Entah kenapa, hari ini aku benar-benar membutuhkan teman curhat. Gishel. Iya, walaupun sedikit cerewet, hanya dia satu-satunya teman dekatku.
Dan sekarang, Aku tengah berada di kasur milik Gishel dengan posisi tengkurap dan aku sedang membuka laptop.
"Kapan lo mau cerita, huh?" Aku mengerjap mencoba untuk menyakinkan diri.
Aku menghela napas berat. "Yang selama ini ngirim pesan kayak gitu... ternyata Kafka."
"Apa?!!"
Spontan, Aku menutup kedua mataku karena terkaget akibat kerterkejutan Gishel yang mengetahui hal ini. Terlebih, Gishel lebih yakin, bahwa selama ini yang mengirim pesan misterius itu adalah Fattan.
Tunggu...
Kenapa sekarang laptopku malah menapilkan Instagram lelaki itu!?
Aku ini sebenarnya kenapa sih?!!
Gishel yang menghampiriku lalu duduk di pinggir kasur. "Gue gak percaya!" lontarnya sembari membuka bungkus snack.
Aku kembali mendesah lelah lalu membiarkan tangan sialanku malah menscroll isi Instagram Fattan. "Terserah."
Aku melirik wajah garang Gishel lalu mengangkat bahuku acuh. "Gak tau."
Tanganku mulai berhenti ketika melihat foto terakhir yang diunggah lelaki itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku membaca caption foto tersebut di dalam hati.
"Waiting, maybe this is the time–"
"Lo ngestalk akun instagramnya si Fattan!!?" spontan aku langsung menutup laptopku ketika Gishel memekik.
Dia membulatkan matanya. "Tuh kan! Lo suka kan, sama si Fattan?"
"Gue gak tau, Shel."
oOo
Fatin bimbang dongg:(
Ada yang mau kasih saran buat Fatin?:(
Kasian dia:(
Di satu sisi, Dia gak tau perasaannya sama Fattan itu kek gimana. Dan... Fatin itu ngerasa, kalo dia ngelakuin hal yang berkaitan sama Fattan itu diluar kendalinya.
Alias, Fatin gak sadar.
Tapi... ini kemauan hati dia yang gak sinkron sama otaknya.
"Gue itu kenapa sih?!"
Ada yang paham arti batin Fatin pas ngomong kayak gitu?
Huaaa aku gak nyangka, kisah Fattan bakalan berakhir sebentar lagi:(
