan.

Malam ini Embun sama sekali tidak berniat tidur matanya terus saja menangis sakit rasanya ditinggal orang yang begitu kamu percaya.

Pagi sekali embun sudah bersiap dengan seragam nya. Karena semalam kurang tidur dan banyak menangis Embun dihadiahi mata bengkak di pagi hari. Uhh sangat memalukan. Walaupun sudah ditutupi fondation tetap saja bengkaknya terlihat.

"Maa aku siapp" Teriak embun menghampiri meja makan. Tapi tak ada jawaban, sepertinya ibunya sedang tidak dirumah. Saat melihat meja makan ternyata sarapan sudah siap dan terdapat note kecil di sana.

"Mama harus kebutik sayang, Ada masalah di butik jadi mama gk bisa nemenin kamu sarapan. Dihabiskan ya sarapannya:)"

"Hmm"gumam embun. setelah membaca note kecil itu embun langsung menghabiskan sarapannya lalu berangkat sekolah.





****
Anta Sudah siap dengan seragamnya. Hari ini seperti biasa dia akan datang terlambat kesekolah. Dia memang sengaja berangkat siang karena menurutnya berangkat siang itu menyenangkan. Yaa itulah sebabnya sekarang dia masih bersantai di rumah megahnya itu.

"KAK TURUN DISURUH SARAPAN SAMA BUNDA" Teriak seorang gadis kecil yang masih berumur 15 tahun.

Dia adalah Syifa Dwijaya Adik kandung Antariksa. Yaa dia gadis kecil yang cantik dengan rambut panjang sebahunya.

"Elahh dek gk usah teriak-teriak pilek kuping gw" ucap Antariksa kesal.

"Lagian kakak lambat kek siput" Balas syifa tak mau kalah.

Antariksa mendengus kesal sambil menjewer telinga adeknya itu "adek durhaka lo"

"Awhhh...sakitt kak" Teriak syifa "gw aduin bunda lo kak"

"Bodoamat gk peduli wleee" Balas antariksa seraya berlari menghindari adiknya itu.

"Aws lu kak" dengus syifa

Ngebosenin banget yaa:(
Aku gabut guys
Maap maap yak:(

Kalo type dimaklumin yak.

Jangan lupa Vote+comen ya:)

EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang