Min Yoongi / Suga PoVs
"Hey Umji, bisakah kau mengambilkan ku segelas kopi susu hangat?" Pintaku tanpa mengalihkan pandanganku dari game ku. Beberapa waktu si Umji tak menjawab permintaanku, kupikir dia tuli.
Karena kesal tak kunjung dibalas akhirnya aku mengalihkan pandanganku dari game ke dirinya dan lihat apa yang kudapat? Perempuan ngeselin sedang tertidur cantik di sofa kesayanganku? Padahal aku menyuruhnya tidur di tempat tidur karena aku tak ingin dia meniduri sofa kesayanganku. Dengan terpaksa aku meninggalkan game ku dan menggoyangkan badannya agar dia bangun, apa aku harus menyiramnya dengan air? Tidak! Tidak! Aku masih punya hati.
Akhirnya aku membopongnya ke kamar tanpa pintu dan merebahkannya diatas kasur,
"Tidur atau simulasi mati nih? Udah digoyang dan dibopong masih aja ga bangun. Herman aing." Gerutu ku.
Aku kembali ke sofa kesayanganku dan bermain ponsel karena aku udah gak mood lagi main PlayStation.
"Ya halo Namjoon ada apa?" Ujarku ketika aku telah mengangkat telepon yang sedari tadi berbunyi.
"Apa ada waktu malam ini? Ayo kita minum." Sahut Namjoon dari suara seberang sana.
"Oke--" Aku melirik ke arah Umji, bagaimana jika dia kutinggal sendiri di sini? Aku takut bila dia membuat apartemen ku berantakan seperti kapal pecah, tidak tidak! Aku tidak bisa meninggalkan nya, aku bisa saja kena cipratan gunung meletus dari Caroline.
"Maaf Namjoon aku malam ini tak bisa, lain kali yah." Aku menutup sambungan telepon dan merebahkan diri di sofa nan empuk ini.
"Harusnya aku tak khawatir." Gumamku dan meletakkan lenganku di atas mataku.
Besoknya~
Matahari naik dan menyinari dunia dengan hangatnya cahaya miliknya, aku bangun dari tidurku setelah cahaya sang mentari menyinari mataku, sepertinya aku lupa menutup gorden tadi malam. Kulihat ke arah Umji dan dia masih saja tak terbangun dari tidurnya, mati? Aku mendekatinya dan mengecek urat nadinya di pergelangan tangan dan leher, ah ternyata dia masih hidup dan badannya sangat panas lantas membuatku mengibaskan tanganku, emm tak se lebay itu tenang saja.
Apa aku harus membawanya ke rumah sakit? Tapi jaraknya jauh aku khawatir bila dia kenapa-kenapa sebelum mencapai rumah sakit! Ah! Kenapa aku jadi khawatir begini sih, Caroline? Dia kan kang ngebo! Aku langsung memanggil dokter pribadiku melalui ponselku, l
"Ernggg." Erangan kecil dan hampir tak terdengar olehku, aku lantas menghadap ke arah Umji dan mengecek suhu badannya, demam! Demamnya tinggi!
Wajahnya memerah dan terlihat keringat dingin membasahi wajahnya, lap! Aku butuh lap ataupun tisu! Aku panik, aku tak biasa menghadapi situasi seperti ini, tisu telah kudapatkan dan mengelap keringatnya.
Pintu apartemen ku berbunyi, sepertinya dokter telah datang!
"Masuk saja!" Perintahku dan dokter itu memasuki apartemen ku,
"Tolong periksa dia!" Lanjut ku dan sudah sangat jelas bahwa kekhawatiran tercetak jelas di wajahku.
Tanpa basa-basi dokter itu mengambil perawatan dokternya yang tak kutahu namanya, yang jelas ada yang biasa dipakai para dokter, yang dipakai ditelinga dan satunya ditaruh ke dada pasien.
Dokter itu sibuk kalang kabut memberikan perawatan si pasien yang tak lain adalah Umji, dia cepat dan sigap agar demam Umji tak tinggi, sementara itu aku sedari tadi sudah memanggil Caroline agar datang ke apartemenku.
Lima belas menit setelah aku memanggil Caroline orang yang kupanggil pun datang bersama suaminya, wajah khawatir ku tak bisa aku sembunyikan dari Caroline.
"Dia tak apa, dia hanya kedinginan dan kelelahan. Saya sudah memeriksanya dan demamnya sudah turun, ini resep obatnya." Ujar dokter itu seraya memberiku resep obat.
"Saya permisi dulu." Lanjutnya dan aku mengiyakan.
Aku mendekati Umji bersama dengan Caroline,
Syukurlah dia bisa membuka matanya dan dengan cepat aku menghilangkan wajah khawatir ku seakan tak peduli dengan keadaannya."Aku minta maaf telah merepotkan kalian." Tak kusangka itu kata-kata yang ia lontarkan pertama kali.
"Suga! Apa kau tak memberikannya kenyamanan dan selimut hangat untuknya!" Caroline menembakkan rasa khawatirnya dan memarahiku.
"Tidak, Min Yoongi telah memberiku apa yang kau sebut tadi Caroline." Umji bersuara sebelum aku sempat menjawab perkataan Caroline, dia tersenyum hangat untuk memastikan Caroline.
"Aku telat! Kau sebaiknya hari ini biar kuijinkan dan Suga jaga dia baik-baik" Caroline beranjak dan menatap tajam diriku.
Caroline dan suaminya telah pergi meninggalkan apartemen ku, kulihat Umji mencoba beranjak dari tempat tidur, awalnya ku tak peduli tapi apa aku tega melihat seseorang yang sedang sakit menderita seperti ini? Tentu saja tidak.
"Kau butuh apa? Tunggulah disini, biar ku buatkan bubur dan teh hangat untukmu." Ujarku dingin.
"Wah, kau bisa memasak ya? Kalau begitu bikinkan yang enak ya!" Jelas sekali dia mengejekku.
"Cih." Aku mendecak kesal dan pergi ke dapur untuk memasak.
----------------------------------------------------------------------
Update!!!!! Uwua sisi baik Min Yoongi akhirnya kelihatan yah!!!
Buwung ape tu man?😂
See ya🙋
Jan lupa tinggalkan jejak eheq😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Sovereign [Suga X Umji | Umga |Sumji]
Fanfiction[FANFICTION!] "pak, harus banget saya dipindah tugaskan dengan dia? ." Protes Umji ketika tau siapa rekan kerjanya kali ini. "Ini perintah dari atasan!." jawab tegas Namjoon selaku penanggung jawab perusahaan cabang di Seoul. Kali ini, gadis itu han...