Aku membuatkan Umji semangkuk bubur hangat yang lengkap dengan sayuran dan tak lupa irisan telur telah kusiapkan cantik di permukaan bubur tersebut, sepertinya aku cocok menjadi chef. Satu lagi yang tak kalah pentingnya, secangkir teh hangat manis yang di aromai bunga telah tersedia cantik agar yang membutuhkan lebih tenang. Bau harum dari teh ini mengingatkan ku pada masa kecilku dulu yang dimana aku terkena demam musim panas dan ibuku membuatkan hidangan sederhana yang lezat ini. Aku sangat yakin dengan rasa dari bubur buatanku ini, saatnya menyajikan nya pada Umji itu.
Aku mengantarkan bubur dan teh yang telah ku persiapkan ke atas nampan dan membawanya kepada Umji.
"Semangkuk bubur dan teh hangat manis telah siap." Ujarku seraya bergaya seperti pelayan di benua Eropa dan meletakkan nya di pangkuan Umji yang telah tersedia meja kecil diatas paha Umji untuk menaruh makanan ini.
"Kau bisa makan sendiri kan?" Lanjut ku dingin dan meninggalkannya. Apa hari ini aku juga ikut absen ya? Oh iya, aku kan diskors.
Kulihat dari kejauhan, Umji mulai memakan sesendok bubur,
"Hweee, terlalu asin." Ujar Umji sambil mengulurkan lidahnya.
"Ah diamlah! Makan saja!" Aku berujar dengan rasa malu, seharusnya rasanya udah tepat.
"Kalau ga bisa masak bilang dong." Umji beranjak dari tempat tidur, dan kubiarkan saja dirinya semaunya, tak berguna juga menghentikannya.
"Sialan." Umpatku kesal dan bermain game di komputerku. Ah! Di kembali ke tempat tidur nya dan memakan buburku hingga habis.
"Kau sudah tau kalau itu terlalu asin tapi masih saja kau makan?" Tanyaku heran.
"Tak baik bila kau diberi makan dan tak dihabiskan, kau harus selalu bersyukur. Terima kasih." Jawabnya dan pergi ke dapurku.
"Aku pinjam dapurmu ya, badanku sudah bisa kugerakkan." Lanjutnya.
'srekkkk.' 'tak tak tak.'
Suara nya terdengar jelas dari sini, beberapa menit kemudian tercium aroma hangat dan lezat dari ruangan dapurku.
"Makanlah dan rasakan masakanku." Ujar Umji dari meja makan sambil mengulurkan tangannya ke kursi untuk mempersilahkan aku duduk
"Bagaimana jika aku tak ingin?" Tanyaku yang tak bergerak sedikit pun dari meja komputer ku.
Raut wajahnya mulai memudarkan senyuman dan tangannya ikut serta menurun. Sontak membuatku berkata seperti ini,
"Bercanda, apa yang kau sajikan?" Aku bangkit dari dudukku dan mulai berjalan ke arah meja makan, aku menarik kursi dan duduk di kursi tersebut. Sekarang Umji duduk diseberang ku dan memancarkan senyuman.
"Kau tak memasukkan racun atau semacamnya kan kedalam masakan ini?" Tanyaku memastikan, dia cemberut.
"Andai ada sudah kutaruh kedalam situ. Makan saja!" Jawabnya sembari menyuap segarpu pasta kedalam mulutnya. Ya menu hari ini yang dibuatkannya adalah pasta Italia.
Dengan ragu aku memakan pasta nya, panas! Pedas!!!! Ini pedas!!
"Kau gila yah! Berapa banyak sambal yang kau masukkan kedalam sini?!! Ini bukan pedas setan lagi namanya, yang ada pedas Dajjal!" Racauku tak karuan karena kepedasan.
Aku mengambil segelas air penuh dan meminumnya, pedasnya tak hilang! Aku segera menuju lemari es ku untuk mengambil sekotak susu sapi putih dan meneguknya banyak-banyak.
Kupikir rasa pedasnya akan hilang tapi aku salah,
"Minumlah, ini akan menghilangkan rasa pedasnya." Ujar Umji yang sepertinya sedang menahan tawa.
'Teh hangat?' Tanyaku dalam hati, dirasa kepedasan aku pun meminum teh itu, ya rasa pedasnya menghilang walaupun tak sepenuhnya.
"Dendam apa kau selama ini kepadaku huh?" Aku berucap dengan penuh penekanan karena rasa pedasnya masih membara di mulutku.
"Perasaan aku tak sebanyak itu menaruhnya, maaf ya." Wajahnya membuatku kesal separuh jiwa.
"Sialan." Umpatku kepadanya.
Aku merebahkan diriku di sofa tak memperdulikan dia yang sedang mengelilingi apartemen kecilku.
"Min Yoongi ini fotomu saat kau kecil?"
Aku terbangun dari rebahanku, apa belum ku sembunyikan yah? Gawat!!
(Mon maap kalo itu bukan Suga yah, karena suga yg sekarang ma yang dulu beda banget, apalagi yg masih kecilಥ‿ಥ kalau salah bilang ke aghu yah( ;∀;) )
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Update nihhh!!!!! >\\\\< maaf ya jikalau tak sesuai ekspektasi Kelenಥ‿ಥ
Ditunggu jejak nya ya 。:゚(;'∩';)゚:。
KAMU SEDANG MEMBACA
Sovereign [Suga X Umji | Umga |Sumji]
Fiksi Penggemar[FANFICTION!] "pak, harus banget saya dipindah tugaskan dengan dia? ." Protes Umji ketika tau siapa rekan kerjanya kali ini. "Ini perintah dari atasan!." jawab tegas Namjoon selaku penanggung jawab perusahaan cabang di Seoul. Kali ini, gadis itu han...