Chapter 38

1.1K 180 5
                                    

Y/n: Your Name
Last name used: Kanzaki
H/c: Hair colour
E/c: Eye colour

Bkalan bnyak time skip utk ke depannya :v

Reader's POV

"Jadi ... kalian ini sebenarnya sudah menikah sejak lama?" tanya Billy.

"Benar."

"Dan kamu menutupinya dari kami?" sambung Cu.

"Karena aku tidak ingin kalian menjauhiku ..."

"Tidak masuk akal! Kami tidak akan menjauhimu hanya karena kamu sudah menikah! Dan Mashu juga tidak mengatakan apa-apa kepada kami! Kami ini sahabat kalian kan!?" ucap Jalter sedikit marah. Ada kekecewaan di nada suaranya.

"Aku mohon, jangan salahkan (Y/n)! Akulah yang memintanya untuk tidak memberitahukan hal ini kepada kalian untuk menjaga reputasinya!" sahut Enkidu.

Kami sekarang sedang rapat. Pada akhirnya kami membongkar semua rahasia kami kepada Cu, Jeanne, Jalter, Billy, Asltolfo, Bradamante dan juga Sieg. Mereka terkejut juga kecewa karena aku menutupinya dari mereka.

"Maafkan aku! Aku benar-benar minta maaf!!" aku sudah berkali-kali meminta maaf kepada mereka tapi mereka tidak meresponku.

Tentu, kami lumayan lama berkawan tapi hal sepenting ini tidak pernah ku beritahukan kepada mereka. Salahku juga, seharusnya aku percaya dengan mereka.

"Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu tapi kau harus berjanji kepada kami untuk tidak pernah membohongi kami lagi!" sahut Billy yang disetujui oleh kawan-kawanku yang lainnya.

Entah mengapa, mataku terasa perih dan air mata mengalir. Rasa takut juga rasa terharu dan senang terasa di hatiku. Aku memeluk mereka dan berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Enkidu tersenyum melihat kami dan pada akhirnya mereka semua makan malam di rumahku. Enkidu memasakkan sebuah hidangan spesial untuk mereka sebagai permintaan maaf.

Ada sebuah perasaan lega yang ku rasakan. Seperti sebuah beban yang berat terlepas dari tubuhku. Tidak ada kebohongan dan rahasia yang perlu ku tutupi lagi. Aku berjanji, aku tidak akan pernah membohongi mereka lagi! Aku berjanji!!

-----

"Bagaimana menurutmu Enkidu? Apakah bangunan ini cocok?"

"Menurutku cocok karena di area sekitar sini banyak area wisatanya. Tapi ... bangunan ini sangat mahal juga harganya belum termasuk renovasi ... apakah kamu yakin?" jawab Enkidu.

"Aku yakin! Lagipula kita masih ada satu tahun untuk menabung. Setelah aku lulus sekolah, aku akan membangun sebuah cafe disini!"

Dua bulan telah berlalu semenjak teman-temanku mengetahui kalau aku dan Enkidu adalah suami istri. Hari ini aku dan Enkidu melihat sebuah bangunan. Pemilik bangunan ini adalah kenalan dari Gilgamesh.

Entah mengapa sepulang dari Inggris sikapnya berubah menjadi lebih baik. Bukan seperti seorang suami melainkan seperti seorang kakak. Aku menerima perlakuan baiknya tentu saja, ga enak kalau harus perang dingin terus dengan Gilgamesh. Enkidu juga tidak keberatan.

Setelah melihat-lihat bangunannya dan keadaan sekitar, aku dan Enkidu memutuskan akan membeli bangunan yang sedang berada di hadapan kami.

Aku dan Enkidu memikirkan menu-menu apa saja yang harus dijual. Minuman, camilan, makanan, makanan pencuci mulut. Kami bekerjasama memasak dan membuat resepnya juga dibantu oleh kawan-kawanku dan juga Gilgamesh.

Oh iya, kawan-kawanku juga lumayan akrab dengan Gilgamesh. Mereka memperkenalkan game moba kepada Gilgamesh dan Gilgamesh menyukai game tersebut. Kami sering mabar tentunya dan Gilgamesh adalah tipe player yang ... yah kalian sudah bisa tebak SULTAN! SKIN EPIC DAN LEGEND DIMANA-MANA! SULTAN MAH BEBAS YEKAN! SAYA SKIN GRETONGAN MAH BISA APA #iri tingkat dewa.

Tapi sama saja, skin no skill untung tidak berlaku kepada Gilgamesh. Dia termasuk player yang jago main walau toxic bahkan lebih toxic dariku. Terkadang Enkidu pasti akan menyentil pipi Gilgamesh atau menjewer Gilgamesh.

Aku dan Enkidu sudah sampai di rumah, kami sedang memasak cheese cake terlembut seperti yang dijual di toko-toko kue cheese cake terkenal. Pembuatannya lumayan gampanh tapi lumayan capek juga. Beberapa kali kami gagal membuat kue ini tapi hari ini, untunglah kami berhasil.

"Wah, wanginya!" sahutku.

Enkidu dengan pelan mengeluarkan kue cheese cake ini dari oven dan mengeluarkannya dari loyang. Bolunya bergoyang seperti puding, benar-benar sangat lembut! Kami mendiamkannya selama beberapa menit.

Sebentar lagi Gilgamesh juga sudah pulang karena sudah hampir malam. Kami memutuskan makan malam hari ini hanya akan makan kue cheese cake topping es krim ditemani oleh teh lemon. Umu, aku sudah tak sabar!

Enkidu memotong pelan kue yang kami buat ini sedangkan aku menyiapkan teh lemonnya. Tak lama, terdengar suara pintu tertutup dan si pria rambut pirang ini menghampiri kami.

"Sepertinya usaha kalian tidak sia-sia," sahutnya sambil melihat kue yang sudah dipotong Enkidu diatas meja.

"Untunglah kami akhirnya berhasil membuat kue ini. Ayo kita coba!" ajak Enkidu.

Setelah mencuci tangan, kami pergi menuju ruang keluarga dan menikmati kue ini sambil menonton film. Kami juga membahas tentang bangunan yang akan kami beli. Sesekali aku juga open po kue dan beberapa makanan untuk mencari tambahan.

Sebenarnya Gilgamesh ingin membantu kami untuk membeli gedung itu tapi aku menolaknya karena aku ingin membeli gedung dan merenovasi gedungnya dengan hasil usahaku sendiri. Untunglah ada Enkidu yang bersedia membantuku.

Vtube dan endorseku juga lumayan, pengikutku bertambah dan penghasilanku juga bertambah. Semua sesuai dengan rencana dan aku harap tak akan ada hal yang menghalangi kami.

Sesekali Enkidu akan menggoda Gilgamesh hingga membuat Gilgamesh kesal. Jujur, ini adalah kali pertama aku bisa berkumpul dan bercanda tawa tanpa merasakan perasaan canggung dengan Gilgamesh. Aku juga sudah melupakan hal yang dilakukan oleh Gilgamesh tahun lalu.

Sebuah keluarga yang harmonis, sebuah keluarga yang ku idamkan. Akan ku jaga selamanya!

"Enkidu, kamu jangan tiru paman Lance ya!" omelku.

"Tidak akan! (Y/n) sayang, aku akan selalu berada di sampingmu dan aku akan selalu melindungimu. Walau matipun, aku hanya akan mencintaimu dan aku akan mencarimu hingga ke ujung duniapun!" ucap Enkidu dengan tatapan serius.

Aku mengecup pipi Enkidu singkat dan memeluknya, terharu dengan ucapannya barusan.

"Aku juga akan terus berada di sisimu Enkidu! Aku berjanji!"

End of Reader's POV
.
.
.
.
Author's Note

Tenang, masih belum tamat 😂😂😂😂 banyak yg ku skip krna ga bkalan menarik jga krna kehidupannya itu2 trus wkwkwk.

Smoga chapternya ga membosankan dan jangan lupa utk memberikan like, komen, dan jga memfollow akun ini jika berkenan! Arigatou~

My Sweet Husband (Enkidu x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang