Hari ini, entah hoki ataupun kebetulan, kelasku sedang jam kosong sekarang.
Mungkin, bagi beberapa murid pintar, Mereka akan pergi ke perpustakaan atau membaca buku. Dan selebihnya... ada yang pacaran, bolos, ngerumpi, ke kantin, dsb.
Sedangkan aku memilih untuk mengerjakan tugas yang belum rampung di temani Gishel.
"Eh, Tin! tuh orang jarang ngechat lo lagi?" Lagi, dan lagi. Pertanyaan yang sama di tanyakan oleh Gishel entah keberapa kalinya.
Aku menghentikan kegiatanku lalu menatap sepenuhnya ke arah Gishel. "Menurut lo, yang ngirim pesan kek gitu siapa?"
Aku lihat, wajah Gishel dengan menimbang-nimbang. "Fattan!"
"Kenapa harus si Fattan?"
"Ya... Lo coba baca aja lagi isi chatan lo sama si misterius itu. Dia pernah bilang kan ke lo, kalo dia itu datar. Nah! karena si Rian dah punya pacar. Jadi kemungkinan besar, ya si Fattan lah!" Gishel seniat itu menerangkan alasan kenapa dia sangat yakin bahwa selama ini, yang mengirim pesan tersebut adalah Fattan.
Aku kembali bertanya. "Selain itu?"
"Gue pernah liat si Fattan waktu lo di rooftop." Aku melotot tidak percaya.
Tunggu, rooftop?
"Terus?"
"Terus–"
"Fatin!"
Aku tersentak ketika namaku di panggil. Mataku ku arahkan pada seseorang yang baru saja memanggilku tadi.
"Eh! Bu Ida." Aku segera bangkit lalu menghampiri beliau dan mencium tangannya.
"Data-data yang Ibu suruh buat kamu periksa, udah selesai?" Aku mengangguk sekenanya.
"Ya udah. Kalo begitu, Kamu bisa bawa laptopnya sekarang ke ruangan saya." Aku kembali menganggukan kepalaku lalu meminta izin terlebih dahulu untuk mengambil laptop Bu Ida.
Saat hendak menyusul langkah Bu Ida, ponselku berdering.
Aku pun segera membukannya.
Dan... ada pesan dari sosok misterius itu, lagi....
oOo
Cieee sosok misterius kambek!
Seneng ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
08:00 am ✓
Short StoryFatin selalu mendapatkan chat dari nomor yang tidak dikenal setiap jam 08:00 pagi.