"Gue gak tau, Shel."
Gishel mengangguk memaklumi kondisiku. Aku pun kembali mengembuskan napas lelah lalu berubah posisiku menjadi duduk.
"Udah gitu... Dia bakalan pergi ke Singapura buat lanjutin kuliahnya sama nemenin Ibunya yang lagi sakit," terangku sedangkan Gishel setia mendengarkan sembari memakan snack kentang goreng miliknya.
"Berangkatnya kapan?"
"Tanggal delapan, Shel."
"Bentar lagi dong?" Aku mengangguk malas.
Gishel mulai sepenuhnya menghadap kepadaku, lalu mulai berujar. "Menurut gue, mending lo ke bandara pas tanggal delapan. Lo temuin aja si Kafka. Minta penjelasaanya. Kenapa dan apa alasan dia ngechat gitu sama lo hampir tiga bulan ini." Aku mengangguk sekenanya.
Gishel kembali melanjutkan ucapannya. "yaa... walaupun gue sebenarnya kecewa sih. Kalo selama ini, yang ngechat lo itu Kafka. Bukan Fattan."
"Jadi... Gue harus ke bandara tanggal delapan nanti?"
"Ya iyalah, Fatiiiiiiiin!!"
oOo
Udah siap buat ending nanti?
Yakin gak mau pindah ke #timkafka aja?
Kalian masih di #timfattan?
KAMU SEDANG MEMBACA
08:00 am ✓
Short StoryFatin selalu mendapatkan chat dari nomor yang tidak dikenal setiap jam 08:00 pagi.