Part 9. Makan

103 76 31
                                    

Happy reading....
Jangan lupa Voment....

*
*
*
*
*
*
Gak semua yang kita suka
Bakal jadi milik kita
Jadi kita harus belajar
Buat menyukai
Apa yang enggak kita sukai
Natalia Embun Prayoga

Setelah beberapa menit anta kembali membawa dua eskrim untuknya dan untuk Embun tentunya.

"mau eskrim rasa apa coklat apa strobery?"tanya anta saat sampai didepan embun.

"Stroberry aja"jawab embun sambil tersenyum manis.

"oke"kata anta sambil menyerahkan eskrim rasa stroberry "lo suka stroberry?"tanya anta.

"Engga"jawab embun santai

"Lah kalo gak suka kenapa milih stroberry"

"Gk semua yang disuka itu bisa didapetin jadi kita harus belajar buat menyukai apa yang gak kita suka"ucap embun

Anta hanya menatap embun tanpa bertanya maksudnya. Anta mengerti apa yang embun katakan bahkan sangat mengerti tapi satu hal yang tidak ia mengerti mengapa wanita itu tampak sedih saat mengatakan hal itu. Apa yang coba embun beritahu lewat ucapannya itu.

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi mereka berdua sedang asik menikmati eskrim mereka.

"Anta"panggil embun memecah keheningan

"Hmm kenapa bun"balas anta

"Gw laper makan dulu ya"ucap embun memanyunkan bibirnya

"ternyata lo kelaperan hmm kenapa gk bilang sari tadi sih"ucap anta sambil mengusap rambut embun gemas "Yaudqh ayok" ajak anta sambil mengulurkan tangannya, memberi kode pada embun untuk menggandeng tangannya.

"Ayok"ucap embun semangat lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan anta yang masih setia mengulurkan tanganya.

Eh anjir tangan gw gk dilirik, sabar ya tangan entar kamu juga daoet gandengan kok sabar aja. Batin anta lalu menyusul embun.

...
Anta memberhentikan motornya di sebuah warung makan dipinggir jalan.

"Mau makan disini?"tanya anta setelah melepas helmnya

"anta lo tau tempat beginian?"

"Kenapa gk suka ya makan dipinggir jalan"

"Bukan gitu, cuma kaget aja seorang Antariksa makan di pinggir jalan"

"Apa sih yang anta gk bisa lakuin hmm" kata anta tersenyum bangga "Gw biasa makan disini kalo lagi laper dan gk nemu restorant, dijamin makanan disini enak"lanjutnya

Embun hanya beroh ria.
Embun dan Anta memasuki warung pinggir jalan itu lalu memesan makanan.

"Mau pesen apa biar gw bilangin ke ibu warungnya? Tanya anta

"Gado-gado sama es teh, es nya dibanyakin" Jawab embun semangat

"Oke bentar gw pesen dulu"Anta lalu pergi memesan makanan untuk embun

"Jangan kebanyakan bengong kesambet tau rasa"kata anta datang tiba-tiba

"Gila kejer jantung gw"Embun mengusap-usap dadanya tanda bahwa dia terkejut debgan kedatangan anta yang tiba-tiba seperti setan itu.

"Yaelah gk usah dibilangin kali kalo lo deg-degan drket-deket gw ya kan"

"pede cakep kali"

"Kalo lo gk ngakuin gw ganteng berarti mata lo rabun, gk bisa liat cowo seganteng gw"ucap anta bangga

"Gantengan bias gw kali"ucap embun santai, malas meladeni bocah yang masuk sma ini

"Gw lebih ganteng dan nyata dari pada bias lo, lagian gw gk jauh beda sama jimin bts ye kan"ucap anta sambil mengedipkan sebelah matanya

"Gk usah bawa-bawa nama suami gw disini"

"hahah sekarang gw biarin lo ngehalu ntar kalo udah sama gw lo gk boleh ngakuin dia suami"ucap anta semangat

Ingin sekali embun membalas perkataan receh anta tapi ibu warung itu sudah mengantarkan pesanan mereka.

"Ini pesenannya nak anta"ucap ibu pemilik warung itu

"Makasih bu"jawab anta sambil tersenyum ramah

"Eh iya nak anta"Jawab ibu itu ramah  lalu melihat ke arah embun dan tersenyum ramah"Ini pacarnya nak anta ya, cantik, kamu pinter aja milih pacar"Kata ibu warung kepada anta

"Heheh baru calon bu bentar lagi kayanya, doain aja"kata anta terkekeh
Embun hanya mendengus kesal dengan ucapan anta. Bagaimana bisa dia mengatakan itu tepat dihadapan embun.

"ya sudah ibu tinggal dulu ya"ucap ivu itu,
Anta hanya tersenyum ramah lalu mengangguk.

Anta melirik embun yang terlihat kesal. Anta terkekeh saat melihat embun mendelik kesal kearahnya tanda bahwa wanita itu sedang marah.lucu.batin anta

"bibirnya gk usah di manyun-manyunin minta dicium hmm"ucap anta setelah lama terdiam.

"...."

"Kalo gw cium jangan salahin gw"ucap anta

"Enak aja main ciam cium gw tenggelemin lo di laut biar dimakan paus"jawab embun kesal

"heheh"anta terkekeh melihat tingkah embun yang menurutnya membuat gemas "Yaudah makan, abis itu gw anter lo pulang"

"hmm"embun hanya berdehem pelan.
Mulut embun sekarang sudah penuh dengan makanan yang bernama gado-gado itu. Bahkan hampir menghabiskan makanannya.

Anta yang melihat itu hanya terkekeh geli melihat kelakuan ajaib embun.
"Pelan-pelan kalo makan"ucap anta lalu mengelap bibir embun yang terkena bumbu kacang menggunakan sapu tanganya.

Embun yang diperlakukan seperti itu hanya diam matanya menatap mata milik anta. Rasanya semua berhenti di satu titik. Mulutnya seakan terkunci oleh perlakuan anta, dia bahkan tidak ingin menolak. Sesak nafas itu lah yang dirasakan embun saat ini. Pipinya sudah merah sekarang, ahh jangan sampai anta melihatnya. Embun segera mengalihkan pandangannya saat mata teduh anta menatapnya.

"Hey lihat pipimu seperti badut"ucap anta yang menyadari pipi embun merona

"Apa kau bilang ha"ucap embun sewot sungguh ia malu dan salting sekarang

"hahah lihat sekarang telingamu mengeluarkan asap bwahahah"Ucao anta sambil tertawa keras

"Ahhh dasar menyebalkann"ucap embun kesal

"Ternyata lo manis kalau lagi merona gitu"ucap anta tersenyum

Embun memalingkan wajahnya, pipinya memanas. Embun tau saat ini pipinya telah memerah lagi. Aishh ini memalukan.batin embun


*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

:):)
Voment:)
*
*
*
Semangat belajar onlinenya.
*
*
*
Belom uwuu ya:')

EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang